NOBARTV NEWS Baliho bertuliskan ‘BANTENG PERKASA’ yang mulai terpasang di berbagai lokasi strategis di Kota Semarang, termasuk di Jalan Brigjen Katamso, menandai kemunculan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa sebagai calon potensial dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Tengah 2024.
Baliho tersebut memberikan sinyal kuat bahwa Andika Perkasa mungkin akan turut serta dalam bursa pemilihan kepala daerah tahun depan.
Pengamat politik dari UIN Walisongo Semarang, Kholidul Adib, menyatakan bahwa jika Andika Perkasa benar-benar maju dalam Pilkada Jateng 2024, maka pemilihan ini akan menjadi ajang pertarungan tiga sosok berstatus jenderal.
Ketiga tokoh tersebut meliputi mantan Kapolda Jateng Komjenpol Ahmad Luthfi, mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa, serta Ketua DPW PKB Jawa Tengah Muhammad Yusuf Chudlori atau Gus Yusuf yang juga dikenal sebagai ‘Jenderal Santri‘.
“Kalau di Jateng, kita akan melihat tiga poros besar. Ada Ahmad Luthfi yang didukung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM), kemudian Andika Perkasa yang didorong oleh PDIP, dan yang terakhir Gus Yusuf yang memiliki basis dukungan santri yang kuat. Ini akan menciptakan dinamika yang menarik dalam Pilkada Jateng mendatang,” ungkap Kholidul Adib saat acara Focus Group Discussion (FGD) di Semarang pada Selasa (6/8/2024).
Menurut Adib, Koalisi Indonesia Maju yang mengusung Ahmad Luthfi sebagai calon gubernur menunjukkan kekuatan dukungan politik yang besar.
Di sisi lain, Andika Perkasa muncul sebagai kandidat yang didorong oleh PDIP, dengan dukungan dari partai berlambang banteng tersebut. Gus Yusuf, yang disebut sebagai Jenderal Santri, dikenal memiliki basis dukungan dari komunitas santri yang signifikan.
Dalam pernyataan terpisah, Sekretaris Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKB Jawa Tengah, Sukirman, menegaskan bahwa partainya tetap berkomitmen untuk mengusung Ketua DPW PKB Jateng, Yusuf Chudlori, sebagai calon gubernur. Hal ini sesuai dengan arahan DPP PKB yang masih dalam proses menentukan calon mereka untuk Pilkada Jateng.
“Ya, kami tetap mendorong Gus Yusuf sebagai calon gubernur sesuai dengan arahan dari DPP PKB. Proses ini masih berlangsung, dan kami terus melakukan komunikasi politik dengan berbagai partai,” tegas Sukirman.
Sukirman juga menambahkan bahwa komunikasi politik antara PKB dan partai-partai lain, termasuk PDIP, sudah mulai mengerucut. Hal ini menunjukkan bahwa partai-partai politik saat ini sedang melakukan pembicaraan intensif untuk menentukan kandidat terbaik mereka dalam Pilkada Jateng 2024.
Dalam perkembangan terbaru, Sukirman mengonfirmasi bahwa PDIP memang telah mengajukan nama Jenderal (Purn) Andika Perkasa sebagai salah satu kandidat calon gubernur Jateng.
“Tampaknya demikian, PDIP memang menyodorkan Andika Perkasa dalam pembicaraan politik ini,” ujar Sukirman singkat.
PDIP, sebagai salah satu partai besar di Indonesia, tentunya memiliki pengaruh yang signifikan dalam Pilkada Jateng. Dengan mengusung Andika Perkasa, PDIP berharap dapat memanfaatkan popularitas dan rekam jejak Andika di dunia militer untuk menarik dukungan pemilih.
Andika Perkasa sendiri dikenal sebagai sosok yang memiliki karier militernya yang cemerlang dan dianggap memiliki kemampuan untuk memimpin dalam kapasitas politik.
Sementara itu, Gus Yusuf dari PKB juga menjadi perhatian penting dalam kontestasi ini. Sebagai sosok yang memiliki basis dukungan santri yang kuat, Gus Yusuf diharapkan dapat membawa perspektif berbeda ke dalam politik Jawa Tengah.
Dukungan dari komunitas santri yang signifikan memberikan keunggulan tersendiri bagi Gus Yusuf dalam meraih suara di Pilkada mendatang.
Sementara itu, Ahmad Luthfi, yang merupakan mantan Kapolda Jateng, juga memiliki keunggulan tersendiri dengan dukungan dari Koalisi Indonesia Maju (KIM). Dukungan politik yang besar dari koalisi ini menunjukkan bahwa Luthfi memiliki kekuatan yang cukup signifikan dalam pertarungan politik ini.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini: