NOBARTV NEWS – My Annoying Brother (2024) versi Indonesia merupakan adaptasi yang mengharukan dari film Korea berjudul Hyung yang rilis pada tahun 2016. Film ini mengangkat tema tentang hubungan kakak-adik yang penuh emosi dan konflik, tetapi disajikan dengan sentuhan humor yang segar. Dengan durasi 114 menit, film ini menawarkan keseimbangan antara komedi dan drama yang menyentuh hati. Disutradarai oleh Dinna Jasanti, film ini menampilkan aktor papan atas seperti Vino G. Bastian dan Angga Yunanda, yang berperan sebagai dua kakak-adik dengan latar belakang dan kehidupan yang sangat berbeda.
Sinopsis
Cerita ini berkisah tentang Jay (diperankan oleh Vino G. Bastian), seorang narapidana yang baru saja mendapatkan pembebasan bersyarat dengan alasan ingin merawat adiknya, Kemal (Angga Yunanda), yang merupakan seorang atlet judo nasional. Kemal mengalami kecelakaan parah saat bertanding, yang menyebabkan ia kehilangan penglihatannya secara permanen. Sebagai adik yang sebelumnya memiliki kehidupan cerah dan masa depan sebagai atlet, kehilangan penglihatan membuat Kemal merasa hidupnya hancur.
Kehidupan Kemal yang sudah penuh dengan rasa frustasi semakin rumit dengan kehadiran kakaknya, Jay, yang tiba-tiba muncul setelah sekian lama tak peduli. Jay, yang semula tampak hanya ingin memanfaatkan situasi demi kebebasannya, lambat laun terpaksa menghadapi kenyataan bahwa dirinya memiliki tanggung jawab sebagai seorang kakak. Meskipun hubungan mereka diwarnai oleh perselisihan dan ketidakpercayaan, perlahan-lahan keduanya mulai saling memahami dan menyembuhkan luka lama.
Perjalanan Karakter yang Kuat
Akting Vino G. Bastian sebagai Jay begitu meyakinkan, memerankan sosok kakak yang pada awalnya tampak egois dan tidak peduli. Ia menggambarkan karakter yang tidak sempurna, yang harus bertanggung jawab atas adiknya meskipun dia sendiri belum sepenuhnya dewasa. Dalam sebuah wawancara, Vino mengatakan, “Jay adalah karakter yang berantakan, tapi di balik semua kekacauan itu, ada keinginan untuk berubah. Saya merasa karakter ini adalah cermin bagi banyak orang yang mungkin pernah gagal tapi punya kesempatan kedua untuk memperbaiki kesalahan.”
Sementara itu, Angga Yunanda berhasil menampilkan sisi emosional yang mendalam dari Kemal. Dalam salah satu adegan yang paling menyentuh, Kemal dengan penuh amarah berteriak kepada Jay, “Aku nggak butuh kakak sepertimu. Hidupku sudah cukup sulit tanpa kehadiranmu!” Ucapan ini mencerminkan keputusasaan Kemal dan perasaan dikhianati oleh kakaknya, yang datang hanya ketika ia sedang dalam kondisi terburuk.
Angga juga mengungkapkan tantangan besar dalam memerankan karakter penyandang disabilitas ini. “Bukan hanya tentang kehilangan penglihatan, tetapi tentang bagaimana seorang atlet yang penuh harapan kehilangan arah hidupnya. Itu adalah tantangan yang luar biasa dalam mendalami emosi Kemal,” katanya dalam wawancara terpisah.
Selain itu, hubungan antara dua kakak-adik ini dipenuhi dengan adegan-adegan komedi yang ringan. Salah satu adegan komedi yang menonjol adalah ketika Jay mencoba membantu Kemal melakukan kegiatan sehari-hari, namun sering kali gagal. Jay berusaha keras, meskipun kadang caranya tidak selalu tepat, hingga menimbulkan momen-momen lucu yang membuat penonton tertawa.
Pesan dan Pengembangan Cerita
Film ini bukan hanya tentang perjuangan menghadapi keterbatasan fisik, tetapi juga tentang pertumbuhan emosional kedua karakter utama. Jay, yang awalnya tidak pernah benar-benar peduli, akhirnya menemukan makna keluarga dan pengorbanan melalui interaksinya dengan Kemal. Sebaliknya, Kemal yang semula kehilangan semangat hidup, akhirnya menemukan kekuatan dalam dirinya untuk bangkit kembali. Dalam adegan yang sangat kuat, Jay berkata kepada Kemal, “Kamu lebih kuat daripada yang kamu pikirkan. Ini bukan tentang apa yang kamu kehilangan, tapi apa yang kamu miliki sekarang.”
Sutradara Dinna Jasanti juga menyampaikan pesan penting melalui film ini: tidak ada hubungan yang sempurna, tetapi dengan saling mendukung, setiap keluarga dapat melewati masa-masa sulit. “Saya ingin penonton merasa terhubung dengan emosi yang kompleks antara Jay dan Kemal. Banyak dari kita yang mungkin merasakan ketegangan dengan keluarga, tapi di saat yang sama, kita tahu bahwa merekalah yang paling kita butuhkan,” kata Dinna dalam sebuah wawancara.
Visual dan Sinematografi
Selain akting yang luar biasa, visual dan sinematografi film ini juga patut diapresiasi. Adegan-adegan judo yang digambarkan dalam film ini dikerjakan dengan sangat rinci, memberikan nuansa aksi yang menarik dan dramatis. Penggunaan sudut pandang kamera yang kerap menonjolkan keterbatasan penglihatan Kemal, seperti dalam adegan di mana Kemal meraba-raba di sekelilingnya untuk mencari arah, memberikan penonton gambaran tentang dunia yang dilihat oleh karakter tersebut.
Salah satu momen visual yang paling indah dalam film adalah ketika Kemal, dalam keadaan buta, mencoba kembali ke lapangan judo untuk pertama kalinya. Momen ini penuh dengan ketegangan dan emosi, di mana setiap gerakan terasa lambat namun penuh makna. Penonton bisa merasakan perjuangan Kemal, bukan hanya secara fisik, tetapi juga mental.
Pujian dan Kritik
Secara keseluruhan, film ini mendapatkan banyak pujian dari kritikus dan penonton karena kemampuannya menyajikan keseimbangan antara komedi dan drama. Namun, beberapa kritik menyatakan bahwa unsur komedi terkadang muncul di saat yang tidak tepat, mengganggu momen-momen emosional yang seharusnya lebih dalam. Meski begitu, tidak dapat disangkal bahwa film ini sukses mengaduk-aduk emosi penonton, dari tawa hingga air mata.
Dalam sebuah ulasan, seorang kritikus film menulis, “Film ini berhasil menggambarkan dinamika keluarga yang penuh dengan cinta, meskipun diselimuti oleh kekacauan. Momen-momen komedi yang ditampilkan terasa segar, meskipun ada beberapa adegan di mana tone dramatisnya terganggu.”
My Annoying Brother (2024) adalah film yang mampu menyentuh hati penonton dengan ceritanya yang kuat dan relevan. Hubungan kakak-adik yang ditampilkan tidak sempurna, tetapi justru di sanalah letak kekuatan emosionalnya. Dengan akting luar biasa dari Vino G. Bastian dan Angga Yunanda, film ini menawarkan pengalaman menonton yang mendalam, di mana tawa dan air mata bercampur menjadi satu.
Bagi penonton yang mencari kisah inspiratif tentang keluarga, perjuangan, dan penyembuhan, film ini adalah pilihan yang tepat. Sebuah film yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mengajarkan kita tentang pentingnya mendukung dan menerima keluarga apa adanya, tanpa syarat dan penuh cinta.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini:
LINK LIVE STREAMING BOLA HARI INI
~ Link Live Brentford vs Ipswich Town
~ Link Live Brighton vs Wolverhampton
~ Link Live Manc City vs Southampton
~ Link Live Everton vs Fulham
~ Link Live Chelsea vs Newcastle
~ Link Live Crystal Palace vs Tottenham
~ Link Live West Ham vs Manchester United
~ Link Live Arsenal vs Liverpool