NOBARTV NEWS – Lini depan Timnas Indonesia menjadi perhatian serius dalam putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Kekurangan striker murni menjadi kelemahan yang cukup mencolok, membuat pelatih dan pengamat berharap pada proses naturalisasi Ole Romeny. Pemain asal Belanda ini diharapkan mampu menjadi solusi yang dinanti. Namun, bisakah proses naturalisasinya selesai tepat waktu?
Mustaqim, seorang eks striker timnas Indonesia, mengungkapkan bahwa absennya penyerang murni yang mampu berperan aktif di kotak penalti menjadi masalah utama bagi Timnas. “Kita kekurangan striker box-to-box. Ragnar Oratmangoen bagus, tetapi perannya lebih cocok sebagai penyerang sayap,” ujarnya.
Ketika menghadapi lawan berat, serangan Timnas sering kali gagal diselesaikan dengan baik di area kotak penalti. Hal ini menjadi tantangan besar yang menurut Mustaqim dapat diatasi dengan hadirnya Ole Romeny. Dengan gaya bermain yang agresif dan kemampuannya mencetak gol, ia dianggap sebagai jawaban atas masalah ini.
Proses naturalisasi Ole Romeny sudah berjalan, namun belum mencapai tahap akhir. Menurut Mustaqim, proses ini membutuhkan waktu karena melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah hingga PSSI. “Pendekatan kepada pemain juga penting agar mereka benar-benar siap menjadi bagian dari Indonesia,” katanya.
Meski terkesan terlambat, kehadiran Ole dinilai sangat penting. Pengalaman bermain di liga Eropa membuatnya menjadi aset berharga yang dapat mendongkrak kualitas Timnas Indonesia. Hal ini tidak hanya penting untuk kualifikasi kali ini, tetapi juga untuk jangka panjang.
PSSI, di bawah kepemimpinan Erick Thohir, dikenal sering membuat langkah cepat dalam menangani naturalisasi pemain diaspora. Contohnya adalah naturalisasi Kevin Diks, yang selesai dalam waktu singkat. Mustaqim optimis bahwa proses serupa dapat diterapkan untuk Ole Romeny, terutama dengan dukungan penuh dari pemerintah.
“Kita sering melihat PSSI bergerak cepat. Meski waktu tinggal empat hari, bukan tidak mungkin proses ini selesai. Selama ini, gercep PSSI memang luar biasa,” tambahnya. Namun, ia juga mengingatkan bahwa prioritas utama harus tetap pada pembangunan jangka panjang Timnas Indonesia.
Ragnar Oratmangoen vs. Ole Romeny: Mana yang Dibutuhkan?
Debat mengenai peran Ragnar Oratmangoen dan Ole Romeny juga menjadi topik hangat. Menurut Mustaqim, keduanya memiliki karakter permainan yang berbeda dan dapat melengkapi satu sama lain. “Ragnar lebih cocok di posisi sayap, sedangkan Ole Romeny adalah jawaban untuk kebutuhan striker murni yang selama ini kita cari,” tegasnya.
Ia juga menilai bahwa kombinasi keduanya dapat memberikan dimensi baru pada permainan Timnas, asalkan dimanfaatkan secara maksimal oleh pelatih Shin Tae-yong.
Shin Tae-yong, pelatih yang dikenal adaptif, dikabarkan telah memantau Ole Romeny sejak lama. Jika naturalisasi selesai tepat waktu, kehadirannya diharapkan dapat meningkatkan kualitas serangan Timnas Indonesia secara signifikan. Ole bisa menjadi opsi strategis yang dibutuhkan untuk mengatasi kelemahan di lini depan.
“Pelatih Shin selalu punya cara untuk memanfaatkan pemain terbaiknya. Jika Ole bergabung, kita bisa berharap pada strategi yang lebih tajam,” kata Mustaqim.
Meski proses naturalisasi Ole Romeny masih dalam tanda tanya, optimisme tetap tinggi. Kehadiran pemain diaspora dengan kualitas seperti Ole menunjukkan bahwa sepak bola Indonesia semakin menarik perhatian dunia. Dengan dukungan PSSI, pemerintah, dan masyarakat, Timnas Indonesia diharapkan dapat tampil lebih kompetitif di kancah internasional.
“Apapun hasilnya, ini adalah langkah besar untuk sepak bola Indonesia. Kita harus terus mendukung proses ini, bukan hanya untuk hari ini tetapi juga untuk masa depan,” tutup Mustaqim.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini: