NOBARTV.CO.ID Pelatih Liga 1 wajib lepas pemain, Liga 1 musim depan (2024/2025) akan segera digelar beberapa bulan lagi. Namun ada perubahan menarik yang ditekankan PSSI kepada seluruh klub. Musim depan, setiap pelatih di Liga 1 wajib untuk melepas pemainnya ke Timnas Indonesia.
Dalam kurun beberapa tahun terakhir, kita – banyak melihat perselisihan yang terjadi antara pelatih Timnas Indonesia dan pelatih Liga 1. Di satu sisi, ada yang pro dengan sikap sang pelatih dan di sisi lainnya adapula yang kontra.
Pro dan kontra ini terkait dengan pemanggilan pemain ke Timnas Indonesia. Bagi yang pro, mereka tidak mempersalahkan pemanggilan pemain ke Timnas Indonesia. Namun bagi yang kontra, tak sedikit yang melawan sampai melempar sindiran karena mereka tak ikhlas melepas pemainnya. Dua pelatih yang diketahui menolak melepas pemainnya adalah Bernardo Tavares (PSM Makassar) dan Thomas Doll (Persija Jakarta).
Bernardo Tavares dan Thomas Doll tentu memiliki alasan tersendiri mengapa tidak mau melepas pemainnya. Diketahui, pemanggilan pemain saat itu memang seringkali berbarengan dengan kompetisi BRI Liga 1 yang sedang berjalan. Jadi, penolakan ini memiliki dasar sehingga mereka berani menahan pemainnya ke Timnas Indonesia.
Saat itu, sempat terjadi perdebatan panjang di media antara Thomas Doll dan Shin Tae-yong. Di satu sisi, Shin Tae-yong waktu itu membutuhkan beberapa pemain Persija untuk mengikuti TC jelang Piala Asia U20. Sedangkan di sisi lainnya, Doll juga sering mengandalkan pemain mudanya untuk tampil di Liga 1. Perdebatan itu, sempat menjadi perhatian banyak orang hingga pada akhirnya PSSI ikut bersuara dan menengahi.
Hingga akhirnya, berpegang dari kasus yang sempat terjadi itu, PSSI dan PT LIB sepakat untuk melakukan perubahan peraturan untuk Liga 1 musim depan. Kemarin, dalam sebuah konferensi pers, Erick Thohir menerangkan beberapa klausul kontrak kepada para pelatih Liga 1. Salah duanya adalah pelatih dilarang terlibat dalam match fixing dan kewajiban untuk melepas pemainnya ke Timnas Indonesia.
“Pak Ferry Paulus dalam aturan kompetisinya, menerapkan semua pelatih klub di Indonesia tidak boleh terjebak oleh match fixing,” ujar Erick Thohir di Menara Danareksa, kemarin.
“Selain itu, juga menjadi bagian dari kontrak pelatih kalau Timnas Indonesia meminta pemain, harus melepas,” tambah pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN itu.
Berkenaan dengan itu, Direktur Utama PT LIB Ferry Paulus juga buka suara.
“Sebenarnya itu bagian dari keharusan, lebih tepatnya tambahan verifikasi kepada pelatih-pelatih yang akan dikontrak oleh klub. Pada musim lalu kan gonjang-ganjingnya, pelatih tidak mau melepas pemain ke Timnas Indonesia karena tidak sesuai dengan aturan atau sebagainya,” terang Ferry Paulus.
“Makanya kami tetapkan dulu jadwalnya. Jadwalnya sudah bagus sampai 2027. Pelatih juga sudah tahu. Kalau sudah jadwal seperti ini, jangan juga ngotot-ngotot, misalnya ketentuan pemanggilan pemain hanya di FIFA Matchday,” ucapnya menambahkan.
“Oleh karena itu, klub juga harus bisa memastikan bahwa pelatih-pelatih ini akan mematuhi seperti apa yang kami buat jadwal selama tiga musim ke depan,” katanya memungkasi.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini: