NOBARTV NEWS Ridwan Kamil hampir pasti akan diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) dalam Pemilihan Gubernur (pilgub) Jakarta 2024. Kepastian itu didapatkan usai KIM akhirnya memutuskan nama Dedi Mulyadi yang diusung pada Pilgub Jawa Barat, bukan Ridwan Kamil. Meskipun elektabilitasnya belum cukup tinggi namun Ridwan Kamil cukup percaya diri untuk bersaing dengan nama-nama besar yang sudah ada seperti Anies Baswedan dan Ahok.
Bahkan, jika wacana KIM Plus bisa terwujud dengan bergabungnya partai-partai lain untuk mengusung Ridwan Kamil bukan tidak mungkin Ridwan Kamil akan keluar sebagai pemenang. Skenarionya adalah menggembosi partai-partai pendukung Anies Baswedan, cagub dengan elektabilitas tertinggi, dan memunculkan calon independen atau calon boneka. Pasalnya, jika Ridwan Kamil vs kotak kosong oleh sebagian pengamat justru dikhawatirkan akan membuat KIM Plus malu nantinya.
Syarat pencalonan gubernur dan wakil gubernur di Jakarta adalah mengantongi dukungan dari minimal 22 kursi DPRD Jakarta. Tak ada satu pun partai yang memenuhi kualifikasi ini. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang jadi pemenang pada pemilihan legislatif (pileg) lalu hanya memiliki 18 kursi. PDI Perjuangan yang mempertimbangkan mengusung Ahok lagi hanya punya 15 kursi.
Jika Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai NasDem memutuskan bergabung maka Anies pun kehilangan tiket. Kecuali PDIP mau mendukungnya dan berkoalisi dengan PKS. Namun, akankah itu semua bisa terjadi?
Jawabannya akan kita dapatkan dalam beberapa minggu ke depan jelang pendaftaran cagub dan cawagub di penghujung Agustus nanti. Semua masih serba mungkin dan dinamis.
Namun, yang tak kalah menarik juga adalah menerka siapa kira-kira yang akan menjadi cawagub Ridwan Kamil? KIM sudah bersepakat untuk nama cagub namun belum satu kata untuk posisi cawagub.
Sejumlah partai mulai menyodorkan kader internal mereka untuk dipinang Ridwan Kamil. Belum lagi jika KIM Plus benar-benar terwujud bisa dipastikan kandidat cawagub yang harus diseleksi Ridwan Kamil dan partai-partai pengusungnya akan lebih banyak.
PAN dan Demokrat Mulai Ajukan Kandidat
Dilansir dari detik.com, Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani, mengatakan bursa cawagub masih menjadi pembahasan dan sangat dinamis di internal KIM.
“Mengerucutnya Kang Emil yang akan dimajukan di Jakarta, telah dinanti-nantikan. Pada ranah cagub, memang tak ada dinamika lagi, semua bisa menerima Kang Emil. Tak hanya KIM, bahkan bisa menjadi KIM Plus pengusungnya. Yang menjadi dinamis memang pada bursa Cawagub,” kata Kamhar kepada awak media.
Kamhar juga mengatakan Partai Demokrat akan mengajukan kader terbaik mereka yang paham dengan dinamika dan permasalahan yang ada di Jakarta. Ia juga menuturkan kader-kader yang akan diajukan adalah mereka yang memiliki pengalaman kerjasama dengan pemerintah dan gubernur sebelumnya.
“Kader-kader yang kami ajukan adalah figur-figur yang paham betul dengan seluk-beluk, dinamika, dan kompleksitas permasalahan Jakarta. Mereka juga berpengalaman sebagai mitra kerja Pemerintah DKI Jakarta di parlemen dengan beberapa Gubernur Jakarta terdahulu, sehingga akan tepat jika menjadi pendamping Kang Emil,” jelasnya.
Beberapa nama tersebut di antaranya Jansen Sitindaon, Wasekjen Partai Demokrat, Mujiono Ketua DPD Partai Demokrat Jakarta yang juga Anggota DPRD Jakarta 4 periode, serta Ali Suharli, Anggota DPRD Jakarta 2 periode.
Selain Partai Demokrat, PAN juga ikut menyodorkan nama kader mereka untuk menjadi cawagub Ridwan Kamil. Namun, PAN mengajukan kader tunggal, yaitu Zita Anjani, Wakil Ketua DPRD Jakarta yang juga putri Ketua Umum (Ketum) PAN, Zulkifli Hasan.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini: