NOBARTV NEWS Hingga saat ini, setidaknya ada 10 geopark Indonesia yang diakui sebagai kawasan taman bumi yang memiliki geologis, biologis, dan budaya yang bernilai tinggi.
Geopark Indonesia kembali diakui di kancah internasional. Terdapat empat situs taman bumi (geopark) Indonesia yang ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark (UGG) melalui keputusan Sidang Dewan Eksekutif UNESCO Ke-216 di Paris, Prancis, pada Rabu (24/5/2023).
Nah, berikut adalah daftar Geopark Indonesia yang Mendunia dan telah dinobatkan sebagai UNESCO Global Geopraks, antara lain:
Geopark Batur, Bali (2012)
Geopark Indonesia pertama yang mendapat pengakuan dari UNESCO adalah Batur, Bali. Terdapat 21 situs warisan alam yang tersebar di kawasan Geopark Batur, di antaranya di Kintamani dan Batur.
Geopark Gunung Sewu, Yogyakarta (2015)
Geopark Gunung Sewu terdapat beragam peninggalan budaya paleolitikum-neolitikum. Jika ditotal, kawasan ini menyimpan sekitar 33 situs warisan alam yang tersebar di Gunungkidul (17 geosite), 7 geosite di Wonogiri, dan Pacitan dengan 13 geosite.
Geopark Ciletuh, Jawa Barat (2018)
Geopark Ciletuh dikelilingi hamparan aluvial dengan bebatuan unik serta pemandangan yang memukau. Kawasan ini juga memiliki pantai dengan ombak yang menantang yang disukai para peselancar dari berbagai penjuru dunia.
Geopark Rinjani Lombok, NTB (2018)
Selain terkenal dengan kegagahan gunung berapi yang menawarkan lanskap spektakuler, kawasan Geopark Rinjani memiliki keanekaragaman flora dan fauna yang sebagian besar merupakan endemik.
Geopark Kaldera Danau Toba, Sumatra Utara (2020)
Danau terbesar di Asia Tenggara yang terbentuk akibat letusan Gunung Toba puluhan ribu tahun yang lalu ini telah ditetapkan sebagai bagian dari UGG pada sidang ke-209 di Paris, 2 Juli 2020. Keindahan alam yang memukau membuat Kemenparekraf menjadikan Danau Toba sebagai salah satu Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP).
Geopark Belitong, Bangka Belitung (2021)
Geopark Belitong atau Geopark Belitung memiliki keunikan geologis yang beragam, seoerti lanskap alam, bebatuan, mineral, proses geologis dan tektonik, serta evolusi bumi, pernah terjadi di Belitung.
Keberadaan ragam flora dan fauna unik di Pulau Belitung, seperti ikan toman, ikan tarsius, ikan hampala, hingga berbagai jenis tumbuhan obat herbal, turut melengkapi kelayakan kawasan ini menjadi bagian dari Geopark UNESCO.
Geopark Ijen, Jawa Timur (2023)
Daya tarik Geopark Ijen tak sekadar keunikan geologi, seperti blue fire-nya yang langka, tetapi juga budaya, flora, dan faunanya. Setidaknya, Geopark Ijen merupakan rumah bagi 27 jenis fauna, termasuk 6 spesies mamalia serta 14 jenis flora. Uniknya lagi, Geopark Ijen memiliki danau paling asam di dunia!
Geopark Maros Pangkep, Sulawesi Selatan (2023)
Geopark Maros Pangkep dikenal memiliki lanskap kelas dunia, dengan tipe tower karst yang menjulang dan tersusun dari tumpukan bebatuan gamping yang khas. Menariknya, kawasan ini memiliki ratusan gua yang diketahui pernah menjadi tempat tinggal manusia prasejarah!
Geopark Merangin, Jambi (2023)
Daya tarik utama Geopark Merangin adalah ditemukannya fosil tanaman yang ada di sebagian batuan. Diperkirakan, usia fosil-fosil itu mencapai lebih dari 350 juta tahun. Geopark Merangin juga memiliki sungai rafting terbaik di Indonesia, lho! Menariknya, pemandu rafting akan memberhentikan pengunjung di spot fosil-fosil flora tersebut.
Geopark Raja Ampat, Papua (2023)
Kawasan yang terdiri atas gugusan kepulauan karst ini terletak tepat di garis khatulistiwa, lho! Yang membuat Raja Ampat unik adalah geologisnya masuk dalam jajaran skala internasional karena penemuan batuan tertua di Pulau Misool yang tersingkap di dunia. Diperkirakan, batuan tersebut berusia sekitar 439 juta tahun!
Ekosistem laut di Geopark Raja Ampat membuatnya semakin layak menjadi bagian dari UGG. Pasalnya, hingga saat ini, Geopark Raja Ampat merupakan rumah bagi beragam jenis flora dan fauna endemik, yang tak akan dijumpai di belahan bumi mana pun.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini: