Politik & Hukum

Jejak Politik Marissa Haque: Pernah Melawan Dinasti Politik di Banten Hingga Diminta Mundur oleh Pramono Anung



NOBARTV NEWS Dunia hiburan dan politik tanah air sedang berduka dengan wafatnya Marissa Grace Haque atau akrab disapa Marissa Haque. Aktris, politisi sekaligus akademisi itu berpulang pada Rabu 2 Oktober 2024.

Kabar wafatnya Marissa Haque datang dari sejumlah orang dekatnya melalui media sosial dan kemudian menyebar melalui pemberitaan yang masif. Marissa Haque adalah artis besar, politisi, sekaligus akademisi yang punya nama besar di Indonesia.

Marissa Haque memulai karirnya di dunia hiburan dengan debut di layar lebar melalui film “Kembang Semusim” di tahun 1980. Ia lalu semakin naik daun setelah bermain di film “Tinggal Landas Buat Kekasih” di tahun 1984 dan “Biarkan Bulan Itu” pada tahun 1986. Di tahun yang sama istri dari Ikang Fauzi itu juga masuk dalam nominasi Piala Citra.

Ia pernah memenangkan penghargaan Aktris Pendukung Terbaik di Festival Film Indonesia berkat perannya di film “Tinggal Landas Buat Kekasih”.

Pada masanya Marissa Haque adalah salah satu artis besar dan populer tanah air yang banyak menginspirasi artis-artis wanita di generasi setelahnya.

Lalu bagaimana dengan karir politik seorang Marissa Haque?

Karir Politik Marissa Haque

Karir politik Marissa Haque dimulai pada tahun 2004 ketika dirinya terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI melalui PDI Perjuangan daerah pemilihan (Dapil) Jawa Barat II.

Selama bertugas sebagai senator Marissa Haque aktif berperan dalam berbagai isu seperti lingkungan, pendidikan, dan pemberdayaan perempuan.

Kebersamaannya dengan PDI Perjuangan hanya bertahan 2 tahun karena di tahun 2006 ia maju sebagai Calon Wakil Gubernur (cawagub) Banten berpasangan dengan Zulkieflimansyah, kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Di saat yang bersamaan PDI Perjuangan mendukungan pasangan Ratu Atut Chosiyah dan Mohammad Masduki. Tak pelak kondisi ini membuatnya dikeluarkan dari DPR RI. Sekjen PDI Perjuangan saat itu, Pramono Anung, juga meminta Marissa Haque mengundurkan diri.

Pada akhirnya Zulkieflimansyah-Marissa Haque kalah oleh Ratu Atut Chosiyah kala itu yang memang telah berkuasa cukup lama di Banten. Namun, keberaniannya untuk maju mendapat apresiasi positif dari publik.

Karir politik Marissa Haque kemudian berlanjut dengan bergabung ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di tahun 2007. Ia cukup lama aktif di partai berlambang Ka’bah tersebut sebelum akhirnya pindah partai lagi.

Di tahun 2014 Marissa Haque memutuskan hijrah dari PPP ke Partai Amanat Nasional (PAN). Alasan kepindahannya saat itu dikabarkan berkaitan dengan prinsip politik yang dipegangnya.

Marissa Haque tak hanya menjadi artis yang punya paras cantik tapi juga seorang akademisi yang cerdas. Ia merupakan lulusan Fakultas Hukum Universitas Trisakti. 

Marissa Haque juga mendapat gelar Magister Administrasi Bisnis (MBA) dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Adapun gelar doktornya diraih dari Pusat Studi Lingkungan Institut Pertanian Bogor (IPB) pada Februari 2012.

Beberapa tahun ke belakang Marissa Haque aktif sebagai seorang akademisi dan kerap memberikan kuliah umum di kampus-kampus besar di Indonesia.

Ia bahkan tercatat sebagai Dosen S3 Program Studi Manajemen Pendidikan Islam di Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.

Dalam instagram resminya UIN Malang memperlihatkan ketika Marissa Haque menjadi pembicara ketika Pengenalan Budaya Akademik Kampus (PBAK) Mahasiswa Baru di tahun ajaran 2024/2025.

Demikian rangkuman info menarik dalam artikel berita berjudul Jejak Politik Marissa Haque: Pernah Melawan Dinasti Politik di Banten Hingga Diminta Mundur oleh Pramono Anung yang telah tim penulis NOBARTV NEWS ( ) sarikan dari berbagai sumber terpercaya.

Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini:

LINK LIVE STREAMING BOLA HARI INI

Muhammad Izzuddin

Seorang penikmat nasi balap yang suka mengamati dan membicarakan politik dalam negeri. Kadang-kadang menganalisa, memprediksi, dan mencari hal menarik dari setiap peristiwa politik yang terjadi.