NOBARTV NEWS Kontingen Indonesia berhasil menambah koleksi medali mereka di Paralimpiade Paris 2024 dengan perolehan dua medali perunggu dari cabang olahraga Boccia. Peristiwa ini menjadi tonggak sejarah bagi Indonesia yang baru pertama kali mengirimkan wakilnya di cabang olahraga Boccia dalam ajang Paralimpiade.
Boccia adalah olahraga yang dirancang untuk memfasilitasi para atlet dengan cerebral palsy dan gangguan motorik lainnya. Permainan ini berlangsung di atas permukaan datar dan halus, di mana tujuan utamanya adalah melempar atau menggulirkan bola berwarna sedekat mungkin dengan bola target putih yang dikenal sebagai “jack”.
Dalam pertandingan perorangan dan berpasangan, ada empat babak, sementara pertandingan beregu memiliki enam babak. Setiap atlet atau tim memiliki enam bola per babak dan memperoleh poin berdasarkan kedekatannya dengan jack.
Tim atau atlet dengan bola yang paling mendekati jack mendapatkan poin, serta poin tambahan untuk setiap bola yang lebih dekat dibandingkan dengan lawan mereka.
Gischa Zayana, atlet kebanggaan Indonesia, mengawali debutnya di Paralimpiade Paris dengan prestasi yang sangat membanggakan. Di nomor individual putri BC2, Gischa meraih kemenangan yang mengesankan melawan Claire Taggart dari Britania Raya dengan skor 5-2 dalam perebutan medali perunggu.
Sebelumnya, Gischa menunjukkan performa yang luar biasa sepanjang kompetisi. Dia memulai dengan kemenangan telak 6-1 melawan Vivien Nagy dari Hungaria dan 9-1 atas Chantal van Engelen dari Belanda di babak penyisihan grup.
Performa Gischa semakin mengesankan saat dia mengalahkan Kayleigh Haggo dari Britania Raya dengan skor 8-2 di babak perempat final. Namun, langkah Gischa harus terhenti di babak semifinal setelah kalah dari Cistina Goncalves dari Portugal dengan skor 7-3.
Meski demikian, pencapaian Gischa Zayana adalah tonggak sejarah bagi Indonesia dalam cabang olahraga boccia. Ini juga semakin menambah daftar prestasi Gischa yang sebelumnya telah meraih medali emas di ASEAN Para Games Kamboja 2023.
Muhamad Afrizal Syafa juga memberikan kontribusi luar biasa untuk Indonesia di nomor individual putra BC1. Afrizal berhasil meraih medali perunggu setelah mengalahkan David Smith dari Britania Raya dengan skor 5-3.
Sebelum pertandingan perunggu, Afrizal menunjukkan performa yang sangat mengesankan di babak penyisihan grup dengan meraih kemenangan 5-3 atas Tomas Kral dari Slovakia dan 7-4 atas Kim Dohyun dari Korea Selatan.
Afrizal terus melaju dengan kemenangan telak 10-0 di babak perempat final melawan Daniel Perez dari Belanda. Namun, dia harus mengalami kekalahan tipis 4-3 dari Loung John dari Hong Kong di semifinal.
Afrizal, yang sebelumnya juga meraih medali emas di ASEAN Para Games Kamboja bersama Gischa dan medali perunggu di Asian Para Games Hangzhou, membuktikan kualitas dan kemampuannya di kancah internasional.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini: