NOBARTV NEWS Bahlil Lahadalia pada akhirnya terpilih sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar yang baru menggantikan Airlangga Hartarto. Sebelumnya, Airlangga Hartarto mengundurkan diri dari posisi Ketum Partai Golkar padahal Musyawarah Nasional (Munas) masih akan diselenggarakan pada Desember mendatang.
Pengurus DPP Partai Golkar kemudian sepakat menunjuk Pelaksana Tugas (Plt) Ketum yang bertugas untuk mempersiapkan munas guna memilih ketua umum yang baru. Agus Gumiwang, Menteri Perindustrian RI saat ini ditunjuk sebagai Plt Ketum Golkar dan menjadwalkan Munas Golkar diselenggarakan pada Rabu, 21 Agustus 2024.
Sebagai Plt Ketum Agus Gumiwang sebenarnya masuk dalam radar bakal calon Ketum Golkar. Namun sejak jauh-jauh hari ia sudah menyatakan hanya akan bertugas sampai Munas terselenggara dan tidak akan mencalonkan diri sebagai Ketum Partai Golkar.
Dinamika ini membuat nama Menteri ESDM yang baru, Bahlil Lahadalia muncul sebagai kandidat utama bahkan satu-satunya untuk menjadi calon Ketua Umum Partai Golkar.
Benar saja Bahlil mendaftarkan diri sebagai calon ketua umum. Sebenarnya ada juga calon lain yaitu Ridwan Hisjam namun ia dinyatakan tidak memenuhi syarat sehingga Bahlil ditetapkan sebagai calon tunggal Ketua Umum Partai Golkar.
Terpilih Secara Aklamasi
Bahlil Lahadalia yang menjadi calon tunggal kemudian terpilih secara aklamasi pada Munas XI Partai Golkar yang berlangsung di JCC Senayan, Jakarta Pusat.
“Saya menanyakan apakah seluruh hadirin yang hadir, peserta Munas XI setuju untuk kita tetapkan Bapak Bahlil Lahadalia menjadi Ketua Umum DPP Golkar periode 2024-2029? Setuju?” tanya Ketua Sidang Munas Golkar, Adies Kadir kepada peserta munas.
“Setuju,” jawab peserta munas.
Dengan pernyataan setuju dari seluruh peserta Munas XI maka Bahlil Lahadalia resmi terpilih sebagai Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto.
Dilansir cnnindonesia.com, Sekretaris Sidang Munas XI Golkar, Ace Hasan, kemudian membacakan surat keputusan (SK) penetapan Bahlil sebagai Ketua Umum yang baru. Selain itu, Munas juga memberi mandat kepada Bahlil menjadi formatur tunggal.
Sehingga Bahlil yang akan ditugasi untuk menyusun perangkat DPP Golkar periode 2024-2029. Akankah Bahlil memasukkan Jokowi atau Gibran pada posisi penting di jajaran pengurus DPP Partai Golkar?
Bahlil Peringati Kader Sosok “Raja Jawa”
Dalam pidatonya sebagai calon ketua umum tunggal Partai Golkar, Bahlil menyampaikan visi misinya tentang pengembangan Golkar 5 tahun ke depan. Ia menegaskan Golkar akan menjadi bagian dari pemerintahan Prabowo-Gibran karena merupakan kelanjutan dari pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin.
“Saya, jujur saja, saya hak punya kepentingan apa, apa pribadi? Kepentingan saya ke depan adalah Golkar harus lebih baik dari sekarang. Karena itu pemerintahan Prabowo-Gibran sebagai kelanjutan dari pemerintah Jokowi-Ma’ruf Amin,” ungkap Bahlil
“Jadi kita harus lebih paten lagi, soalnya Raja Jawa ini kalau kita main-main celaka kita. Saya kasih tahu aja, jangan coba-coba main-main barang ini,” kata Bahlil di hadapan peserta Munas.
“Waduh ini ngeri-ngeri sedap barang ini saya kasih tahu udah, waduh ini, dan sudah banyak. Sudah lihat barang ini kan? Ya, tidak perlu saya ungkapkan lah,” sambung Bahlil
Bahlil tidak menyebut dengan gamblang siapa sosok Raja Jawa yang dimaksudkan. Akan tetapi, nampaknya tanpa disebutkan pun segenap peserta Munas dapat memahami pesan tersirat dan tersurat yang disampaikan oleh Ketum Golkar yang baru itu.
Bahlil akan segera menyusun struktur pengurus DPP Partai Golkar 2024-2029. Menarik untuk menunggu akan kah ada kejutan dalam struktur pengurus DPP Partai Golkar yang baru nanti?
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini: