Film Bioskop

Review Film Mufasa: The Lion King, Tayang di Bioskop Indonesia 18 Desember 2024



NOBARTV NEWSMufasa: The Lion King hadir sebagai sebuah prekuel yang memikat, menggabungkan visual menakjubkan dengan Cerita Emosional yang dalam. Disutradarai oleh Barry Jenkins, film ini membawa sentuhan segar bagi waralaba Disney yang sudah ikonik, dengan memberikan kedalaman baru pada kisah Mufasa dan Taka, dua saudara yang berakhir sebagai musuh bebuyutan.

Salah satu daya tarik utama dari Mufasa: The Lion King adalah penggunaan Teknologi canggih yang luar biasa. Berbeda dengan remake The Lion King 2019 yang terasa kaku dan mekanis, film ini menghadirkan dunia digital yang jauh lebih hidup dan dinamis. Karakter-karakter hewan, seperti gajah, jerapah, dan burung, tampak sangat nyata, dengan gerakan yang elastis dan ekspresi wajah singa yang begitu emosional, tanpa terperangkap dalam efek “uncanny valley” yang sering ditemukan di Film Animasi realistis.

Barry Jenkins, bersama sinematografer James Laxton, memanfaatkan gerakan kamera yang halus dan elegan, seperti track shots dan crane shots, untuk mengabadikan pemandangan alam yang luas dan indah. Dengan pengambilan gambar yang tenang dan penuh penghargaan terhadap detail, film ini mengajak penonton untuk menikmati setiap detik pemandangan yang disajikan.

Meski kisah yang diangkat dalam Mufasa: The Lion King tidak sepenuhnya baru – tentang rivalitas saudara antara Mufasa dan Taka – Barry Jenkins berhasil menambah lapisan emosi yang mendalam. Film ini mengisahkan Mufasa muda (diperankan oleh Braelyn Rankins), yang hidup di Tanah gersang dan penuh penderitaan. Ia bermimpi tentang sebuah tempat yang indah bernama Milele (yang berarti “selamanya” dalam Bahasa Swahili). Setelah terpisah dari orang tuanya akibat Banjir besar, Mufasa dibawa jauh ke sungai dan diselamatkan oleh Taka (Theo Somolu), pangeran dari kelompok singa lain.

 

mufasa lion king
Mufasa: The Lion King: Ulasan Prekuel Disney yang Disutradarai oleh Barry Jenkins (sc: hollywoodreporter.com)

Film ini juga menggali tema-tema kuat seperti hubungan kekeluargaan, cinta ibu, dan siklus Kekerasan yang sering kali diteruskan dari ayah ke anak. Mufasa, yang dibesarkan oleh Eshe (Thandiwe Newton), seorang ibu yang penuh kasih, tumbuh menjadi pribadi yang empatik dan penuh imajinasi. Sebaliknya, Taka, yang dipengaruhi oleh ayahnya yang keras, Obasi (Lennie Jones), menjadi sosok yang penuh kebohongan dan kecurangan.

Lagu-lagu dalam Mufasa: The Lion King, yang ditulis oleh Lin-Manuel Miranda, memberikan warna tersendiri pada film ini. Meskipun tidak semua lagu terdengar tak terlupakan, ada satu lagu yang benar-benar menyentuh, yaitu “Tell Me It’s You”, duet R&B yang menggambarkan cinta Mufasa dan Sarabi. Lagu ini membawa nuansa klasik Disney Renaissance, mengingatkan pada era ketika penyanyi seperti Peabo Bryson mengisi soundtrack film Disney dengan penuh emosi.

Namun, meski film ini menampilkan banyak hal positif, ada beberapa elemen yang terasa mengganggu. Salah satunya adalah keberadaan Kiara (Blue Ivy Carter), cucu Mufasa, yang muncul dalam interlude cerita. Meskipun tujuannya untuk menggali tema pengkhianatan dan kebencian, keberadaannya sering kali membuat cerita terasa terpecah. Selain itu, kehadiran Timon (Seth Rogen) dan Pumbaa (Billy Eichner) sebagai pengingat arah cerita lebih sering terasa dipaksakan dan tidak lucu. Humor mereka, yang mencoba menyindir Disney dan produk-produk komersialnya, kurang berhasil dan terasa basi.

Pada akhirnya, Mufasa: The Lion King berhasil menggabungkan Teknologi Tinggi dengan narasi yang kuat dan penuh perasaan. Walaupun struktur film yang agak terpecah dan humor yang kadang kurang tepat sasaran bisa mengganggu, film ini tetap mampu memberikan pengalaman yang mengesankan. Barry Jenkins berhasil menghadirkan kedalaman emosional dalam setiap karakter, serta visual yang memanjakan mata, menjadikan film ini tontonan yang wajib untuk penggemar Disney di semua usia.

Dengan dukungan suara dari Aktor-aktor berbakat seperti Aaron Pierre dan Kelvin Harrison Jr., Mufasa: The Lion King menjadi sebuah kisah yang penuh makna, yang tidak hanya memukau anak-anak, tetapi juga mengharukan bagi para penonton dewasa. Ini adalah kisah tentang Keluarga, cinta, dan kekuatan untuk mengubah nasib, yang akan dikenang lama setelah film berakhir.

37 Live

Live Matches

Ferrymead Bays vs Dunedin City Royals 1-1 2H Universidad Catolica vs Defensa Y Justicia 1-1 2H Vancouver Whitecaps vs Inter Miami 1-0 1H Nomads United vs Coastal Spirit 1-1 1H Moreton City Excelsior vs Gold Coast United 0-0 LIVE Fortis vs Fakirerpool 0-0 LIVE Northcote City vs Brunswick City 0-0 LIVE White City Woodville vs Modbury Jets 0-0 LIVE Bangladesh Police vs Dhaka Wanderers 0-0 LIVE Heidelberg United vs Avondale 0-0 LIVE Green Gully vs South Melbourne 0-0 LIVE Dandenong City vs Port Melbourne 0-0 LIVE Kyoto Sanga vs Yokohama FC 0-0 LIVE Akademiya Konoplev U20 vs Rubin Kazan U20 0-0 LIVE Kara-Balta vs Muras United 0-0 LIVE Fujieda MYFC vs Roasso Kumamoto 0-0 LIVE Avispa Fukuoka vs Fagiano Okayama 0-0 LIVE Omiya Ardija vs Consadole Sapporo 0-0 LIVE Tokyo Verdy vs Cerezo Osaka 0-0 LIVE Mito Hollyhock vs Ventforet Kofu 0-0 LIVE JEF United Chiba vs Blaublitz Akita 0-0 LIVE Sagan Tosu vs Montedio Yamagata 0-0 LIVE Kashima vs Nagoya Grampus 0-0 LIVE Vegalta Sendai vs Ehime FC 0-0 LIVE V-varen Nagasaki vs Iwaki 0-0 LIVE Jubilo Iwata vs Oita Trinita 0-0 LIVE Machida Zelvia vs Shonan Bellmare 0-0 LIVE Olympia Warriors vs Clarence Zebras II 0-0 LIVE Urawa vs Sanfrecce Hiroshima 0-0 LIVE Preston Lions vs St. Albans Saints 0-0 LIVE Moreland City vs Kingston City 0-0 LIVE Capalaba vs Holland Park Hawks 0-0 LIVE Hume City vs Melbourne Knights 0-0 LIVE Centenary Stormers vs Springfield United 0-0 LIVE FC Tokyo vs Gamba Osaka 0-0 LIVE Sporting Goa vs SAT Tirur 0-0 LIVE Khovd vs Bayanzürkh Sporting 0-0 LIVE
View All Live Matches