NOBARTV NEWS Calon Gubernur (cagub) DKI Jakarta, Anies Baswedan, mulai menghangatkan suhu politik ibu kota. Setelah resmi dicalonkan oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berpasangan dengan Sohibul Iman, Anies terus menggalang dukungan dari berbagai elemen masyarakat.
Teranyar, Anies mendapat dukungan dari ormas Kebangkitan Jawara dan Pengacara (Bang Japar) di GOR Cempaka Putih, Jakarta Pusat, pada Sabtu (20/7). Saat diberi kesempatan menyampaikan sambutan Anies menyentil kebijakan Pj Gubernur Jakarta saat ini yang dinlai banyak memotong program kerjanya yang baik-baik.
“Kami ingin suasana pemerintah provinsi penuh kasih sayang pada warganya. Bukan Pemprov yang pelit, bukan Pemprov, yang membatasi manfaat yang diterima oleh warganya,” kata Anies sebagaiamana dikutip dari tempo.co.
Pernyataan Anies tersebut dinilai menyindir Heru Budi lantaran memotong sejumlah kebijakan Anies Baswedan ketika masih menjadi gubernur. Salah satunya adalah bantuan-bantuan kepada banyak ormas masyarakat yang tersebar di berbagai penjuru Jakarta.
“Mari kita sama-sama buktikan. Bahwa perjuangan kita adalah untuk rakyat Jakarta dan mengembalikan kata kunci tadi. Jangan sampai kotanya maju tapi warganya tidak bahagia,” ujar Anies lebih lanjut.
Menurut Anies kondisi Jakarta ketika ia menjabat sebagai Gubernur pada 2017-2022 relatif aman, damai, dan tenang. Namun saat ini kondisi itu sudah tidak dirasakan lagi oleh banyak elemen masyarakat. Untuk itu, ia berjanji jika terpilih kembali sebagai Gubernur Jakarta akan mengembalikan suasana tersebut dan membuatnya menjadi lebih baik lagi.
Secara tidak langsung Anies menyindir Heru Budi yang seolah-olah ingin menghapus jejak kepemimpinan Anies Baswedan selama menjabat Gubernur Jakarta. Hal itu tidak hanya terindikasi dari pemotongan sejumlah program kerja tapi juga perubahan tagline Jakarta yang diinisiasi oleh Heru Budi.
Komentar Heru Budi
Heru Budi ketika ditanya pendapatnya terkait pernyataan Anies Baswedan enggan berkomentar panjang lebar. Ia mempersilakan Anies untuk fokus ke Pilkada tanpa membawa atau menyinggung dirinya.
“Silakan untuk berlaga di Pilkada, tapi jangan kambinghitamkan saya,” kata Heru usai acara bangga berwisata Indonesia (BBWI) di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, pada Sabtu malam, 20 Juli 2024.
Menurut Heru Budi ia telah menjalankan tugas sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Tak ada motif politik yang melatari semua kebijakan yang ia lakukan selama menjabat.
Heru Budi mengklaim ketika dilantik sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta pada Oktober 2022, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jakarta untuk 2022 sampai 2023 sudah berjalan. Maka tidak mungkin bagi Heru Budi untuk mengubah apa yang ditetapkan dalam APBD.
“Soal tidak ada kegiatan untuk masyarakat yang saya berhentikan, itu tidak ada. Semua saya jalankan, namun saya rapikan sesuai dengan aturan yang ada. KJP (kartu Jakarta pintar) kami rapikan. Masak ada siswa yang kaya dapat. Semuanya saya rapikan jelasnya seperti itu,” kata Heru.
Heru Budi enggan dikambinghitamkan oleh Anies Baswedan jelang Pilkada DKI Jakarta 2024. Heru Budi menegaskan ia tak punya kepentingan apapun karena hanya menjalankan tugas yang diberikan kepadanya. Maka ketika menemukan sesuatu yang harus diperbaiki sudah menjadi kewajiban Heru Budi untuk melakukannya.
Anies Baswedan hingga saat ini baru resmi mendapat dukungan dari PKS. Meski jadi partai pemenang di Jakarta, PKS tidak bisa mengajukan pasangan calon seorang diri. Mereka harus membangun koalisi lain untuk mengantarkan Anies kembali menjadi Gubernur Jakarta.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini: