NOBARTV NEWS Kejutan di Japan Open 2024 tak berhenti diciptakan oleh tunggal putra asal Prancis, Alex Lanier, setelah kembali menghempaskan nama besar perwakilan dari Tiongkok, Shi Yu Qi di partai semifinal (24/8).
Pertemuan Alex Lanier dengan tunggal putra nomor satu dunia, Shi Yu Qi, ternyata belum mampu menghentikan laju sang ‘Kuda Hitam’ dari Prancis.
Sebelumnya, atlet berusia 19 tahun kelahiran Caen, Prancis, ini telah menumbangkan nama-nama besar, seperti Lee Zii Jia, Chiko Dwi Aura Wardoyo, dan wakil tuan rumah, Kento Nishimoto di partai perempat final.
Pertarungan antara Shi Yu Qi dan Alex Lanier berlangsung alot selama tiga gim dengan skor 21-17, 16-21, 18-21.
Di awal gim pertama, Shi Yu Qi memimpin 3-0. Kedua pemain sudah menyuguhkan adu rally sebanyak 28 pukulan yang berakhir poin untuk Shi Yu Qi akibat pengembalian dari Lanier yang tidak menyeberang net.
Perlahan, wakil Prancis mengejar ketertinggalan menjadi 3-2. Pertandingan mulai terlihat sengit setelah kedua pemain berbagi poin 3-3 melalui reli-reli. Selisih poin pun tidak terlalu jauh, hanya berjarak satu hingga dua poin saja, kemudian kembali sama.
Skor seperti ini berlangsung hingga interval pertama yang diamankan Shi Yu Qi terlebih dulu 11-9 dalam waktu 11 menit.
Usai jeda interval, Shi Yu Qi menjaga keunggulan dengan menjauh 12-9. Lanier mencoba mengejar poin dengan memberikan serangan menukik di depan net yang membuatnya menipiskan selisih skor, 10-12.
Baik Shi Yu Qi maupun Alex Lanier terus menyuguhkan rally panjang untuk menambah pundi-pundi poin. Tak jarang keduanya jatuh bangun ketika meladeni pukulan satu sama lain. Hingga pemain nomor satu dunia mulai memegang kendali permainan dengan mempertebal keunggulan 14-10.
Lanier terus memberi perlawanan sengit dengan adu rally dan tekanan saat dirinya tertinggal 16-20. Shi Yu Qi yang terburu-buru, justru membuat kesalahan, membuat Lanier semakin mendekat 17-20.
Namun, Shi memastikan gim pertama adalah miliknya. Set pertama ia tutup dengan smash kencang yang tidak mampu dikembalian Lanier. Shi menutup gim pertama dengan skor 21-17.
Gim kedua berjalan tak kalah sengit. Lanier sempat unggul 2-0 di awal permainan, namun Shi berhasil menyamakan skor. Saling mengejar poin terus berlangsung, namun Lanier terlebih dulu mengamankan interval kedua dengan skor 11-9.
Usai interval, rally-rally panjang dengan intensitas tinggi mewarnai laga sengit keduanya. Shi beberapa kali melakukan kesalahan sendiri yang membuat Lanier menjauh 17-11. Tak ingin aliran poin Lanier berlanjut, Shi menghentikan laju poin Lanier dengan satu pukulan keras. Tiga poin beruntun Shi menipiskan ketertinggalan 14-17.
Lanier kembali menjauh 19-14 setelah beberapa pukulan Shi keluar jauh meninggalkan lapangan. Shi sempat mendekat 16-19, namun Lanier yang sudah lebih unggul memaksa terjadinya rubber game setelah menutup gim kedua dengan skor 21-16.
Gim ketiga berlangsung tak kalah sengit. Lanier sempat unggul dua poin atas Shi 6-4, namun Shi mampu memanfaatkan momen sehingga skor kembali imbang 6-6. Shi berbalik unggul 7-6, tetapi skor kembali imbang setelah serangan Lanier tak dapat dikembalikan dengan baik oleh Shi.
Skor tipis yang saling berkejaran ini berlangsung hingga interval yang dipimpin oleh Lanier, 11-10. Usai interval, Lanier kembali mengobrak-abrik pertahanan Shi dan berhasil menjauh 13-10.
Lanier menjaga keunggulan 15-11 ketika pukulannya memaksa Shi membuat kesalahan sendiri. Lanier terus memimpin hingga 18-15, kemudian Shi mendekat 16-18. Wakil Prancis itu kembali menamah jarak 19-16 yang berhasil ditipiskan kembali oleh Shi 18-19.
Lanier kembali menembus angka 20 terlebih dulu. Pengembalian Shi yang melebar membuat Lanier memastikan diri sebagai atlet pertama yang meraih tiket ke babak final Japan Open 2024.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini: