NOBARTV NEWS Sebagai kader PDIP Ahok sudah pasti masuk dalam radar kandidat Calon Gubernur (Cagub) Jakarta 2024 partai berlogo Banteng tersebut. Ia bersama sejumlah nama lain sedang digodok internal PDIP sebelum mereka mengambil keputusan untuk menentukan siapa yang akan diusung pada Pilgub Jakarta tahun ini.
Nama-nama lain itu di antaranya; Anies Baswedan, Tri Risma Harini, Andika Perkasa, Sri Mulyani, hingga Basuki Hadi Mulyono. Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, bahkan pernah mengatakan kemungkinan PDIP mendukung Anies Baswedan di atas 50 persen.
Lantas bagaimana nasib Ahok?
Sebagai kader jelas PDIP mengutamakan Ahok untuk diusung. Sayangnya, PDIP akan cukup kesulitan jika ingin mengusung Ahok. Penyebab utamanya adalah kekurangan kursi di DPRD Jakarta.
Untuk bisa mengusung calon sendiri di Jakarta partai politik harus memiliki minimal 22 kursi. Namun, hasil pemilihan legislatif (pileg) Februari 2024 menunjukkan tak ada satupun partai yang dapat mengusung calon sendiri, termasuk PDIP.
Artinya jika Ahok ingin diusung PDIP maka mereka harus melobi partai lain untuk melabuhkan dukungan kepada Ahok. Hal itu disampaikan oleh Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat.
“Pak Ahok berdasarkan hasil pemetaan dan hasil survei yang kita terima menjadi salah satu calon yang cukup ya sangat potensial kalau menurut saya untuk bisa diajukan,” tukas Djarot di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat.
“Persoalannya adalah PDIP itu kan masih kurang kursinya, kita tetap harus berkomunikasi dengan partai-partai yang lain,” lanjutnya.
PDIP pada pileg 2024 kemarin berhasil mendulang 850.174 suara yang mengantarkan partai besutan Megawati Soekarno Putri itu meraih 15 kursi.
Sehingga, PDIP perlu mencari 7 kursi tambahan jika ingin mengusung Ahok pada pilgub November 2024 mendatang.
PDIP Kemungkinan Usung Anies
Ditemui berpisah di Kompleks Parlemen Senayan, Puan Maharani mengatakan PDIP masih sangat terbuka untuk segala kemungkinan pada Pilgub Jakarta. Terlebih komunikasi antar partai masih sangat dinamis.
Anies Baswedan masih menjadi kandidat terkuat. Dari sisi elektabilitas ia tertinggi. Dari sisi dukungan partai, ia sudah mengantongi dukungan dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai NasDem. Jumlah yang sudah sangat cukup untuk mendapatkan tiket pendaftaran ke KPUD Jakarta.
Puan Maharani juga mengungkapkan komunikasi antara PDIP dan Anies Baswedan sudah terjalin dengan baik. Jika ditakdirkan bersama Puan yakin dapat bersinergi dengan Anies Baswedan untuk mewujudkan Jakarta yang lebih baik.
Di Jakarta sendiri sebelumnya PDIP berperan sebagai pihak yang kerap mengkritik Anies Baswedan. Hal tersebut ternyata tak menguntungkan secara elektoral. PDIP harus kehilangan beberapa kursi di DPRD Jakarta dan kursi tersebut nampaknya berpindah ke partai yang mendukung Anies.
Tentu PDIP tak ingin mengulangi kesalahan yang sama. Karena itulah PDIP juga menggodok nama Anies Baswedan dalam percaturan Pilgub Jakarta November mendatang.
Selain itu, pada Pilkada serentak 2024 ini PDIP diprediksi akan sering berhadapan dengan calon kepala daerah yang didukung oleh kubu Jokowi. Maka, PDIP perlu mengatur ulang strategi dan berhitung dengan matang agar tak tumbang di banyak daerah.
Jakarta menjadi salah satu daerah yang wajib PDIP amankan. Dan itu bisa dilakukan dengan mengusung Anies Baswedan.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini: