Bandar Udara Internasional Kualanamu (IATA: KNO, ICAO: WIMM) menjadi salah satu bandara dengan peran vital dalam jaringan transportasi udara Indonesia, khususnya di kawasan Sumatera Utara. Terletak di Kabupaten Deli Serdang, sekitar 23 kilometer dari pusat Kota Medan, bandara ini telah menggantikan peran Bandar Udara Polonia yang telah beroperasi lebih dari 85 tahun. Bandara Kualanamu diharapkan dapat menjadi pusat konektivitas internasional dan domestik yang mendukung perekonomian serta sektor pariwisata di wilayah ini.
Pemindahan bandara dari Polonia ke Kualanamu merupakan keputusan strategis yang direncanakan sejak awal 1990-an. Pertimbangan utama untuk pemindahan ini adalah faktor keselamatan penerbangan dan kapasitas bandara yang terbatas di Polonia. Rencana tersebut semakin mendesak setelah sejumlah kecelakaan pesawat yang terjadi di sekitar bandara Polonia, termasuk tragedi pesawat Mandala Airlines pada tahun 2005. Bandara Kualanamu mulai dibangun pada 1997, namun pembangunan sempat terhambat akibat krisis moneter yang melanda Indonesia.
Proses pembangunan berjalan dengan tantangan besar, termasuk masalah pembebasan lahan. Namun, setelah masalah tersebut selesai pada 2006, pembangunan bandara kembali dilanjutkan dan akhirnya mulai beroperasi pada 25 Juli 2013. Bandara ini diresmikan pada 27 Maret 2014 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Fasilitas dan Infrastruktur Bandara Kualanamu
Kualanamu Airport didesain dengan infrastruktur modern yang mendukung kenyamanan dan kelancaran perjalanan udara. Dengan kapasitas awal 8,1 juta penumpang per tahun pada tahap pertama, bandara ini diproyeksikan akan mencapai kapasitas 25 juta penumpang per tahun setelah tahap kedua selesai. Selain itu, bandara ini memiliki fasilitas lengkap, termasuk landasan pacu sepanjang 3,75 kilometer yang dapat digunakan oleh pesawat berbadan besar, seperti Boeing 777, Airbus A380, dan Antonov An-225.
Berikut adalah data mengenai fasilitas utama Bandara Kualanamu:
Fasilitas | Deskripsi |
---|---|
Panjang Landasan Pacu | 3,75 kilometer |
Jumlah Garbarata | 8 |
Kapasitas Penumpang Tahap I | 8,1 juta penumpang per tahun |
Kapasitas Penumpang Tahap II | 25 juta penumpang per tahun |
Fasilitas Terminal Penumpang | 6,5 hektare |
Fasilitas Kargo | 1,3 hektare |
Fasilitas Area Komersial | 3,5 hektare |
Selain fasilitas udara, Bandara Kualanamu juga terhubung dengan berbagai sistem transportasi lainnya untuk meningkatkan aksesibilitas. Kereta api Airport Railink yang menghubungkan bandara dengan Stasiun Medan, serta berbagai layanan bus yang menghubungkan bandara dengan kota-kota besar di Sumatera Utara, semakin memperlancar mobilitas penumpang.
Maskapai dan Tujuan Penerbangan
Bandara Kualanamu melayani penerbangan domestik dan internasional dengan maskapai besar yang beroperasi. Penerbangan domestik menghubungkan Kualanamu dengan kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Yogyakarta, sedangkan penerbangan internasional melayani tujuan ke Kuala Lumpur, Singapura, Penang, dan lainnya. Beberapa maskapai yang beroperasi di Kualanamu antara lain Garuda Indonesia, Batik Air, Lion Air, Citilink, dan Malaysia Airlines.
Berikut adalah data penerbangan dari beberapa maskapai yang beroperasi di Bandara Kualanamu:
Maskapai | Tujuan Penerbangan |
---|---|
Garuda Indonesia | Jakarta (Halim Perdanakusuma, Soekarno-Hatta) |
Lion Air | Jakarta (Soekarno-Hatta), Surabaya, Yogyakarta, Batam, Penang |
Batik Air | Jakarta (Halim Perdanakusuma, Soekarno-Hatta), Kuala Lumpur |
Malaysia Airlines | Kuala Lumpur |
Citilink | Jakarta (Soekarno-Hatta), Penang, Batam |
Jetstar Asia | Singapura |
Transportasi Darat: Kereta Api dan Bus
Bandara Kualanamu juga menawarkan berbagai pilihan transportasi darat untuk memudahkan penumpang mencapai dan meninggalkan bandara. Kereta api Airport Railink menghubungkan Stasiun Kualanamu dengan Stasiun Medan, mengurangi waktu perjalanan hanya dalam waktu 28-33 menit. Selain itu, berbagai layanan bus juga tersedia untuk menghubungkan bandara dengan sejumlah kota di Sumatera Utara, termasuk Medan, Binjai, Pematangsiantar, dan Kabanjahe.
Sebagai bandara internasional yang modern, Bandara Kualanamu berperan penting dalam mendukung perekonomian Sumatera Utara. Dengan kapasitas yang terus berkembang, bandara ini membuka peluang besar bagi sektor pariwisata, perdagangan, dan bisnis di wilayah ini. Aksesibilitas yang lebih baik dan konektivitas internasional semakin memperkuat daya tarik Sumatera Utara sebagai destinasi wisata unggulan di Indonesia.
Sebagai penunjang utama perekonomian dan pariwisata, Bandara Kualanamu diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih pesat dan memberikan dampak positif bagi masyarakat Sumatera Utara serta Indonesia secara keseluruhan.
Ke depan, Bandara Internasional Kualanamu akan terus mengembangkan fasilitasnya untuk memenuhi kebutuhan transportasi udara yang semakin tinggi. Dengan proyek pengembangan yang terus berlanjut, bandara ini berpotensi menjadi salah satu hub utama di Indonesia, menghubungkan Sumatera Utara dengan dunia internasional dan memperkuat jaringan transportasi udara di Asia Tenggara.
Bandara Kualanamu bukan hanya menjadi salah satu bandara terbesar dan terpenting di Indonesia, tetapi juga menjadi simbol kemajuan dan modernisasi sektor transportasi udara di Sumatera Utara.