NOBARTV NEWS Kajian terbaru yang dilakukan oleh Laboratorium Propulsi Jet NASA mengungkapkan temuan mengejutkan mengenai dampak kebakaran hutan di Kanada pada tahun lalu. Menurut penelitian yang dipimpin oleh Brendan Byrne, kebakaran yang terjadi di Kanada pada tahun 2023 melepaskan emisi karbon yang jauh melebihi emisi tahunan dari beberapa negara penghasil polusi terbesar di dunia.
Dalam laporan tersebut, Byrne dan tim penelitinya menemukan bahwa kebakaran hutan di Kanada pada tahun 2023 menghasilkan emisi karbon sebesar 647 megaton.
Jumlah emisi ini menempatkan Kanada pada peringkat keempat secara global dalam hal keluaran karbon, hanya kalah dari tiga negara besar yakni Amerika Serikat (AS), China, dan India.
Hal yang sangat mencolok adalah bahwa karbon yang dilepaskan oleh kebakaran ini bahkan melampaui total emisi tahunan dari bahan bakar fosil di negara-negara seperti Rusia dan Jepang pada tahun 2022.
Menurut Byrne, kebakaran yang melanda sekitar 4 persen dari total hutan Kanada ini disebabkan oleh kondisi cuaca yang semakin ekstrem.
Suhu yang lebih tinggi dan kelembapan yang rendah telah menciptakan lingkungan yang lebih rentan terhadap kebakaran. Byrne mencatat bahwa tren ini menunjukkan kemungkinan peningkatan frekuensi, intensitas, dan skala kebakaran hutan di masa depan sebagai dampak dari perubahan iklim yang terus berlangsung.
Kajian ini mengandalkan data dari satelit dan model atmosfer untuk menghitung jumlah karbon yang dilepaskan selama kebakaran. Metode yang digunakan memungkinkan peneliti untuk memantau luas kebakaran, tingkat pembakaran, dan emisi karbon yang terkait dengan proses tersebut.
Hasil dari kajian ini menunjukkan betapa signifikan dampak dari kebakaran hutan terhadap emisi karbon global, yang seringkali tidak sepenuhnya diperhitungkan dalam laporan emisi tahunan negara-negara penghasil polusi.
Byrne juga memperingatkan bahwa tren kebakaran hutan yang semakin parah bukan hanya masalah lokal, tetapi memiliki dampak global.
“Apa yang terjadi di Kanada adalah peringatan nyata tentang potensi risiko yang kita hadapi,” kata Byrne dalam wawancaranya.
Ia menambahkan bahwa perubahan iklim tidak hanya mempengaruhi suhu dan kelembapan, tetapi juga meningkatkan kemungkinan terjadinya kebakaran hutan besar yang dapat memiliki efek merusak jangka panjang pada atmosfer dan iklim global.
Dalam beberapa tahun terakhir, kebakaran hutan telah menjadi isu yang semakin mendesak di berbagai belahan dunia.
Namun, temuan dari NASA ini menyoroti betapa besar dampak kebakaran di Kanada, yang sebelumnya mungkin kurang mendapat perhatian dibandingkan dengan kebakaran di negara-negara lain. Data ini menjadi indikator penting untuk penetapan kebijakan dan strategi mitigasi perubahan iklim di masa depan.
Pentingnya kajian ini juga terletak pada fakta bahwa kebakaran hutan yang parah dapat memperburuk perubahan iklim dengan meningkatkan konsentrasi karbon di atmosfer. Emisi karbon yang tinggi dapat mempercepat pemanasan global, yang pada gilirannya dapat menyebabkan lebih banyak kebakaran hutan dan siklus yang merugikan bagi lingkungan.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini: