NOBARTV NEWS Pilgub Sumut 2024 kali ini memunculkan sejumlah nama populer yang bersaing ketat. Salah satunya adalah menantu Presiden Jokowi yang juga Wali Kota Medan, Bobby Nasution. Ia mendapatkan dukungan dari banyak partai, baik itu partai yang berada di Koalisi Indonesia Maju (KIM) maupun partai non KIM.
Beberapa partai yang telah menyatakan dukungan kepada Bobby di antaranya Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Hanura, Partai Demokrat, Partai NasDem, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan teranyar Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) juga ikut melabuhkan dukungan untuk menantu Presiden Jokowi tersebut.
Itu artinya hanya tinggal PDIP dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang tersisa. Bahkan, PKS pernah hampir mendukung Bobby Nasution meskipun beberapa waktu kemudian diklarifikasi oleh Presiden PKS, Ahmad Syaikhu.
Hingga saat ini baik PDIP dan PKS belum memberikan dukungan resmi kepada calon manapun. Namun, besar kemungkinan bukan Bobby yang akan menjadi tempat labuhan dukungan dari kedua partai tersebut.
Jika PDIP dan PKS ikut bergabung dan tidak ada calon independen yang memenuhi persyaratan maju sebagai pasangan calon (paslon) maka Bobby Nasution akan berhadapan dengan kotak kosong.
Mungkinkah hal ini bisa terjadi melihat peta politik yang terjadi sejauh ini?
PDIP Tak Akan Biarkan Bobby Lawan Kotak Kosong
Namun, hal itu rasanya akan sulit terwujud karena PDIP sedang berancang-ancang untuk menyiapkan lawan bagi Bobby Nasution. PDIP diprediksi akan bekerjasama dengan PKS untuk mengusung paslon bersama.
PDIP memiliki 21 kursi di DPRD Sumatera Utara (Sumut). Jumlah yang cukup untuk mengusung paslon sendiri karena ambang batas dukungan pencalonan adalah 20 kursi. Adapun PKS berdasarkan hasil pemilihan legislatif (pileg) 2024 kemarin berhasil memperleh 10 kursi DPRD Sumut.
Beberapa nama sedang digodok oleh PDIP, di antaranya adalah cagub petahana, Edy Rahmayadi. Beberapa hari sebelumnya Edy bertemu dengan petinggi PDIP di Jakarta.
Sedangkan dengan PKS, Mantan Ketua PSSI itu memiliki hubungan yang cukup baik. PKS adalah salah satu partai pengusung Edy Rahmayadi pada Pilgub Sumut 2016 lalu.
Presiden PKS, Ahmad Syaikhu, ketika hadir di Medang mengkonfirmasi rencana koalisi dengan PDIP untuk mengusung Edy Rahmayadi.
“Makanya saya tadi juga saya datang dan banyak berbincang dengan beliau, beliau juga banyak memberikan update-update terkini, mudah-mudahan insya Allah kita akan berlayar seperti halnya Pak Anies berlayar di DKI,” jelas Ahmad Syaikhu kepada awak media sebagaimana dilansir detik.com.
Hasil Survei
Bobby Nasution saat ini memang di atas angin. Tidak hanya karena mendapat dukungan dari mayoritas partai akan tetapi hasil survei yang diperolehnya juga bagus.
Dalam rilis terbaru yang dikeluarkan oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI) suami dari Kahiyang Ayu, putri Jokowi, itu bersaing ketat dengan Edy Rahmayadi. Di antara semua nama yang diberikan kepada responden Bobby Nasution mendapatkan elektabilitas sebesar 34,2 persen.
Di urutan kedua barulah nama Edy Rahmayadi bertengger dengan raihan elektabilitas 15,1 persen. Di urutan ketiga dan keempat ada Muja Rajekshah atau Ijeck dan Ahok, masing-masing memperoleh 4 persen dan 3,3 persen.
PDIP dan PKS harus menentukan dengan cermat siapa yang akan diusung nantinya sebagai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur. Mengingat lawan yang akan mereka hadapi sedang berada di atas angin dalam berbagai aspek.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini: