NOBARTV NEWS Jelang pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih pembicaraan tentang siapa saja yang akan menjadi menteri dan partai mana saja yang akan kebagian ‘jatah’ masih terus diperbincangkan. Pasalnya Prabowo Subianto menginginkan kekuatan dan koalisi besar sehingga partai-partai yang berseberangan dengannya pada pemilihan presiden (pilpres) lalu bergabung dan mendukung pemerintahannya nanti.
Partai NasDem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sudah dipastikan bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM). Koalisi tersebut kemudian diberi nama baru KIM Plus.
Sehingga porsi yang ada saat ini praktis hanya meninggalkan PDI Perjuangan yang berada di luar koalisi pendukung Prabowo Subianto.
Porsi yang cukup ideal dan sudah stabil untuk mengawal program-program kerja Prabowo di tahap legislasi nanti. Namun, Prabowo juga punya keinginan agar PDI Perjuangan selaku partai pemenang pemilihan legislatif (pileg) 2024 ikut bergabung dengan dirinya.
Megawati dan Prabowo Segera Bertemu
Sejumlah petinggi PDI Perjuangan dan Partai Gerindra kompak memberikan bocoran bahwa Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri akan bertemu dengan presiden terpilih yang juga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Belum ada tanggal pasti perihal kapan pertemuan tersebut akan berlangsung. Namun, kuat dugaan pertemuan itu akan terlaksana sebelum pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih pada 20 Oktober nanti.
Jika pertemuan ini benar-benar terjadi maka akan memperkuat sinyal kerjasama antara PDI Perjuangan dan Partai Gerindra. Mungkinkah PDI Perjuangan benar-benar akan bergabung dengan koalisi pendukung Prabowo?
Jika PDIP bergabung dalam koalisi Prabowo maka besar kemungkinan partai berlogo banteng itu akan diberi jatah menteri oleh Prabowo Subianto.
Pertanyaannya adalah berapa jumlah menteri yang akan diberikan kepada PDIP? Mengingat di satu sisi PDI Perjuangan adalah partai terbesar namun di sisi yang lain PDIP juga tak punya keringat dan andil dalam pemenangan Prabowo-Gibran pada pilpres lalu.
Lalu bagaimana tanggapan partai-partai Koalisi Indonesia Maju yang sedari awal memang sudah mendukung Prabowo Subianto? Apakah mereka bersedia menerima PDI Perjuangan menjadi anggota baru koalisi? Lalu apakah kehadiran PDIP nanti tidak akan mengurangi jatah partai-partai yang memang sudah berkeringat memenangkan Prabowo Subianto?
Tanggapan Demokrat
Dilansir suara.com Ketua DPP Partai Demokrat, Herman Khaeron, mengatakan pihaknya tak masalah jika PDI Perjuangan diberi kursi menteri dalam kabinet Prabowo Subianto nantinya.
“Kami nggak mempermasalahkan karena itu menjadi kepentingan dan haknya Pak Prabowo,” kata Herman saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (4/10/2024).
“Jadi kita serahkan saja ke beliau, beliau punya kalkulasi, punya hitung-hitungan dan tentu mudah-mudahan beliau bisa diberikan kesehatan dan kesuksesan. Dan bisa memimpin Indonesia dengan baik ke depannya,” lanjut Herman.
Partai Demokrat menyadari betul bahwa penentuan menteri dan jumlah menteri di kabinet 2024-2029 adalah hak prerogatif Prabowo Subianto selaku presiden terpilih dan juga pimpinan koalisi.
Selain itu dalam komposisi parlemen saat ini Partai Demokrat adalah partai dengan jumlah kursi terkecil di DPR RI. Pada pemilu lalu Partai Demokrat berhasil meraih 11,2 juta suara atau setara 7,56 persen dari suara nasional. Jika dikonversi maka jumlah kursi yang didapatkan Partai Demokrat adalah 44 kursi.
Mungkin faktor ini pula yang membuat Partai Demokrat tidak terlalu mempermasalahkan jika PDIP masuk dalam kabinet Prabowo Subianto nantinya.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini: