NOBARTV NEWS Retaknya Koalisi Indonesia Maju (KIM) di Pilgub Banten semakin terlihat nyata. Setelah Partai Gerindra mengusung koalisi besar di Banten untuk melawan Airin, kini giliran Partai Demokrat yang menyatakan diri bergabung dengan Gerindra dan kawan-kawannya.
Sebelumnya Partai Gerindra dan gabungan partai politik lain telah menyatakan diri mengusung Andra Soni-Dimyati Natakusumah pada Pilgub Banten 2024. Andra Soni saat ini menjabat sebagai Ketua DPRD Provinsi Banten sekaligus politikus Partai Gerindra. Sementara itu, Dimyati adalah kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang pernah menjabat sebagai Bupati Pandeglang periode 2000-2009. Saat ini, Dimyati adalah anggota DPR RI dari Dapil Banten I.
Surat Keputusan (SK) dukungan dari Partai Demokrat disampaikan langsung oleh Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, pada Jum’at (19/7) kemarin.
“Partai Demokrat memutuskan untuk memberikan dukungan kepada Pak Andra Soni dan Pak Dimyati Natakusumah, keduanya sangat melengkapi,” kata AHY saat memberikan SK kepada pasangan tersebut. Menurut AHY pasangan ini adalah paket lengkap dan punya segudang pengalaman untuk memajukan Banten.
Andra Soni mengucapkan terima kasih kepada AHY dan Partai Demokrat atas dukungan yang diterimanya. “Insyaallah dengan rekomendasi ini, kami akan melaksanakannya sebaik mungkin sesuai dengan diskusi yang telah dilakukan bersama teman-teman dari Partai Demokrat,” ujarnya.
Andra juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada SBY. Menurut Andra, dukungan dari Partai Demokrat juga merupakan persetujuan dari SBY, yang menjabat sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat. “Beliau tentu menjadi panutan bagi kita semua,” kata Andra.
Andra-Soni Banjir Dukungan di Pilgub Banten
Dengan dukungan yang diberikan Partai Demokrat, pasangan Andra-Soni sudah mendapatkan dukungan dari 8 partai politik. Mereka adalah Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Nasdem, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan teranyar Partai Demokrat.
Sementara itu Partai Golkar dikabarkan akan tetap mengusung kadernya sendiri, yaitu Airin Rachmi Diany yang merupakan mantan Wali Kota Tangerang Selatan. Dengan demikian dapat dipastikan bahwa KIM akan pecah kongsi di Pilkada Banteng 2024.
Meski demikian, menurut survei Litbang Kompas, elektabilitas Andra-Soni masih jauh jika dibandingkan dengan Airin. Dilansir dari kompas.com, Airin Rachmi Diany menempati urutan teratas kandidat cagub Banten dengan elektabilitas sebesar 38,3 persen. Lalu disusul Wahidin Halim dengan 18,1 persen. Mantan Wagub Banten, Rano Karno, memiliki elektabilitas sebesar 16,5 persen.
Sayangnya nama Andra-Soni tidak muncul dalam survei yang dilakukan Litbang Kompas. Padahal pasangan ini sudah mendapatkan tiket yang sangat cukup untuk maju dalam perebutan kursi Banten 1 dan Banten 2.
Golkar dan PDIP berkoalisi?
Pecahnya KIM pada pilgub Banten membuka peluang besar berkoalisinya Partai Golkar dan PDIP di daerah ini. Partai Golkar tentu tidak akan menyia-nyiakan kesempatan karena memiliki kader dengan elektabilitas tinggi. PDIP dapat dirangkul sebagai rekan koalisi untuk menjemput kemenangan di Banten.
Di kabarkan saat ini PDIP telah menyiapkan kader mereka, Ade Sumardi, Ketua DPD PDIP Banten untuk mendampingi Airin Rachmi Diany. Jika melihat dinamika yang terjadi hingga saat ini hampir dipastikan Pilgub Banten akan diikuti oleh 2 pasang saja.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini: