Politik & Hukum

Megawati Komentari Hubungannya dengan Jokowi



NOBARTV NEWS Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri, menyinggung asumsi publik yang menilai hubungannya dengan Presiden Jokowi tidak akur. Hal tersebut disampaikan ketika Megawati memberikan arahan dalam acara penyerahan duplikat bendera pusaka kepada semua kepala daerah se-Indonesia. Megawati melakukan hal itu dalam kapasitasnya sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

Dalam acara tersebut hadir sejumlah kepala daerah dari seluruh Indonesia. Salah satunya adalah Sri Sultan Hamengkubuwono X yang merupakan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Dalam sambutan dan arahannya tersebut Megawati menyinggung hubungannya dengan Presiden Jokowi. Menurut Ketua Umum DPP PDI Perjuangan tersebut ia memiliki hubungan yang baik dengan Jokowi.

“Tadi, sebelum ke sini, ada siapa itu, ndak tahu ngomong, yang namanya apa, mengatakan katanya saya tidak ini (akur) sama Presiden. Loh, enaknya loh dia ngomong kayak gitu. Saya sama Presiden baik-baik saja. Emangnya kenapa?” ujar Megawati di Balai Samudera, Jakarta, pada Senin (5-8) dikutip dari kompas.com.

Megawati Akui Tolak Wacana 3 Periode

Megawati menjelaskan isu dirinya memiliki hubungan yang buruk dengan Presiden Jokowi bermula ketika ia tidak setuju wacana Presiden 3 periode. Menurut Megawati ia hanya sedang menjalankan apa yang diamanahkan konstitusi. 

Di saat yang bersamaan Megawati dan PDIP juga cukup vokal menyuarakan penolakan terhadap isu perpanjangan masa jabatan Presiden. Menurutnya, hal itu masuk dalam ranah tata negara. Sedangkan dirinya bukanlah ahli tata negara melainkan hanya seorang Ketua Umum partai politik (parpol).

“Hanya karena saya dikatakan, karena saya tidak mau ketika diminta 3 periode atau karena saya katanya tidak mau perpanjangan. Loh saya tahu hukum kok, mana yang ahli hukum angkat tangan! Itu kan namanya ranahnya konstitusi,” ujar Mega di hadapan seluruh peserta yang hadir saat itu.

Menurut Ketum PDIP itu, yang berhak dan mempunyai sikap soal masa jabatan presiden adalah MPR. Ketika isu itu muncul Megawati berdiskusi dengan sejumlah ahli tata negara dan akhirnya sampai pada keputusan ia dan PDIP tunduk pada keputusan MPR yang masih membatasi presiden maksimal 2 periode.

Megawati juga menyampaikan bahwa apabila wacana 3 periode ataupun perpanjangan masa jabatan presiden jadi terlaksana itu artinya Indonesia sedang berjalan mundur. Pasalnya, semangat reformasi justru untuk menghilangkan praktik-praktik kesewenang-wenangan pemerintah.

Pasca reformasi melalui Tap MPR telah diubah aturan presiden seumur hidup menjadi presiden dengan masa jabatan yang dibatasi. Jika perpanjangan masa jabatan dan 3 periode didukung PDIP itu berarti PDIP telah mengkhianati apa yang pada masa reformasi mereka perjuangkan.

Panas Dingin Hubungan Mega-Jokowi

Hubungan Megawati dan Jokowi memang sempat panas dingin. Ada sejumlah peristiwa hukum dan politik yang membuat publik berasumsi bahwa hubungan antara keduanya sedang tidak baik-baik saja.

Puncaknya adalah ketika Jokowi merestui putranya, Gibran Rakabuming Raka, untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Prabowo Subianto. Padahal saat itu PDIP telah mengusung Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Terlebih saat pilpres berlangsung baik Jokowi maupun Gibran masih memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) PDIP.

Banyak pihak juga menduga ada upaya penggembosan suara PDIP di kandang mereka, Jawa Tengah. Meskipun tetap berhasil keluar sebagai pemenang di pileg Jawa Tengah namun PDIP harus kehilangan 9 kursi dibanding hasil pileg 2019.

Pada 2019 PDIP berhasil memperoleh 42 kursi DPRD Jawa Tengah. Sedangkan pada 2024 perolehan kursi PDIP sebanyak 33 kursi. Di saat yang bersamaan Partai Gerindra mendapat tambahan 4 kursi dan Partai Golkar mendapatkan 5 kursi.

Pun juga dengan hasil pilpres. Prabowo-Gibran berhasil mempecundangi Ganjar-Mahfud di kandang Banteng. Prabowo-Gibran memperoleh 12.096.454 suara sedangkan Ganjar-Mahfud memperoleh 7.827.335 suara.

Peristiwa dan dinamika politik itulah yang membuat publik berasumsi hubungan Megawati dan Jokowi sedang tidak baik-baik saja.

Demikian rangkuman info menarik dalam artikel berita berjudul Megawati Komentari Hubungannya dengan Jokowi yang telah tim penulis NOBARTV NEWS ( ) sarikan dari berbagai sumber terpercaya.

Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini:

Muhammad Izzuddin

Seorang penikmat nasi balap yang suka mengamati dan membicarakan politik dalam negeri. Kadang-kadang menganalisa, memprediksi, dan mencari hal menarik dari setiap peristiwa politik yang terjadi.