NOBARTV NEWS PDIP mendukung Anies Baswedan pada Pemilihan Gubernur (pilgub) Jakarta adalah salah satu isu paling hangat yang terus mendapat perhatian publik. Pasalnya PDIP dan Anies Baswedan selama ini diketahui berseberangan dalam banyak hal. PDIP bahkan menjadi salah satu partai yang aktif mengkritisi Anies ketika masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Di Pemilihan Presiden (pilpres) Februari lalu Anies dan PDIP juga berada di kubu yang berbeda. Meskipun sama-sama kalah pada akhirnya namun hal itu menunjukkan bahwa keduanya berada pada posisi yang berbeda dalam politik.
Namun, bukan politik namanya kalau tak ada kejutan. Di dalam politik tak ada kawan yang abadi. Pun juga tiada lawan yang terus menjadi rival selamanya.
Nampaknya hal itu bisa saja terjadi dengan Anies dan PDIP. Santer dikabarkan nama Anies Baswedan masuk dalam salah satu kandidat Calon Gubernur (cagub) DKI Jakarta yang akan diusung PDIP. Pun juga dengan Anies yang mengaku punya ketertarikan mengajak PDIP bergabung untuk mendukungnya.
Serang Anies terbukti rugikan PDIP
Sebelumnya Pemilihan Legislatif (pileg) 2024 lalu yang menguasai DPRD DKI Jakarta adalah PDIP. Akan tetapi pasca pileg 2024 PDIP harus rela tergeser oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang notabene mendukung Anies.
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang juga mendukung Anies tak ketinggalan kecipratan berkah. Kursi mereka di DPRD Jakarta meningkat 5 kursi. Sebelumnya PKB hanya punya 5 kursi namun hasil pileg 2024 membuat mereka kini memiliki 10 kursi.
Sejumlah pengamat politik menilai bertambahnya kursi PKS dan PKB serta berkurangnya kursi PDIP di DPRD Jakarta merupakan bukti bahwa sentimen negatif yang diberikan PDIP kepada Anies terbukti jadi senjata makan tuan. Hal inilah yang membuat PDIP kini menjadi lebih lunak dengan Anies bahkan berpotensi menjadi salah satu pendukung mantan Rektor Universitas Paramadina tersebut.
Puan angkat bicara
Ketua DPP PDIP yang juga Ketua DPR RI, Puan Maharani, memberikan komentar terkait kemungkinan partainya mendukung Anies Baswedan pada pilgub Jakarta November mendatang. Puan menyampaikan kemungkinan PDIP mendukung Anies sekitar 50 persen lebih.
“Mungkin saja (usung Anies Baswedan),” kata Puan sebagaimana dilansir dari idntimes.com. Lebih lanjut ketika awak media menanyakan berapa persentase angka yang tepat untuk menggambarkan kemungkinan PDIP mengusung Anies Baswedan, Puan menjawab singkat.
“Bisa di atas (50 persen), bisa di atas banget,” ujar Puan singkat.
Puan juga mengkonfirmasi bahwa PDIP dan Anies Baswedan memang sedang membentuk komunikasi yang mulai intensif. Namun, menurut Puan, masih tersisa waktu yang cukup lama hingga akhir Agustus mendatang untuk menentukan siapa sosok yang akan didukung oleh PDIP.
Karena saat ini PDIP bukan tanpa kader potensial. Mereka memiliki Ahok yang punya elektabilitas di urutan kedua di bawah Anies.
Kendati demikian, mendukung Anies dapat menjadi salah satu target utama PDIP jika ingin menjadi pemenang dalam pilgub Jakarta 2024.
Hal tersebut bukan tanpa dasar. Indikator Politik baru saja merilis hasil survei yang menunjukkan betapa digdayanya Anies di Jakarta.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Prof. Burhanuddin Muhtadi, memaparkan dalam simulasi top of mind (terbuka), Anies unggul telak dengan elektabilitas 39,7 persen. Angka ini menurut Burhan menunjukkan bahwa Anies sudah memiliki strong voters alias basis pemilih kuat dan mengakar.
Tanpa disodorkan nama hampir 40 persen responden memilih Anies Baswedan sebagai cagub Jakarta. “Ini menarik, dalam simulasi top of mind, yang tidak memberikan jawaban secara spontan hanya 16 persen, artinya relatif kecil.”
“Ini artinya sebagian besar warga Jakarta sudah punya pilihan secara spontan dan terbuka. Hal ini menarik terlebih pemilunya masih sekitar 3 bulan lagi, calon belum ditetapkan KPU, tapi warga sudah punya preferensi,” jelas Burhanuddin Muhtadi dalam konferensi pers merilis hasil survei.
Elektabilitas yang kuat membuat Anies semakin menarik di mata PDIP. Jika benar-benar ingin menjadi pemenang maka mendukung Anies adalah salah satu opsi paling masuk akal untuk PDIP saat ini.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini: