Korean Vibes

Asal-usul Eomuk dan Odeng, Kue Ikan Khas Korea yang Sangat Populer, Serupa Tapi Tak Sama



NOBARTV NEWS Siapa nih yang suka makan eomuk ataupun odeng saat berkunjung ke restoran Korea?

Kepopuleran kuliner khas Korea ini sudah merambah ke berbagai negara, termasuk juga Indonesia.

Di Indonesia, kita akan sangat mudah menemukan kuliner khas Korea, dari mulai tteokbokki, eomuk, odeng, dan masih banyak lainnya.

Bahkan sudah ada banyak restoran, warung, atau tempat makan dengan gaya Korea. Tentunya hal ini tidak luput dari kepopuleran K-drama ataupun K-pop.

Karena biasanya, kuliner khas Korea ini kerap muncul di dalam drama Korea. Tak heran jika banyak penontonnya yang penasaran dengan cita rasa makanan Korea.

Salah satu kuliner khas Korea yang sudah cukup populer adalah eomuk dan juga odeng.

Kedua jajanan tersebut seringkali dianggap sama karena memang bentuk dan bahan pembuatannya sama.

Secara umum, eomuk dan odeng sebenarnya adalah kue ikan yang terbuat dari daging ikan.

Jajanan khas Korea ini nantinya akan disajikan dengan cara ditusuk dan direbus di dalam kuah kaldu.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa di Korea sendiri, ada dua nama untuk menyebutkan kue ikan, yakni eomuk dan odeng.

Lalu apa perbedaan dari kedua jajanan khas Korea tersebut? Yuk kita bahas lebih lanjut di bawah ini.

Perbedaan Eomuk dan Odeng Beserta Sejarahnya

Kue ikan ini merupakan salah satu jajanan tradisional Korea yang diolah menggunakan daging ikan giling kemudian dicampur tepung serta bumbu, lalu dihidangkan menggunakan tusukan bambu.

Di dalam bahasa Korea, kue ikan ini dibagi menjadi dua jenis, yakni eomuk dan odeng yang keduanya sama-sama terjemahan dari “fish cake” atau kue ikan.

Jika dilihat sekilas, eomuk dan juga odeng terlihat sangat mirip. Tapi ternyata keduanya memiliki sejarah dan asal-usul yang berbeda.

Secara umum, eomuk merupakan salah satu kata asli dari Korea yang mengacu pada kue ikan yang dibuat gilingan daging ikan.

Sedangkan odeng adalah jajanan khas Korea yang berevolusi dari Jepang. Ini adalah sejenis tusukan panjang yang dimasak dengan sayuran dan juga telur.

Seiring berjalannya waktu, odeng semakin populer dan diidentikkan dengan kue ikan. Namun kata odeng ini diyakini sebagai odeng Jepang.

Jika dilihat dari asal-usulnya, kuliner Jepang ini awalnya disebut dengan “dengaku”, yakni tahu yang dipotong memanjang dan dioles dengan miso. Odeng sendiri banyak terinspirasi dari kuliner tersebut.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa odeng adalah kata yang berkembang dari Jepang.

Namun sebenarnya kuliner tersebut mempunyai jejak dalam catatan sejarah Korea, Jepang, dan juga Cina.

Jika berbicara mengenai jenis metode memasaknya, hal tersebut bisa ditelusuri lagi ke Dinasti Qin yang ada di Tiongkok pada abad ke-3 SM.

Lalu mengapa kue ikan ini sangat populer di Korea? Jadi selama masa kolonial Jepang, terdapat banyak sekali orang Jepang yang berada di Busan, Mokpo, dan juga Laut China Selatan.

Di sana banyak sekali pabrik yang membuat bola ikan yang sangat disukai orang Jepang.

Kemudian setelah Korea merdeka dari Jepang, industri kue ikan terus berlanjut dan menjadi kuliner khas Busan sejak saat itu.

Kemudian setelah perang Korea, produksi makanan di Korea Selatan mulai menipis dan orang-orang hanya bisa mengisi perut dengan sayuran.

Oleh karena itu, olahan ikan giling yang dicampur tepung mulai populer karena mengandung cukup tinggi protein.

Ini adalah salah satu hidangan pilihan untuk mengisi perut dan memenuhi kebutuhan protein dalam tubuh.

Itulah beberapa asal-usul eomuk dan odeng yang menjadi salah satu kuliner khas Korea paling populer.

Demikian rangkuman info menarik dalam artikel berita berjudul Asal-usul Eomuk dan Odeng, Kue Ikan Khas Korea yang Sangat Populer, Serupa Tapi Tak Sama yang telah tim penulis NOBARTV NEWS ( ) sarikan dari berbagai sumber terpercaya.

Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini:

Laeli Nur Azizah

Seorang penulis lepas yang hobinya jalan-jalan, masak, dan ngopi.