Travel & Wisata

Fakta Menarik Kawah Ijen yang Saat Ini Ditutup, Ternyata Begini Sejarah Kemunculan Blue Fire



NOBARTV NEWS Saat ini, Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen yang ada di Banyuwangi, Jawa Timur ditutup sementara.

Penutupan destinasi wisata paling populer di Banyuwangi ini disinyalir karena adanya kenaikan status Gunung Ijen menjadi waspada.

Destinasi wisata ini akan ditutup sampai waktu yang belum ditentukan, jadi aktivitas wisata dan juga penambangan belerang akan dilarang untuk sementara.

Oleh karena itu, banyak wisatawan yang merasa kecewa karena tidak bisa melihat langsung blue fire.

Namun jangan kecewa, sembari menunggu status Gunung Ijen kembali normal, berikut ini kita akan membahas tentang sejarah Kawah Ijen dan kemunculan blue fire yang menjadi ikon dari wisata ini.

Fenomena Munculnya Blue Fire di Kawah Ijen

Seperti yang kita tahu bahwa tempat wisata ini adalah salah satu Cagar Alam di Banyuwangi yang memiliki fenomena Blue Fire atau Api Biru.

Api Biru ini menjadi ikon dari Kawah Ijen yang membuat para wisatawan tertarik untuk berlibur ke sini.

Tapi perlu kamu tahu bahwa Blue Fire yang ada di Kawah Ijen ternyata muncul karena adanya hidrogen sulfida (H2S) yang bersuhu tinggi pada permukaan kawah.

Sehingga hal tersebut memunculkan api yang berwarna biru atau yang disebut dengan Blue Fire.

Beberapa peneliti juga mengungkapkan bahwa Blue Fire di kaldera gunung berapi ini hanya muncul di Kawah Ijen saja.

Fenomena tersebut hampir sama dengan munculnya api di kompor gas. Terdapat gas yang berasal dari sistem magmatik di bawah Gunung Ijen, kemudian H2S keluar dengan suhu yang tinggi.

Kedua hal tersebut saling berinteraksi dengan belerang dan kemudian memunculkan api biru.

Sejarah Terbentuknya Kawah Ijen

Kawah Ijen sendiri merupakan salah satu danau belerang terbesar yang memiliki tingkat keasaman sangat tinggi, yakni dengan ph di bawah 0,5.

Jadi kawah tersebut mampu membuat tubuh manusia larut dalam waktu yang sangat cepat.

Untuk lokasinya sendiri, kawah ini berada di puncak Gunung Ijen dengan ketinggian 2.468 mdpl.

Sehingga udara yang ada di sekitarnya sangat dingin dan wisatawan harus melakukan trekking terlebih dulu untuk bisa melihat keindahan Kawah Ijen.

Gunung Ijen merupakan gunung berapi yang masih aktif sampai sekarang dan pernah meletus pada tahun 1999.

Bahkan sampai tahun 2019, Gunung Ijen masih menunjukkan tanda-tanda akan meletus. Maka dari itu, ketika statusnya naik menjadi waspada, secara otomatis kegiatan wisata dan penambangan belerang akan dilarang.

Gunung Ijen sendiri lokasinya berdampingan dengan Gunung Merapi dan juga Gunung Raung.

Jika dilihat dari kacamata sejarah, Kawah Ijen terbentuk dari 70 ribu tahun yang lalu. Dulunya kawah tersebut merupakan kaldera yang ada sejak 300 ribu tahun yang lalu.

Jadi sebelum kawah terbentuk, Gunung Ijen adalah sebuah gunung aktif yang disebut dengan Ijen Purba.

Sekitar 70 ribu tahun silam, Gunung Ijen Purba meletus dan menciptakan kaldera yang memiliki diameter 15 kilometer dengan banyak gunung kecil di sekitarnya.

Dilansir dari beberapa literatur geologi, erupsi yang sangat dahsyat tersebut menyemburkan material vulkanik sampai 466 kilometer.

Erupsi tersebut membuat dapur magma menjadi kosong dan amblasannya membentuk sebuah kaldera.

Selain itu, erupsi eksplosif tersebut juga menciptakan 22 gunung kecil yang ada di dinding kaldera.

Itulah yang kemudian memunculkan kawah di dalam Gunung Ijen dan menjadi salah satu kawah yang berada di gunung aktif.

Sejak statusnya naik menjadi waspada, pihak pengelola Taman Wisata Alam Kawah Ijen melarang wisatawan mendekat ke area 1,5 kilometer dari kawah.

Jadi kalau kamu memaksa untuk berkunjung ke tempat wisata ini, kamu tidak akan bisa melihat fenomena Blue Fire.

Itulah penjelasan mengenai sejarah Kawah Ijen dan fenomena Blue Fire yang ada di dalamnya.

Demikian rangkuman info menarik dalam artikel berita berjudul Fakta Menarik Kawah Ijen yang Saat Ini Ditutup, Ternyata Begini Sejarah Kemunculan Blue Fire yang telah tim penulis NOBARTV NEWS ( ) sarikan dari berbagai sumber terpercaya.

Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini:

Laeli Nur Azizah

Seorang penulis lepas yang hobinya jalan-jalan, masak, dan ngopi.