NOBARTV NEWS Asri Agung Putra, Staf Ahli Jaksa Agung, tengah berada di tengah sorotan publik setelah cuitan menantunya, Jelita Jeje, yang mengungkapkan dugaan mengenai fasilitas mewah yang diterima oleh pejabat negara dari pengusaha.
Dalam cuitannya, Jelita Jeje menyebut bahwa suaminya, Farid Irfan Siddik, serta keluarganya sering mendapatkan fasilitas mewah seperti jet pribadi dan akomodasi tanpa biaya dari pengusaha. Unggahan ini memicu reaksi yang luas di media sosial, menyoroti keterkaitan antara pejabat negara dengan kemewahan yang disediakan oleh pengusaha.
Asri Agung Putra adalah pejabat tinggi di Kejaksaan Agung yang kini menjabat sebagai Staf Ahli Jaksa Agung. Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Pelaksana Harian Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum (Jampidum), Sekretaris Jaksa Agung Muda bidang Pengawasan (Jamwas), serta Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta. Dalam kapasitasnya sebagai pejabat negara, Asri memiliki kewajiban untuk melaporkan harta kekayaannya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melalui e-LHKPN.
Berdasarkan data LHKPN yang dilaporkan Asri, harta kekayaan yang dimilikinya mencapai Rp 3.403.008.378 atau sekitar Rp 3,40 miliar. Laporan tersebut mencatat kepemilikan tanah dan bangunan yang tersebar di beberapa lokasi.
Di Kota Bandar Lampung, Asri memiliki tanah dan bangunan seluas 200 m2/175 m2 senilai Rp 600 juta, tanah seluas 363 m2 senilai Rp 325 juta, serta tanah seluas 9830 m2 senilai Rp 150 juta. Selain itu, Asri juga memiliki tanah di Lampung Selatan dan Kota Tangerang dengan total nilai yang signifikan.
Di samping itu, Asri melaporkan kepemilikan beberapa kendaraan, termasuk mobil Toyota sedan tahun 2003 senilai Rp 100 juta, motor Kawasaki EX250L/Ninja 250 tahun 2016 senilai Rp 24 juta, dan mobil Honda Civic FB2 tahun 2015 senilai Rp 150 juta.
Selain aset tetap, Asri juga memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp 62,9 juta dan kas serta setara kas sebesar Rp 146,1 juta. Tidak ada laporan mengenai utang dalam daftar kekayaan yang dilaporkan Asri.
Pernyataan Jelita Jeje mengenai fasilitas yang diterima oleh pejabat negara menambah kompleksitas kasus ini. Dalam sebuah cuitan yang viral di media sosial, Jelita mengungkapkan bahwa keluarganya seringkali mendapatkan fasilitas mewah dari pengusaha, termasuk penerbangan menggunakan jet pribadi dan akomodasi mewah. Menurutnya, fasilitas tersebut diberikan tanpa permintaan dan dianggap sebagai hal biasa bagi keluarga pejabat tinggi.
Jelita Jeje, yang merupakan istri dari Farid Irfan Siddik, menyatakan bahwa pengusaha sering kali menawarkan fasilitas tersebut sebagai bentuk dukungan kepada pejabat tinggi dan keluarganya.
Pernyataan tersebut berawal dari sebuah diskusi mengenai Erina Gudono, menantu Presiden Jokowi, yang juga disorot karena pamer menggunakan pesawat jet pribadi. Jelita menjelaskan bahwa keluarga presiden dan pejabat tinggi lainnya sering menerima tawaran fasilitas dari pengusaha yang berusaha mendekatkan diri kepada mereka.
Cuitan Jelita Jeje memicu berbagai tanggapan dari masyarakat, terutama mengenai etika dan transparansi pejabat negara dalam menerima fasilitas. Banyak pihak mempertanyakan apakah penerimaan fasilitas tersebut berpotensi menimbulkan konflik kepentingan atau melanggar prinsip integritas yang dipegang oleh pejabat publik.
Dalam konteks ini, Asri Agung Putra sebagai pejabat negara harus memastikan bahwa segala bentuk harta kekayaan dan fasilitas yang diterima selalu transparan dan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Laporan kekayaan yang diajukan kepada KPK merupakan salah satu bentuk upaya untuk menjaga integritas dan akuntabilitas pejabat negara.
Namun, pernyataan Jelita Jeje yang menyebutkan bahwa pengusaha sering menawarkan fasilitas tanpa diminta juga mengungkapkan realitas sosial di kalangan pejabat tinggi. Hal ini mencerminkan adanya hubungan yang kompleks antara pejabat negara dan dunia bisnis, serta tantangan dalam memastikan bahwa tidak ada praktik yang dapat merusak kepercayaan publik terhadap integritas pejabat publik.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini:
