NOBARTV NEWS Parma membuat kejutan besar di Serie A musim 2024/2025 dengan meraih kemenangan 2-1 atas tim raksasa AC Milan dalam laga giornata kedua yang berlangsung di Stadion Ennio Tardini pada Sabtu malam (24/8/2024). Kemenangan ini tidak hanya memberikan tiga poin penting bagi Parma tetapi juga mengguncang harapan AC Milan yang hingga saat ini belum meraih kemenangan di liga.
Pada pertandingan yang berlangsung dengan intensitas tinggi ini, Parma, yang baru promosi musim ini, memulai laga dengan penuh percaya diri. Pelatih Fabio Pecchia menurunkan formasi yang solid dengan Zion Suzuki di bawah mistar, ditemani oleh Woyo Coulibaly, Botond Balogh, Alessandro Circati, dan Emanuele Valeri di lini belakang. Di lini tengah, Nahuel Estevez dan Adrian Bernabe memegang peranan penting, sementara di sektor sayap, Dennis Man dan Simon Sohm bermain agresif. Sementara itu, Valentin Mihaila dan Ange-Yoan Bonny melengkapi lini serang.
Di sisi lain, AC Milan yang dilatih oleh Paulo Fonseca menurunkan formasi terbaiknya dengan Mike Maignan sebagai penjaga gawang, didukung oleh Davide Calabria, Fikayo Tomori, Strahinja Pavlovic, dan Theo Hernandez di lini belakang. Tijjani Reijnders dan Yunus Musah mengisi posisi gelandang tengah, sedangkan Christian Pulisic, Ruben Loftus-Cheek, dan Rafael Leao bermain di depan. Noah Okafor menjadi striker utama yang diharapkan bisa membawa Milan meraih kemenangan.
Laga dimulai dengan tempo yang cepat dan intensitas tinggi. Baru dua menit berjalan, Parma berhasil memecah kebuntuan melalui gol cepat Dennis Man. Man, yang menunjukkan performa impresif di awal musim ini, berhasil memanfaatkan umpan terobosan untuk mencetak gol pertama dan membawa Parma unggul 1-0. Gol tersebut jelas memberikan dorongan semangat bagi tim tuan rumah, yang berhasil menahan gempuran Milan untuk sisa waktu babak pertama.
Milan yang tertinggal tidak tinggal diam. Tim tamu mulai menguasai jalannya pertandingan, melancarkan serangan demi serangan ke pertahanan Parma. Christian Pulisic, khususnya, menunjukkan pergerakan yang berbahaya di sayap, sementara Rafael Leao juga aktif memberikan tekanan. Namun, meski Milan mendominasi penguasaan bola, mereka kesulitan untuk menembus pertahanan solid Parma. Paruh pertama pun ditutup dengan skor 1-0 untuk keunggulan Parma.
Memasuki babak kedua, AC Milan bertekad untuk membalikkan keadaan. Fonseca melakukan perubahan strategis dengan menggantikan Yunus Musah dengan Youssouf Fofana dan Davide Calabria dengan Emerson Royal. Upaya ini menunjukkan niat Milan untuk memperkuat lini tengah dan menambah kekuatan serangan. Terbukti, pada menit ke-66, Milan berhasil menyamakan kedudukan melalui gol Christian Pulisic. Gol ini berawal dari umpan matang Rafael Leao yang berhasil dimanfaatkan Pulisic dengan baik, mencetak gol penyama kedudukan dan memberikan harapan baru bagi tim tamu.
Namun, hasil imbang tersebut tidak bertahan lama. Parma kembali unggul pada menit ke-77. Kali ini, Matteo Cancellieri menjadi pahlawan bagi tim tuan rumah. Cancellieri yang baru saja masuk sebagai pemain pengganti menggantikan Simon Sohm, berhasil menyontek bola hasil umpan silang Pontus Almqvist. Gol tersebut membuat skor menjadi 2-1 untuk keunggulan Parma. Gol ini menghidupkan suasana di Ennio Tardini, dan para pendukung Parma bersorak kegirangan.
Upaya Milan untuk mengejar ketertinggalan terus dilakukan. Fonseca menambah daya serang dengan memasukkan Samuel Chukwueze dan Luka Jovic pada menit-menit akhir pertandingan. Meski demikian, Parma berhasil mengatasi setiap serangan yang dilancarkan oleh Milan. Pertahanan Parma yang disiplin dan strategi permainan yang efektif membuat Milan frustrasi dan gagal menambah gol. Peluang demi peluang yang didapat oleh Milan terbuang sia-sia karena penampilan cemerlang dari Zion Suzuki serta ketahanan para bek Parma.
Di babak tambahan, Milan masih berusaha keras untuk meraih gol penyama kedudukan. Namun, semua upaya mereka tidak membuahkan hasil. Peluit panjang tanda akhir pertandingan pun dibunyikan dengan skor 2-1 untuk kemenangan Parma. Hasil ini sangat mengejutkan, mengingat status Parma sebagai tim promosi yang baru kembali ke Serie A, sementara AC Milan adalah salah satu klub besar di Italia.
Kemenangan ini membawa Parma sementara menduduki peringkat dua di tabel klasemen Serie A dengan raihan satu kemenangan dan satu hasil imbang. Sebaliknya, AC Milan harus puas dengan hasil buruk di dua pertandingan awal musim ini, tanpa satupun kemenangan yang diraih. Hasil ini tentunya menjadi pukulan berat bagi Milan, yang diharapkan bisa bersaing di papan atas Serie A musim ini.
Dalam konferensi pers setelah pertandingan, Fabio Pecchia, pelatih Parma, mengungkapkan rasa bangganya atas penampilan timnya.
“Ini adalah hasil yang sangat memuaskan. Anak-anak bermain dengan semangat yang tinggi dan strategi kami berjalan dengan baik. Kami berhasil memanfaatkan setiap peluang dan pertahanan kami solid,” ujar Pecchia.
Sementara itu, Paulo Fonseca, pelatih AC Milan, mengakui bahwa timnya belum tampil optimal.
“Kami kehilangan beberapa kesempatan dan membuat kesalahan yang harus diperbaiki. Kami perlu bekerja lebih keras dan fokus untuk laga-laga berikutnya,” katanya.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini: