Politik & Hukum

Mengintip Profil Suswono, Cawagub Ridwan Kamil yang Didukung 12 Partai



NOBARTV NEWS Profil Suswono, eks Menteri era-SBY yang dipilih menjadi Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta. 

Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus yang beranggotakan 12 partai politik (parpol) secara resmi mendeklarasikan pasangan Ridwan Kamil-Suswono sebagai Cagub dan Cawagub Jakarta pada Pilkada serentak 27 November mendatang. Deklarasi tersebut diselenggarakan di Golden Ballroom, Hotel Sultan, Jakarta, Senin (19/8/2024) sore.

Deklarasi ini sebenarnya tidak mengejutkan publik karena sejumlah elite KIM Plus sudah membocorkan nama cawagub RK yang berinisial S. Sinyal serupa juga dikirimkan oleh PKS yang mengatakan kader mereka akan menjadi Cawagub pendamping RK.

Ada 12 partai yang ikut dalam deklarasi tersebut, yaitu Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Gelora, Partai Perindo, dan Partai Garuda.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra, Ahmad Muzani mewakili seluruh partai membacakan piagam pernyataan dukungan kepada Ridwan Kamil-Suswono.

Cagub dan Cawagub Jakarta (sc: liputan6.com)

“Dengan mengharap rahmat Allah SWT, Tuhan YME, pada hari ini, Senin, 19 Agustus 2024, kami partai politik yang tergabung dalam koalisi Jakarta Baru untuk Jakarta Maju menyatakan mengusung Ridwan Kamil sebagai calon gubernur dan Suswono sebagai calon wakil gubernur pada Pemilihan Kepala Daerah Khusus Jakarta Tahun 2024 serta siap memenangkan pasangan Ridwan Kamil-Suswono menjadi gubernur dan wakil gubernur DKJ periode 2024-2029. Demikian surat dukungan ini kami buat. Atas pernyataan dan kerja samanya kami mengucapkan terima kasih,” ujar Muzani.

Dalam kontestasi koalisi Pilkada kerap kali terjadi tarik-ulur antar partai di posisi cawagub. Posisi tersebut cukup vital karena harus diterima oleh seluruh anggota koalisi. Lantas, siapa sosok Suswono sehingga bisa dipilih sebagai cawagub RK oleh 12 partai tersebut?

Suswono: Tokoh Senior PKS, Pernah Jadi Menteri

Suswono lahir di Tegal, Jawa Tengah pada 20 April 1959. Sejak kecil ia terkenal sebagai anak yang cerdas dan tak pernah absen menorehkan prestasi ketika duduk di bangku sekolah.

Ia melanjutkan studi pendidikan tinggi di Institut Pertanian Bogor (IPB) pada tahun 1984 dengan mengambil jurusan S1 Sosial Ekonomi Peternakan. Ia juga mendapatkan gelar S2 dan S3 nya di almamater yang sama. Pada jenjang magister ia mengambil Manajemen Agribisnis sedangkan program doktoral memilih Manajemen Bisnis.

Karir politiknya dimulai ketika menjadi salah satu penggagas berdirinya Partai Keadilan (PK) yang kemudian bertransformasi menjadi Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Ia tercatat pernah menjadi Tenaga Ahli Menteri Kehutanan periode 1999-2001.

Di kancah legislatif Suswono pernah menjadi anggota DPR RI dan menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi IV DPR RI yang membidangi masalah pertanian, peternakan, kehutanan, perikanan, kelautan, dan pangan.

Puncak karirnya adalah saat dipilih oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Menteri Pertanian. Saat ini Suswono menjabat sebagai Ketua Majelis Pertimbangan Pusat PKS periode 2020-2025.

RK-Suswono Akan Lawan Calon Independen

Dengan dukungan besar dari 12 partai pasangan RK-Suswono diprediksi akan melawan calon independen atau bahkan kotak kosong. Pasalnya, praktis hanya PDI Perjuangan yang belum menentukan arah dukungan di Pilkada Jakarta.

Sedangkan PDIP sendiri hanya memiliki 15 kursi sehingga tidak bisa mengusung calon sendiri. 

Dengan kondisi ini kans kemenangan untuk RK-Suswono semakin terbuka lebar.

Demikian rangkuman info menarik dalam artikel berita berjudul Mengintip Profil Suswono, Cawagub Ridwan Kamil yang Didukung 12 Partai yang telah tim penulis NOBARTV NEWS ( ) sarikan dari berbagai sumber terpercaya.

Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini:

Muhammad Izzuddin

Seorang penikmat nasi balap yang suka mengamati dan membicarakan politik dalam negeri. Kadang-kadang menganalisa, memprediksi, dan mencari hal menarik dari setiap peristiwa politik yang terjadi.