NOBARTV NEWS Aceh, Sumatra Utara, merupakan tuan rumah dari Pekan Olahraga Nasional 2024 atau PON XXI yang berlangsung mulai tanggal 9 hingga 20 September 2024.
Pagelaran even olahraga paling akbar di Tanah Air ini tentu banyak menyita perhatian masyarakat, termasuk para wisatawan. Salah satu tempat wisata yang tengah mencuri perhatian adalah rumah Cut Nyak Dhien.
Rumah Srikandi Aceh yang terletak di Desa Lampisang, Kabupaten Aceh Besar, itu telah ditetapkan sebagai sasana budaya dan menjadi salah satu tujuan wisata saat PON XXI Aceh.
Tidak hanya wisatawan saja, para atlet dan ofisial turut mengunjungi kediaman Cut Nyak Dhien di sela-sela pertandingan PON XXI Aceh Sumut 2024 (7/9/2024).
Sejarah Museum Rumah Cut Nyak Dhien
Dulunya, bangunan ini merupakan kediaman Cut Nyak Dhien bersama sang suami, Teuku Umar. Rumah tersebut merupakan hadiah dari Belanda untuk Teuku Umar. Belanda mengira bahwa Teuku Umar berada di pihak mereka, sehingga menghadiahkan rumah tersebut.
Hal ini sempat menimbulkan perseteruan dari rakyat, bahkan Teuku Umar sempat dicap sebagai pengkhianat. Namun, akhirnya rakyat mengetahui jika Teuku Umar hanya berpura-pura. Belanda yang mengetahui hal tersebut pun membakar rumah itu.
Bangunan yang terlihat saat ini merupakan replika, karena Belanda telah membakar rumah tersebut pada 1896. Artinya, bangunan yang asli sudah tidak ada lagi.
Namun, karena rumah tersebut dinilai memiliki bukti sejarah yang penting terkait perjuangan Teuku Umar dan Cut Nyak Dhien yang berjuang melawan penjajah, akhirnya Departemen Pendidikan dan Kebudayaan membangunnya kembali berdasarkan sisa-sisa pondasi yang masih terlihat.
Saat proses pemugaran itulah ditemukan barang-barang yang diyakini sengaja dikubur oleh ‘Ratu Aceh’ agar tidak diambil Belanda, karena saat itu Cut Nyak Dhien sedang dalam pelarian.
Pemugaran selesai pada 1987. Menteri Kemendikbud, Fuad Hasan, meresmikan rumah Cut Nyak Dhien dan Teuku Umar sebagai Cagar Budaya Indonesia. Adanya replika bangunan rumah Cut Nyak Dhien diharapkan dalam menjadi edukasi untuk meningkatkan nilai sejarah di Aceh.
Cagar Budaya Museum Rumah Cut Nyak Dhien
Kini, kediaman pejuang Aceh yang turut andil memerangi penjajah ini ditetapkan menjadi Cagar Budaya Indonesia.
Rumah Cut Nyak Dhien dan Teuku Umar merupakan bangunan khas Aceh, yakni sebuah panggung beratap rumbia yang disangga 65 tiang kayu ulin. Bangunan tersebut didominasi warna hitam berpadu dekorasi khas Aceh yang artistik.
Luas rumah ini sekitar 25×17 meter dan terdiri atas lima ruangan, di antaranya adalah ruang tamu di bagian depan bangunan. Di ruangan tersebut, para pengunjung dapat melihat deretan foto di sepanjang dinding yang terpasang rapi tentang Cut Nyak Dhien, Teuku Umar, serta para tokoh dan pejuang Aceh lainnya.
Bagian pojok luar rumah terdapat sebuah sumur yang hingga kini masih menghasilkan air yang melimpah. Juru Pelihara Rumah Cut Nyak Dhien, Asiah, mengatakan, tak sedikit yang meminum air yang berasa dari sumur yang dibangun sendiri oleh Cut Nyak Dhien itu.
“Banyak yang minum dan menyegarkan diri dengan air sumur ini. (Sumur ini) asli dibangun Cut Nyak Dhien,” terang Asiah, dikutip dari Jawapos (3/3/2024).
Museum Cut Nyak Dhien Aceh menyimpan peninggalan-peninggalan bersejarah dan aneka benda pusaka, salah satunya adalah senjata-senjata khas Aceh yang digunakan untuk berperang, seperti aprang singrong, parang cot lamtreng, parang ladieng, hingga tombak.
Pengunjung juga akan menjumpai beberapa perabotan yang terbuat dari keramik milik Cut Nyak Dhien yang masih terawat dengan baik. Perabotan ini seakan menjadi bukti majunya perabadan masyarakat Aceh kala itu.
Lokasi Rumah Cut Nyak Dhien
Secara administratif, Museum Rumah Cut Nyak Dhien terletak di Desa Lampisang, Kabupaten Aceh Besar, Aceh. Jika dari Kota Banda Aceh, kamu harus menempuh jarak kurang lebih 10 kilometer, dengan waktu tempuh sekitar 20 menit.
Jam Operasional Museum Rumah Cut Nyak Dhien
Museum Rumah Cut Nyak Dhien dibuka untuk umum, setiap hari, dengan detail sebagai berikut:
- Mulai pukul 08.30 – 12.30 WIB
- Tutup (istirahat) pukul 12.30 – 14.00 WIB
- Buka kembali pukul 14.00 – 17.00 WIB
Harga Tiket Masuk Museum Rumah Cut Nyak Dhien
Tidak ada tarif tiket masuk saat mengunjungi Rumah Cut Nyak Dhien, alias gratis. Pengunjung hanya diminta menyumbang seikhlasnya untuk perawatan museum.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini: