NOBARTV NEWS Gelaran Pertamina Grand Prix of Indonesia atau MotoGP Mandalika 2024 akan kembali digelar pada 27-29 September 2024 mendatang di Mandalika International Circuit, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Balap motor paling akbar itu merupakan salah satu ajang sports tourism paling bergengsi di dunia yang mendongkrak kinerja di beberapa sektor lain, termasuk pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia, khususnya di wilayah Lombok.
Semakin mendekati hari H gelaran MotoGP Mandalika, wilayah penginapan zona satu Mandalika telah dipesan oleh para Pembalap MotoGP, MotoTwo, MotoTri, beserta tim dan kru, sponsor, mekanik, media, hingga keluarga pembalap, termasuk para panitia MotoGP. Leght of stay mereka terbilang cukup panjang, yakni sekitar enam hingga delapan hari.
Kepala Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Barat, Jamaluddin, menyebutkan bahwa okupanasi hotel di kawasan Mandalika sudah mencapai 90 persen.
Ia mengimbau bagi para penonton yang tidak kebagian penginapan di sekitar Mandalika agar meningap ke Mataram atau Senggigi. Masih banyak kamar hotel kosong di kawasan Mataram dan Senggigi dan harganya jauh lebih murah dibandingkan di sekitar Mandalika.
“Okupansi hotel bintang, resort, pada saat even MotoGP, yang memesan sudah mencapai 90 persen di sekitar Mandalika. Sementara di sekitar Mataram baru 50-60 persen. Dan di Kabupaten Lombok Utara sekitar Gili, memang market-nya wisatawan mancanegara yang datang dari Bali. Pada intinya, kami, Dispar NTB dan Pemprov NTB, siap menyambut tamu yang akan menonton MotoGP,” terangnya seperti yang dikutip dari laman Sokoguru.id (10/9/2024).
Imbauan ini berkaitan dengan keluhan publik terkait aji mumpung para pengusaha hotel yang memanfaatkan momen MotoGP. Selain itu, Pemda telah membentuk satgas untuk memantau harga hotel serta transportasi.
“Kami telah membuat peraturan gubernur terkait batas harga hotel dan transportasi, serta membentuk satgas untuk mengawasi pelanggaran (yang mungkin terjadi) di lapangan,” imbuhnya.
Okupansi Hotel di Kawasan Mataram Belum Maksimal
Sementara itu, tingkat okupansi hotel di sekitar Kota Mataram menjelang gelaran MotoGP Mandalika masih belum maksimal.
Mengutip dari laman lombokpost.jawapos (6/9), berdasarkan data Asosiasi Hotel Mataram (AHM), angka pemesanan kamar di hotel-hotel Mataram masih di bawah 50 persen, padahal even MotoGP Mandalika tinggal menghitung hari.
Ketua AHM, I Made Adiyasa Kurniawan, mengaku harap-harap cemas mengenai ajang balap motor paling akbar sedunia itu, apakah akan ada peningkatan tamu dari tahun sebelumnya atau tidak.
“Kami harap-harap cemas dengan even MotoGP tahun ini. Apakah akan ada peningkatan tamu dari sebelumnya atau tidak,” ujar Adiyasa (5/9).
Adiyasa juga menyampaikan, tingkat pemesanan kamar tahun ini terbilang lamban. Padahal, pada ajang MotoGP dua tahun sebelumnya, 2022 dan 2023, pemesanan kamar tercatat telah dilakukan jauh sebelum even.
Bahkan, pada gelaran MotoGP perdana tahun 2022, pembayaran kamar telah dilakukan sebulan sebelum hari H.
Sementara tahun ini, hingga artikel ini terbit, dari 50 persen tingkat pemesanan kamar, banyak yang masih belum menyelesaikan pembayaran atau hanya sebatas reservasi saja. Jika pembayaran belum terselesaikan hingga pertengahan September, maka pihak hotel akan kembali merilis penjualan kamar.
Tiket MotoGP Dilaporkan Sulit Terjual
Okupansi hotel yang tidak merata antara Mandalika, Mataram, dan Senggigi, menjelang even MotoGP Mandalika 2024 ini disebut berkaitan dengan penjualan tiket yang belum terjual 100%.
Mengutip dari laman Liputan6 (10/9), meski gelaran balap motor paling bergengsi di dunia ini semakin dekat, penjualan tiket dilaporkan sulit laku. Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), selaku pihak penyelenggara beranggapan bahwa akomodasi mahal menjadi salah satu penyebabnya.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini: