NOBARTV NEWS Anies Baswedan harus berpikir ekstra keras untuk mengamankan tiket pencalonannya sebagai calon Gubernur (cagub) DKI Jakarta 2024. Ketidakpastian dari Partai NasDem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) serta Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang tak kunjung mendapat teman koalisi mengusung Anies-Sohibul Iman membuat koalisi ini berada di ujung tanduk.
Padahal, pendaftaran bakal calon gubernur dan wakil gubernur akan dibuka pada 27 hingga 29 Agustus 2024. Itu artinya waktu yang tersisa hanya tinggal beberapa hari lagi. Jika kondisinya terus seperti ini mungkinkah Anies Baswedan masih punya harapan untuk maju kembali dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta?
Segala kemungkinan tentu masih ada, tak terkecuali untuk Anies Baswedan. Namun, kondisi terjepit dan terdesak seperti ini membuatnya harus melakukan langkah-langkah yang cukup ekstrim. Salah satu langkah ekstrem yang bisa menjaga asa Anies bertarung di Pilgub Jakarta adalah bergabung dengan salah satu partai politik (parpol) yang ada.
Politisi Memang Seharusnya Punya Partai
Nampaknya cuma Anies Baswedan politisi papan atas tanah air saat ini yang tidak berpartai. Pada beberapa momen, kondisi tersebut bisa menguntungkannya secara personal dan elektoral. Namun, di saat yang bersamaan, ketika keputusan tertinggi dunia politik ada di parpol, Anies Baswedan menjadi tidak punya daya tawar yang kuat di hadapan parpol.
Parpol pasti akan mengutamakan kader mereka untuk diusung. Bahkan, sejumlah parpol diketahui memiliki mesin yang cukup mumpuni untuk memenangkan kandidat yang didukungnya. Sedangkan Anies, kader parpol apa dia?
Inilah yang dilakukan oleh Ridwan Kamil yang bergabung dengan Partai Golkar. Juga dilakukan oleh Sandiaga Uno yang memilih berseragam Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Sudah seharusnya Anies Baswedan melakukan hal serupa jika ingin “eksis” di dunia politik.
Anies nampaknya mulai menyadari hal ini. Ketika ia ditanya apakah solusi mendapatkan tiket maju Pilkada adalah dengan gabung ke partai politik, Anies tak menampik hal tersebut. Namun, Anies belum menyatakan kira-kira ia akan bergabung ke partai apa.
“Nanti kita lihat (kemungkinan gabung parpol),” ujar Anies di Pancoran, Jakarta Selatan, pada Kamis (8/8).
Dilansir dari suara.com, Anies tak ingin ambil pusing terkait dinamika politik yang kian menghangat. Ia masih percaya bahwa parpol pasti akan mengakomodir aspirasi warga Jakarta.
“Semua itu hanya spekulasi-spekulasi. Kita lihat sekarang ini, memang sudah ada yang berubah? Belum ada yang berubah kan. Masih sama,” ujar Anies Baswedan kepada awak media.
Lantas, seandainya Anies Baswedan memilih langkah untuk bergabung dengan parpol, partai mana yang akan menjadi tujuan pelabuhan Anies Baswedan? Setidaknya ada 2 partai yang paling berpotensi kuat menjadi pelabuhan Anies Baswedan.
1. Partai Keadilan Sejahtera
Sulit untuk memisahkan PKS dengan Anies Baswedan. Selain memiliki ceruk pemilih yang sama, Anies dan PKS juga selama ini terus mendukung satu sama lain. Pada 2017 PKS jadi pendukung utama Anies menjadi Cagub Jakarta.
Anies Baswedan juga diyakini oleh sebagian pengamat politik telah memberikan efek ekor jas kepada PKS sehingga perolehan suara mereka meningkat. Di Jakarta, misalnya, PKS berhasil menggeser PDIP sebagai partai penguasa DPRD Jakarta.
Jika Anies Baswedan masuk ke PKS maka sudah dipastikan mereka akan saling menguatkan satu sama lain. Hampir tidak akan ada resistensi karena Anies akan sangat diterima oleh kader-kader PKS yang lain.
2. Partai NasDem
Partai besutan Surya Paloh ini adalah yang pertama kali mengusung Anies Baswedan sebagai capres pada pilpres 2024. Anies juga merupakan salah satu deklarator NasDem sebelum berubah menjadi partai.
Bahkan, sejumlah petinggi NasDem mengatakan bahwa Anies sudah punya “darah biru”nya NasDem. Saat ini NasDem juga menjadi salah satu partai yang menyatakan diri akan mendukung Anies dalam Pilgub Jakarta.
Jika Anies bergabung ke NasDem maka kesan “konservatif” yang melekat pada dirinya bisa hilang sedikit demi sedikit. Pasalnya, Partai NasDem adalah partai nasionalis yang cenderung diterima oleh semua golongan.
Menarik untuk menantikan apakah Anies benar-benar akan menjadi kader parpol untuk mengamankan tiket Pilgub Jakarta?
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini: