Properti & Real Estate

Perbandingan Harga Properti di Jakarta dan Surabaya, Mana yang Lebih Murah?



NOBAR NEWS Jakarta dan Surabaya, dua kota besar di Indonesia, menawarkan berbagai pilihan properti dengan karakteristik dan harga yang sangat bervariasi.

Sebagai ibukota negara, Jakarta dikenal dengan dinamika dan hiruk-pikuk kehidupan urban yang intens.

Sementara itu, Surabaya, sebagai kota terbesar kedua, menawarkan kombinasi antara kemajuan modern dan nuansa tradisional Jawa Timur yang kental.

Perbedaan karakteristik ini turut memengaruhi perbedaan harga properti di kedua kota tersebut.

Kali ini disajikan artikel perbandingan harga properti di Jakarta dan Surabaya, yuk lihat dibawah ini mana yang lebih murah.

Harga Properti di Jakarta

Di Jakarta, harga properti cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan Surabaya. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor utama, salah satunya adalah status Jakarta sebagai pusat pemerintahan dan bisnis di Indonesia.

Wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat, misalnya, dikenal sebagai daerah dengan harga properti tertinggi.

Kawasan seperti SCBD (Sudirman Central Business District), Kuningan, dan Menteng seringkali menjadi incaran bagi investor maupun kalangan elit karena lokasinya yang strategis serta fasilitas yang lengkap.

Harga per meter persegi di kawasan ini bisa mencapai puluhan juta rupiah, bahkan untuk beberapa properti premium bisa lebih dari 50 juta rupiah per meter persegi.

Sementara itu, harga properti di Jakarta Barat dan Jakarta Utara cenderung lebih variatif. Di Jakarta Barat, kawasan seperti Puri Indah dan Kebon Jeruk menawarkan harga yang relatif tinggi, namun masih lebih terjangkau dibandingkan dengan Jakarta Selatan.

Di sisi lain, Jakarta Utara yang dikenal dengan kawasan Pluit dan Pantai Indah Kapuk (PIK) juga menawarkan properti dengan harga yang kompetitif, terutama dengan adanya pembangunan infrastruktur baru seperti jalan tol dan LRT yang mendukung aksesibilitas.

Harga Properti di Surabaya

Surabaya, sebagai kota metropolitan yang terus berkembang, juga memiliki pasar properti yang dinamis.

Meskipun tidak setinggi Jakarta, harga properti di Surabaya juga mengalami kenaikan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

Kawasan Surabaya Barat, seperti Pakuwon City dan Citraland, dikenal sebagai area premium dengan harga properti yang cukup tinggi.

Harga per meter persegi di kawasan ini bisa mencapai 20-30 juta rupiah, tergantung pada tipe properti dan lokasinya.

Selain itu, Surabaya Timur, khususnya di daerah MERR (Middle East Ring Road) dan Galaxy Mall, juga menawarkan properti dengan harga yang kompetitif, didukung oleh perkembangan infrastruktur yang pesat.

Faktor lain yang memengaruhi perbedaan harga properti antara Jakarta dan Surabaya adalah tingkat kepadatan penduduk dan permintaan pasar.

Jakarta, dengan jumlah penduduk yang lebih banyak dan aktivitas ekonomi yang lebih tinggi, memiliki permintaan pasar yang lebih besar. Hal ini menyebabkan harga properti di Jakarta cenderung lebih mahal.

Di sisi lain, Surabaya, meskipun juga memiliki pasar properti yang besar, tingkat kepadatannya masih lebih rendah dibandingkan dengan Jakarta, sehingga harga propertinya relatif lebih terjangkau.

Selain itu, perbedaan infrastruktur juga memainkan peran penting dalam perbedaan harga properti. Jakarta memiliki sistem transportasi yang lebih berkembang dengan adanya MRT, LRT, dan jaringan jalan tol yang luas.

Keberadaan infrastruktur ini meningkatkan nilai properti di sekitar area tersebut.

Di sisi lain, Surabaya juga terus mengembangkan infrastrukturnya dengan proyek-proyek seperti jalan tol dan pengembangan kawasan pelabuhan, namun belum sekompleks Jakarta.

Fasilitas dan kenyamanan juga menjadi pertimbangan dalam menentukan harga properti. Properti di Jakarta, terutama yang berada di kawasan elit, seringkali dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti pusat perbelanjaan, pusat bisnis, sekolah internasional, dan rumah sakit kelas atas.

Surabaya, meskipun juga menawarkan fasilitas serupa, skalanya masih lebih kecil dibandingkan dengan Jakarta.

Namun, hal ini tidak mengurangi daya tarik properti di Surabaya karena banyak pengembang yang mulai membangun proyek-proyek dengan konsep yang modern dan lengkap.

Tidak hanya itu, kebijakan pemerintah daerah juga turut memengaruhi harga properti. Di Jakarta, adanya peraturan mengenai zonasi dan batasan tinggi bangunan di beberapa area dapat memengaruhi harga lahan dan properti.

Sementara di Surabaya, kebijakan yang mendukung pengembangan kawasan baru seperti Surabaya Barat dan Timur juga memberikan dampak pada harga properti di daerah tersebut.

Dalam konteks investasi, baik Jakarta maupun Surabaya menawarkan peluang yang menarik.

Jakarta, dengan segala kemajuan dan dinamikanya, tetap menjadi pilihan utama bagi banyak investor properti.

Tingginya harga properti di Jakarta menunjukkan potensi kenaikan nilai investasi yang signifikan di masa depan.

Di sisi lain, Surabaya dengan pertumbuhan ekonominya yang pesat dan harga properti yang relatif lebih terjangkau, juga menjadi pilihan menarik bagi investor yang mencari peluang di luar Jakarta.

Secara keseluruhan, perbandingan harga properti di Jakarta dan Surabaya sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti lokasi, fasilitas, infrastruktur, kepadatan penduduk, dan kebijakan pemerintah.

Meskipun harga properti di Jakarta cenderung lebih tinggi, Surabaya menawarkan alternatif yang tidak kalah menarik dengan pertumbuhan yang terus berkembang.

Bagi calon pembeli atau investor, memahami karakteristik dan dinamika pasar properti di kedua kota ini sangat penting untuk membuat keputusan yang tepat dan menguntungkan.

Dengan mempertimbangkan semua faktor tersebut, baik Jakarta maupun Surabaya memiliki daya tarik dan potensi yang unik dalam pasar properti di Indonesia.

Demikian perbandingan harga properti di Jakarta dan Surabaya. Semoga bermanfaat.

Demikian rangkuman info menarik dalam artikel berita berjudul Perbandingan Harga Properti di Jakarta dan Surabaya, Mana yang Lebih Murah? yang telah tim penulis NOBARTV NEWS ( ) sarikan dari berbagai sumber terpercaya.

Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini:

Adi Riyadi

Penulis Lahir dari Keluarga Petani, Sarjana Hukum Tata Negara dan Menghabiskan Setengah Usianya untuk Menulis