NOBARTV NEWS Susu adalah salah satu minuman yang paling umum dikonsumsi oleh berbagai kalangan, baik anak-anak maupun orang dewasa.
Sebagai sumber utama nutrisi, susu menyediakan banyak zat penting yang dibutuhkan oleh tubuh, seperti protein, kalsium, vitamin D, dan lemak sehat.
Baru-baru ini, Presiden Terpilih Prabowo Subianto mengusulkan menu susu sebagai bagian dari program makan siang gratis. Namun, apakah yang dimaksud dengan susu ikan? Mari kita telusuri lebih lanjut.
Susu dikenal kaya akan kalsium, yang sangat penting untuk kesehatan tulang dan gigi.
Kalsium juga berperan dalam mencegah osteoporosis, terutama pada orang yang sudah lanjut usia.
Selain itu, susu mengandung protein berkualitas tinggi yang diperlukan untuk pembentukan otot dan jaringan tubuh.
Vitamin D dalam susu membantu penyerapan kalsium dan meningkatkan daya tahan tubuh.
Belakangan, istilah “susu ikan” mulai ramai diperbincangkan setelah PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) atau ID Food menyebutkan bahwa mereka sedang mengkaji susu ikan sebagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan susu dalam program ‘Makan Bergizi Gratis’ yang akan digulirkan oleh pemerintahan mendatang.
Definisi dari Susu Ikan
Epi Taufik, seorang doktor di bidang Biokimia Susu sekaligus dosen di Fakultas Peternakan IPB, mengaku belum pernah mendengar istilah “susu ikan.”
“Sepengetahuan saya, istilah susu ikan belum dikenal di dunia,” ujar Epi dalam pernyataannya yang dikutip dari Liputan6.com.
Epi juga meragukan palatabilitas atau daya terima konsumen terhadap susu ikan.
“Palatabilitas itu artinya apakah orang suka atau bisa menerima untuk mengonsumsinya? Misalnya, jus atau susu kedelai, oat, dan almond sudah banyak dikenal di dunia,” tambahnya.
Walaupun demikian, Epi tidak menolak jika susu ikan dikembangkan sebagai inovasi teknologi, namun ia menyarankan untuk tidak mengaitkannya dengan program susu gratis.
“Program susu di sekolah-sekolah di seluruh dunia biasanya menggunakan susu sapi atau susu hewan lainnya,” ujarnya.
Kandungan Susu Ikan
Susu ikan mungkin dihasilkan dari proses ekstraksi protein ikan. Namun, menurut Epi, susu ikan tidak bisa dikategorikan sebagai susu berdasarkan definisi standar.
Menurut standar Codex Alimentarius (CODEX STAN 206-1999), susu adalah cairan yang dihasilkan secara alami dari hewan perah atau mamalia yang diperoleh melalui pemerahan, tanpa tambahan atau pengurangan apa pun.
Berdasarkan definisi ini, susu seharusnya berasal dari hewan mamalia seperti sapi, domba, kambing, kerbau, kuda, atau unta.
Oleh karena itu, istilah “susu” pada produk seperti susu ikan lebih tepat dianggap sebagai istilah pemasaran yang menggambarkan karakteristik produk, bukan berdasarkan definisi ilmiah atau regulasi.
Epi lebih menyarankan untuk menyebut susu ikan sebagai “minuman protein” yang diproses dari bahan selain mamalia.
Nutrisi dalam Susu Ikan
1. Protein
Epi menjelaskan bahwa susu ikan yang diekstrak dari protein ikan kemungkinan mengandung kadar protein yang tinggi. Namun, kualitas asam aminonya bisa bervariasi tergantung pada proses produksinya.
Meski mengandung protein, susu ikan tidak begitu populer karena tekstur dan rasanya yang amis berbeda dengan susu hewan.
2. Kandungan Lemak
Susu ikan mengandung asam lemak omega-3 yang bermanfaat untuk kesehatan jantung dan otak. Namun, konsentrasi omega-3 yang tinggi dan rasa khasnya membuat susu ikan kurang diminati untuk konsumsi sehari-hari.
3. Kandungan Kalsium
Epi juga membahas tentang kandungan mineral dalam susu ikan. Ia mengatakan bahwa susu ikan mengandung beberapa mineral penting, tetapi tidak menawarkan kalsium setinggi yang ada dalam susu hewan.
Sebagai perbandingan, susu sapi mengandung sekitar 120 mg kalsium per 100 ml, serta kaya akan mineral lain seperti fosfor, magnesium, dan kalium yang berperan penting dalam fungsi saraf dan keseimbangan cairan tubuh.
4. Kandungan Vitamin
Menurut Epi, susu ikan dapat menjadi sumber vitamin A dan D, terutama jika berasal dari ikan berlemak seperti salmon. Namun, ketersediaan dan keefektifan vitamin ini sangat bergantung pada proses produksinya.
Bagi orang yang memiliki intoleransi laktosa, susu ikan dapat menjadi alternatif. Namun, susu ikan masih jarang digunakan sebagai pengganti utama dalam pola konsumsi harian, seperti yang dijelaskan oleh Epi.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini: