NOBARTV NEWS Pasangan ganda putra Indonesia, Raymond Indra dan Patra Harapan Rindorindo, harus puas meraih posisi runner-up pada turnamen Indonesia International Challenge 2024 yang digelar di Pekanbaru, Riau.
Dalam pertandingan final yang berlangsung pada Minggu, 25 Agustus 2024, Raymond dan Patra mengalami kekalahan dari pasangan Korea Selatan, Ki Dong Ju dan Kim Jae Hyeon, dengan skor 15-21 dan 12-21.
Pertandingan final ganda putra ini berlangsung di arena yang dipadati penonton yang antusias. Sejak awal pertandingan, Raymond dan Patra sudah terlihat kesulitan menghadapi permainan agresif dari Ki Dong Ju dan Kim Jae Hyeon.
Kecepatan dan ketepatan permainan lawan membuat pasangan Indonesia ini terus-menerus berada dalam tekanan. Meski Raymond dan Patra mencoba bermain lebih sabar dan berusaha untuk mengatasi tekanan, mereka tetap kesulitan untuk menemukan ritme permainan yang efektif.
Raymond Indra mengungkapkan kekecewaannya setelah pertandingan. “Kami kalah pengalaman dengan lawan. Sejak awal laga, kami merasa tertekan oleh permainan mereka. Mereka memiliki banyak pengalaman dan kami sulit untuk keluar dari tekanan tersebut,” ujar Raymond dalam keterangan resmi PP PBSI.
Ia juga menambahkan bahwa evaluasi penting dari pertandingan ini adalah kesiapan untuk menghadapi perubahan tempo permainan yang dilakukan lawan.
Sementara itu, Patra Harapan Rindorindo juga mencatatkan komentar serupa mengenai kesulitan yang dihadapi mereka. Menurutnya, meskipun sudah berusaha untuk mengatasi setiap pukulan dan strategi lawan, tetap saja, lawan mereka bermain dengan sangat baik dan memanfaatkan setiap peluang untuk mendapatkan poin.
Di sisi lain, turnamen ini menjadi ajang yang cukup menggembirakan bagi Indonesia karena wakil tuan rumah berhasil meraih dua gelar juara di ajang ini.
Yohanes Saut Marcellyno tampil sebagai juara tunggal putra setelah mengalahkan Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay dengan skor 21-15 dan 21-7.
Kemenangan ini merupakan pencapaian yang sangat membanggakan bagi Yohanes, yang menunjukkan dominasi dan konsistensi permainan yang impresif.
Di kategori tunggal putri, Hina Akechi dari Jepang berhasil meraih gelar juara setelah bertanding melawan Chiara Marvella Handoyo.
Pertandingan ini berjalan ketat dan menegangkan, dengan Hina akhirnya keluar sebagai pemenang setelah melewati tiga gim dengan skor 11-21, 21-18, dan 21-7.
Chiara Marvella Handoyo menunjukkan permainan yang sangat kompetitif, tetapi Hina Akechi mampu mengatasi tekanan dan memenangkan pertandingan.
Selain itu, di kategori ganda campuran, pasangan Jafar Hidayatullah dan Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu juga mengukir prestasi dengan meraih gelar juara setelah mengalahkan Adnan Maulana dan Indah Cahya Sari Jamil dengan skor 21-18 dan 21-10. Penampilan solid dan strategi permainan yang baik dari Jafar dan Felisha memastikan mereka meraih gelar di kategori ini.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini: