NOBARTV NEWS Nilai A untuk Indonesia, Pengamat sepakbola asal Malaysia memberikan nilai A untuk skuad Garuda. Penilaian tersebut diberikan berdasarkan performa mereka di kala melawan Arab Saudi dan Australia.
Seperti yang diketahui, Timnas Indonesia beberapa waktu lalu telah memainkan dua pertandingan di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia ronde ketiga grup C. Dalam dua laga tersebut, skuad Garuda melakukan laga tandang ke markas Arab Saudi lalu menjamu Australia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta.
Pada dua ini, Timnas Indonesia sukses mencuri dua poin. Artinya, mereka mampu bermain imbang dengan Arab Saudi dan lagi-lagi meraih hasil imbang dengan Australia. Sejatinya, Timnas Indonesia tidak akan mendapat satu poin di laga tersebut.
Namun berkat kepiawaian barisan lini belakang skuad Garuda, mereka pada akhirnya mampu menahan serangan demi serangan. Kredit khusus juga pantas diberikan kepada sang penjaga gawang Maarten Paes. Aksi heroik dari kiper FC Dallas itu beberapa kali menyelematkan Timnas Indonesia dari kebobolan.
Menariknya, hasil imbang melawan Arab Saudi dan Australia tersebut mendapat sorotan dari berbagai media luar negeri. Bahkan, pengamat sepak bola asal Malaysia Faiz Gurun dan Keesh Sundaresan memberikan nilai A untuk dua pertandingan skuad Garuda itu. Hal itu diungkapkan keduanya di kanal YouTube Astro Arena yang berjudul ‘Bola Itu Life’.
“Nilai, kita akan beri nilai untuk Indonesia,” ujar Faiz Gurun membuka percakapan.
Keesh Sundaresan menanggapi rekannya, “Oke, kita akan beri nilai untuk Indonesia,” balasnya.
“Dari saya A-,” lanjut Faiz dengan yakin.
Keesh tampak terkejut dengan jawaban Faiz, “A-?” ucapnya setengah bertanya.
Faiz kemudian menjelaskan alasan di balik nilai A yang diberikannya. Kata Faiz, peran pemain abroad yang dimiliki Timnas Indonesia sangat berperan untuk dua pertandingan kemarin. Faiz juga menyoroti PSSI sebagai otak di balik keberhasilan mereka menggaet beberapa pemain keturunan tersebut.
“Saya akan kasih tahu kenapa A-. A sebenarnya bisa diterima, tetapi A- yang paling realistis. Dalam konteks di lapangan 11 vs 11, Indonesia menempatkan pemain-pemainnya dengan sangat baik yang sedang bersaing di liga-liga yang sangat tinggi [liga Eropa]. Ada liga Belanda, Inggris, Amerika. Ini adalah pemain warisan yang dihasilkan dari kerja PSSI, sangat berkualitas,” jelas Faiz dalam kanal YouTube tersebut.
“Tetapi kita tidak boleh lupa, dalam konteks tim nasional, pengalaman jauh lebih penting dibanding bermain di klub. Pengalaman di sepak bola internasional,” lanjutnya.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini:
