Mengintip Domus Sanctae Marthae, Bangunan Sederhana Tempat Tinggal Paus Fransiskus di Vatikan

NOBARTV NEWS Paus Fransiskus, pemimpin gereja Katolik dunia sekaligus kepala negara Vatikan, tidak tinggal di Istana Vatikan, yang mana menjadi tempat tinggal Paus Sixtus V sejak abad ke-17.

Istana Vatikan atau dikenal juga dengan nama Istana Apostilik terletak di bagian utara Basilika Santo Petrus dengan lebih dari seribu ruangan di dalamnya.

Selain itu, Istana Apostilik dikelilingi kapel atau tempat ibadah bagi umat Kristen, Kapel Sistina, Ruang Raphael, Apartemen Borgia, Museum dan Galeri Vatikan, Perpustakaan Apostolik, gedung pemerintahan, serta apartemen.

Kemegahan Istana Vantikan tersebut ternyata tidak membuat Paus Fransiskus memutuskan menjadikannya tempat singgah. Paus justru lebih memilih tinggal di apartemen sederhana dua kamar di Domus Sanctae Marthae, yang biasa digunakan oleh katedral pemilih

Nah, seperti apa Domus Sanctae Marthae yang menjadi tempat tinggal Paus Fransiskus di Vantikan? Simak rangkuman selengkapnya, ya!

Domus Sanctae Marthae

Domus Sanctae Marthae atau Rumah St. Martha, merupakan wisma tamu berlantai lima di pinggir kota Vantikan, yang dibangun pada 1996, khusus untuk menampung para kardinal selama konklaf atau pertemuan dewan pemilih pemimpin negara baru atau Paus baru.

Semua kamar di Domus Sanctae Marthae memiliki telepon dan akses ke sistem televisi satelit internasional. Bangunan ini juga memiliki ruang pertemuan yang besar serta berbagai ruang duduk kecil.

Selain itu, bangunan ini memiliki empat kapel pribadi, yang terletak di ujung lorong di lantai tiga dan lima di masing-masing dua sayap bangunan.

Melansir dari laman Detik (3/9/2024), dikutip dari Inside The Vatikan, juru bicara Paus Fransiskus, Pastor Federico Lombardi, menyebutkan bahwa Paus Fransiskus tinggal di sebuah rumah bernama Suite 201.

Ruangan tersebut memiliki perabotan elegan dan ruang tamu yang lebih besar agar dapat menerima lebih banyak tamu.

“Ia (Paus Fransiskus) sedang bereksperimen dengan jenis pengaturan hidup ini, yang sederhana, tetapi memungkinkannya untuk hidup dalam komunitas orang lain, baik penduduk tetap (para pendeta dan uskup yang bekerja di Vatikan), maupun para tamu yang datang ke Vatikan untuk menghadiri pertemuan dan konferensi,” ujar Pastor Lombardi (26/3/2024) dilansir dari laman Catholic Herald.

Di dalam Rumah St. Martha terdapat ruang tamu besar yang terletak tepat di atas perpustakaan kepausan tempat audiensi resmi dengan para uskup dan kepala negara yang berkunjung.

Paus Fransiskus akan terus menggunakan perpustakaan itu untuk audiensi remsi dan mendaraskan doa Angelus setiap hari Minggu dan hari-hari besar dari jendela apartemen yang menghadap ke Lapangan Santo Petrus itu.

Apartemen yang didiami Paus Fransiskus terdiri atas kapel, kantor untuk Paus dan kantor terpisah untuk sekretarisnya, kamar tidur Paus, ruang makan, dapur, dan kamar untuk dua sekretaris dan staf rumah tangga.

Ketika Paus Fransiskus kembali ke wisma tamu (Rumah St. Martha) setelah pemilihannya, Pastor Lombardi mengatakan, kepindahan tersebut dimaksudkan untuk jangka pendek, sementara beberapa proyek pekerjaan kecil diselesaikan di apartemen kepausan.

Namun, setelah proyek pekerjaan di apartemen kepausan telah selesai pada 26 Maret 2013, Paus Fransiskus memutuskan untuk tetap tinggal di Domus Sanctae Marthae.

Paus Fransiskus adalah Paus Pertama yang Tinggal di Domus Sanctae Marthae

Dan Paus Fransiskus telah mendiami Domus Sanctae Marthae sejak awal dipilih, tepatnya pada 13 Maret 2013. Tepat setelah terpilih, Paus Fansiskus sudah berada di sana, menyantap makanannya di ruang makan umum di bawah dan memimpin Misa pada pukul tujuh pagi bersama para karyawan Vatikan di kapel utama kediaman Rumah St. Martha.

Ia merupakan Paus pertama dalam 110 tahun yang memilih untuk tidak singgah di apartemen kepausan di lantai tiga Istana Apostolik.

Sementara itu, pada tahun 1903, Paus Pius X menjadi Paus pertama yang tinggal di apartemen sederhana yang menghadap ke Lapangan Santo Petrus ini.

Sekarang, Domus Sanctae Marthae telah direnovasi sepenuhnya oleh Paus Paulus VI pada 1964 dan telah dimodifikasi kecil oleh masing-masing Paus sejak saat itu.