NOBARTV NEWS Sebuah unggahan di platform X baru-baru ini mencuat dan memberikan imbauan kepada masyarakat Indonesia untuk waspada terkait vaksin cacar monyet atau monkeypox (Mpox). Unggahan tersebut mengklaim bahwa pemerintah akan memberikan vaksin eksperimental untuk cacar monyet, dengan narasi bahwa vaksin ini sama seperti vaksin Covid-19 yang dianggap tidak terpercaya. Di dalam unggahan tersebut, disebutkan bahwa vaksin-vaksin tersebut termasuk Imvamune, LC16 M8, dan ACAM 2000.
Namun, penting untuk mengecek kebenaran informasi tersebut. Berdasarkan informasi terbaru, tidak ada bukti yang mendukung klaim bahwa pemerintah Indonesia akan menggunakan vaksin eksperimental untuk menangani Mpox. Penjelasan mengenai vaksin cacar monyet dan kebijakan pemerintah dapat memperjelas kekeliruan ini.
Pada tanggal 14 Agustus 2024, World Health Organization (WHO) menetapkan Mpox sebagai Public Health Emergency of International Concern. Di Indonesia, kasus konfirmasi Mpox dilaporkan sebanyak 88 kasus dari tahun 2022 hingga 2024, dengan kasus terakhir tercatat pada 4 Juni 2024. Semua kasus tersebut telah dinyatakan sembuh per 22 Agustus 2024.
Mengacu pada data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), vaksin Mpox saat ini dikembangkan dari vaksin yang sebelumnya digunakan untuk penyakit cacar (smallpox). Penelitian dan pengembangan telah dilakukan untuk membuat vaksin ini efektif dalam mencegah Mpox. Namun, ketersediaan vaksin global masih terbatas. Beberapa negara merekomendasikan vaksinasi hanya untuk individu yang berisiko tinggi, seperti mereka yang telah melakukan kontak dekat dengan penderita Mpox. Saat ini, vaksinasi massal tidak dianjurkan.
Infografis yang beredar di media sosial menyebutkan tiga jenis vaksin, yaitu Imvamune, LC16 M8, dan ACAM 2000, sebagai vaksin eksperimental untuk Mpox. Ketiga vaksin ini awalnya dikembangkan untuk melawan cacar (smallpox), sebuah penyakit menular yang disebabkan oleh virus variola. Meskipun vaksin-vaksin ini telah digunakan untuk pencegahan cacar, data menunjukkan bahwa vaksin ini juga efektif melawan virus-virus lain dalam genus Orthopoxvirus, termasuk Mpox.
Direktur Pengelolaan Imunisasi Kemenkes, Prima Yosephine, menjelaskan bahwa jenis vaksin Mpox yang digunakan di Indonesia adalah golongan Modified Vaccinia Ankara-Bavarian Nordic (MVA-BN). Vaksin ini merupakan turunan dari smallpox generasi ke-3 dan bersifat non-replicating. Vaksin ini telah mendapatkan rekomendasi dari WHO untuk digunakan saat terjadi wabah Mpox.
Kemenkes juga menyebutkan bahwa vaksin-vaksin seperti Imvamune, LC16 M8, dan ACAM 2000 adalah kandidat yang dipertimbangkan untuk pengadaan. Namun, vaksin-vaksin ini masih dalam tahap peninjauan dan tidak dianggap sebagai vaksin eksperimental.
Menanggapi informasi yang beredar mengenai vaksin Mpox, penting untuk memahami bahwa pernyataan tentang vaksin ini sebagai vaksin eksperimental adalah tidak akurat. Vaksin yang saat ini digunakan dan direkomendasikan adalah hasil dari penelitian dan pengembangan yang cermat, serta telah mendapatkan persetujuan dari badan kesehatan internasional seperti WHO.
Penggunaan istilah “vaksin eksperimental” dalam konteks ini mengabaikan fakta bahwa vaksin-vaksin tersebut adalah hasil dari penelitian ilmiah dan uji klinis yang ketat. Vaksin-vaksin ini telah terbukti aman dan efektif dalam melawan virus Orthopoxvirus, termasuk Mpox.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini: