NOBARTV NEWS Akhir-akhir ini sosial media kembali diramaikan mengenai salju di Gunung Bromo. Fenomena alam yang satu ini cukup unik. Pasalnya, Bromo terletak di kawasan negara beriklim tropis, yang mana tidak seharusnya memiliki suhu udara yang mencapai titik beku. Lantas apa penyebab kawasan Gunung Bromo diselimuti salju?
Lautan Pasir Kawasan Bromo Memutih karena Salju?
Melansir dari Kompas.com, Kepala Tata usaha Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Septi Eka Wardhani, mengatakan bahwa fenomena memutihnya gunung berapi setinggi 2.329 mdpl tersebut dinamakan fenomena forst atau embun upas, bukan salju seperti yang disebut netizen yang tersebar di sosial media.
“Fenomena forst atau embun upas dilaporkan telah terjadi di Laut Pasir. Jadi, bukan salju, ya. Embun yang membeku karena pengaruh udara,” ujar Septi, Kamis (1/6/2023).
Sementara itu, Bidang Analisis Variabilitas Iklim BMKG, Supari, menjelaskan bahwa fenomena embun upas yang terjadi di kawasan Bromo diakibatkan oleh suhu udara minimun di area tersebut yang mencapai di bawah nol alias minus.
Fenomena ini dapat terjadi ketika Indonesia memasuki musim kemarau, yang mana puncak musim kemarau biasanya terjadi pada Bulan Juli hingga Agustus di beberapa wilayah. Faktor lain yang membentuk fenomena embun upas ini adalah ketinggian atau elevasi.
“Saat musim kemarau, udara di malam hari menjadi sangat dingin karena bumi melepaskan energi secara maksimal, karena langit yang tanpa awan, sehingga permukaan bumi mendingin dengan cepat,” Supari menjelaskan.
Sudah Pernah Terjadi di Tahun 2023
Tahun lalu banyak video yang beredar di sosial media yang memperlihatkan kawasan Gunung Bromo diselimuti salju. Lautan pasir di salah satu destinasi wisata populer tersebut tampak berwarna putih yang apabila dilihat sekilas mirip dengan hamparan salju. Fenomena embun upas tersebut pertama kali telihat pada akhir bulan Mei 2023.
Kala itu, fenomena embun upas ini cukup menghebohkan, mengingat negara kita merupakan negara beriklim tropis, tetapi ada suatu wilayah yang mengalami ‘pembekuan’.
Menjadi Daya Tarik Wisatawan
Lautan pasir kawasan Bromo yang biasanya berwarna hitam, kini berubah menjadi hamparan empun upas yang seolah terlihat seperti salju yang sedang menyelimuti tempat itu.
Embun upas yang membeku di area Lautan Pasir dan Savara Bromo membuat kawasan tersebut terlihat lebih eksotis, karena sejauh mata memandang, Pasir dan Savana Gunung Bromo tampak memutih, bahkan berkilauan seperti kristal.
Meski bukan pertama kali, fenomena embun upas di Gunung Bromo ternyata menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Dilansir dari Sindonews, Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB-TNBTS), Septi Eka Wardhani, mengonfirmasi bahwa terjadi peningkatan yang cukup signifikan akan jumlah kunjungan wisatawan selama fenomena embun upas terjadi.
“Selama akhir pekan lalu, ada 5.201 wisatawan yang berkunjung. Pada hari Sabtu, terdapat 2.148 wisatawan domestik dan 87 mancanegara. Hari Minggu, jumlah pengunjung mencapai 3.053, melebihi kuota maksimal, yaitu 2.752,” ujar Septi pada Selasa (16/7/2024).
Embun upas ini tidak selalu terjadi setiap hari. Bila beruntung, kamu akan menemui hamparan ‘selimut salju’ tersebut di pagi hari, tepat sebelum matahari terbit dengan sempurna. Seiring dengan intensitas sinar matahari yang meninggi, maka embun upas pun perlahan akan menghilang.
Fenomena embun upas ini diprediksi akan semakin mudah dijumpai, karena saat ini Indonesia belum memasuki puncak musim kemarau. Bahkan menurut prediksi BMKG, cuaca cenderung lebih dingin karena adanya penurunan suhu yang ekstrem. Jadi, apakah kamu juga akan menjemput fenomena salju di Gunung Bromo?
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini: