NOBARTV NEWS Kata penerjemah STY, Skuad Garuda saat ini diisi oleh pemain yang bervariasi. Belum lagi dengan hadirnya jajaran pelatih yang memiliki perbedaan bahasa dengan para pemain. Namun ternyata, kendala mengenai ‘bahasa’ tak terjadi di skuad Timnas Indonesia.
Timnas Indonesia saat ini memiliki banyak pemain yang berasal dari unsur berbeda. Perbedaan tersebut tidak cuma berasal dari apakah ia pemain lokal atau naturalisasi saja, namun perbedaan tersebut juga membuat komunikasi antar mereka jauh berbeda.
Sebagai contoh, pemain lokal akan menggunakan bahasa Indonesia dalam melakukan komunikasi. Hanya beberapa dari mereka yang bisa menggunakan bahasa Inggris. Sementara itu, mayoritas pemain keturunan alias naturalisasi hanya bisa bahasa Inggris dan Belanda. Ketika di atas lapangan, para pemain diwajibkan untuk melakukan komunikasi dengan baik.
Menariknya, tak cuma di antara pemain saja, namun pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong yang berasal dari Korea Selatan juga membuat perbedaan tersebut semakin banyak. Shin Tae-yong sampai saat ini belum bisa berbicara menggunakan bahasa Inggris dan juga Indonesia. Padahal, sebagai seorang pelatih, ia dituntut untuk bisa memberikan instruksi yang bisa dipahami oleh seluruh pemainnya.
Maka daripada itu, dalam skuad Garuda saat ini, dibutuhkan seorang penerjemah yang bisa menjadi penyambung di antara mereka. Jika satu saja instruksi tersebut beda persepsi, maka rusak sudah komunikasi yang sedang dijalani.
Menariknya, dalam sebuah wawancara baru-baru ini, penerjemah Shin Tae-yong ke bahasa Indonesia dan sebaliknya yakni Jeje menyebut komunikasi tidak pernah menjadi rintangan. Artinya, walaupun para pemain dan pelatih memiliki bahasa yang berbeda, tapi hal itu tidak menjadi kendalanya.
“Kalau ada masalah bahasa, pasti coach Shin pun merasa kalau misalnya ada kesulitan di komunikasi. Tapi selama ini nggak pernah merasa begitu,” beber pria pemilik nama lengkap Jeong Seok-seo itu.
“Kalau ada pun merasa kesulitan di komunikasi, pasti coach Shin minta, mungkin ke PSSI, evaluasi, mau penerjemah, mau siapa pun. Pasti ada lah, pasti. Tapi ya selama ini ya memang nggak pernah masalah,” ucapnya menambahkan.
“Dan ya kalau selama lima tahun tiba-tiba membicarakan kendala bahasa, itu kan agak sedikit nggak masuk akal. Kalau Bahasa Indonesia kan saya pasti. Kalau Bahasa Inggris ada dua yang bisa bantu juga pasti,” ungkapnya.
“Salah satunya pelatih, satunya analis kita. Jadi kendala bahasa sih sebenarnya nggak ada. Karena ngobrol nggak ada masalah,” paparnya memungkasi.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini: