NOBARTV NEWS PSSI respons status pemain naturalisasi, Beberapa waktu lalu viral sebuah pernyataan dari Peter Gontha. Eks duta besar Indonesia untuk Polandia itu mengkritik PSSI dan Timnas Indonesia terkait program naturalisasi.
Naturalisasi masih menjadi jalan pintas yang sedang dilakukan PSSI saat ini. Di saat negara lain banyak yang mengembangkan bakat pemain mudanya, PSSI dan Timnas Indonesia justru menggunakan program naturalisasi. Dengan program tersebut, PSSI tinggal memilih siapa saja pemain keturunan yang layak untuk memperkuat Timnas Indonesia, lalu diajak untuk bergabung dengan prosedur yang sudah ditentukan.
Program ini sejatinya berjalan sudah cukup lama. Namun dikebut dan cukup masif dilakukan dalam beberapa tahun terakhir. Di tahun ini saja, lebih dari lima pemain keturunan yang telah resmi sebagai WNI. Sebut saja seperti Nathan Tjoe-A-On, Jay Idzes, Ragnar Oratmangoen, Thom Haye, Calvin Verdonk, Jens Raven, hingga Maarten Paes yang beberapa waktu lalu menjalani debutnya bersama Timnas Indonesia. Jumlah tersebut belum final karena saat ini, PSSI tengah melakukan proses naturalisasi lagi kepada dua nama lainnya yaitu Mees Hilgers dan Eliano Reijnders.
Kehadiran mereka sejauh ini cukup dibilang sukses. Karena sebab adanya Calvin Verdonk cs, skuad Garuda mampu melaju ke babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Tak cuma itu saja, hasil imbang melawan dua tim raksasa yakni Timnas Arab Saudi dan Australia tak lepas dari peran beberapa pemain keturunan tersebut.
Sayangnya, tidak semua orang di Indonesia merasa nyaman dengan adanya mereka. Bahkan, salah satu tokoh diplomat asal Indonesia Peter Gontha mengungkapkan sebuah kekhawatirannya terkait para pemain naturalisasi tersebut.
Dalam akun media sosialnya, eks Dubes RI untuk Polandia itu menyebut pemain naturalisasi memegang paspor ganda. Oleh karena itu, ketika nanti mereka sudah tidak produktif untuk bermain dengan Timnas Indonesia, maka bisa saja mereka membuang kewarganegaraannya itu (Indonesia) lalu kembali ke status sebelumnya. Hal ini – jika benar-benar terjadi tak ubahnya seperti Indonesia yang sedang dimanfaatkan semata oleh sekelompok pemain keturunan tersebut.
“Apakah Anda tidak malu melihat PSSI 9 pemainnya adalah bangsa asing yang dinaturalisasi? Saya malu. Apakah kita bangsa besar? Saya rasa demikian,” kata Peter di media sosial pribadinya.
”Apakah Anda tahu bahwa naturalisasi, mereka hanya sementara, karena mereka punya dua paspor, nanti kalau sudah selesai main di Indonesia, mereka akan buang status WNI mereka? Saya tahu,” lanjutnya.
Ucapan tersebut tak lama langsung menjadi ramai di media sosial. Jika benar terjadi, maka hal ini tentu memiliki konotasi buruk bagi Indonesia. Sampai-sampai, PSSI selaku pihak yang terkait dengan program naturalisasi pun ikut angkat suara. Adalah Arya Sinulingga, salah satu anggota Exco PSSI itu memberikan klarifikasinya pasca viralnya pernyataan yang diberikan Peter.
“Yang pasti, ketika masuk Indonesia dia [pemain naturalisasi Timnas Indonesia] pakai paspornya Indonesia dan ketika keluar dari Indonesia dia juga pakai paspornya Indonesia,” terang Arya.
“Sudahlah, tidak usah buat kontroversi yang enggak benar gitu. Kita ini bingung, ya. Ketika Timnas kita berjuang, hasilnya baik, membawa nama merah putih, semuanya bersatu, rakyatnya mendukung, bisa dilihat tuh antusiasme rakyat juga besar,” lanjut tangan kanan Erick Thohir itu.
“Rasa kebangsaan kita juga besar gitu, eh ada saja yang berusaha untuk menggembosinya begitu dan dengan isu-isu yang kadang-kadang enggak jelas juga gitu, ya,” ucapnya memungkasi.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini: