NOBARTV NEWS – Fisioterapis Timnas Indonesia Asep Azis buka-bukaan soal kondisi fisik para pemain Timnas Indonesia. Apa katanya?
Masalah fisik selalu menjadi perhatian utama dari skuad Garuda Indonesia. Dari kelompok umur hingga tim senior, persoalan fisik ini selalu menjadi hal yang paling disorot. Salah satu tokoh sepakbola yang tak lain adalah pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong adalah orang yang paling menyoroti hal itu.
Setiap kali mengumpulkan pemainnya untuk bertarung di laga internasional, Shin selalu mengeluhkan kondisi fisik pemainnya yang dianggap drop. Hal itu terus berulang dan sudah tak terhitung berapa kali Shin mengeluhkannya. Setiap kali pemain kembali dari klub, permasalahan itu pasti menjadi fokus utama sang pelatih.
Bahkan, bukan cuma Shin Tae-yong saja, namun baru-baru ini, pelatih Timnas Indonesia U-17 Nova Arianto ikut bersuara terkait kondisi fisik skuad Garuda Asia. Pria yang juga menjabat sebagai asisten Shin Tae-yong itu menyebut fisik para pemain Timnas Indonesia U-17 sangat buruk.
“Karena ya itu, secara fisik data, saya bilang kenapa kita lakukan test VO2Max, kita bisa lihat secara garis besar fisik pemain sangat buruk, sehingga saya lihat mereka bermain 2×25 menit saja banyak yang kram,” kata Nova Arianto di tengah pemusatan latihan Timnas Indonesia U-17 beberapa waktu lalu.
“Padahal kalau kita lihat mereka tampil di EPA, tampil di Soeratin 2×35 menit, dia bisa,” ucapnya menambahkan.
“Jadi, analisa kami adalah di saat mereka di kompetisi tersebut, dia mengatur kondisinya, kapan mau jogging, kapan jalan-jalan, kapan mau lari,” pungkas pria berkepala plontos itu.
Dan terbaru, salah satu sosok yang berperan dalam fisik pemain Timnas Indonesia yakni Asep Azis buka-bukaan terkait kondisi para punggawa. Asep membeberkan beberapa fakta mengenai kondisi fisik para pemain Timnas Indonesia. Kata Asep, banyak sekali pemain yang masuk ke Timnas Indonesia itu tidak memiliki kondisi fisik yang bagus. Hal tersebut diungkapkan Asep dalam sebuah kanal YouTube bernama Hasani’s Corner.
“Saya melihatnya dengan pengalaman di timnas, ternyata banyak yang masuk ke timnas itu sebenarnya mereka belum memiliki dasar fisik yang bagus,” katanya.
“Sebagai contoh, mungkin mereka push-up, sit-up dan lain-lain atau core muscles training, itu ternyata mereka banyak yang belum bisa atau maksimal,” jelasnya lagi.
“Jadi kalau saya melihatnya adalah satu sisi, kalau dari saya sebagai fisioterapi, resiko cederanya bisa lebih tinggi karena mereka punya badan ini tidak siap untuk dibawa bermain di level yang lebih tinggi.”
“Dulu orang berpikir fisik itu hanya didapatkan saat berlatih saja, dan itu memang ada. Tapi ada juga bahwa fisik itu seharusnya dilatih secara terpisah. Begitu kita bicara latihan fisik, dulu orang berpikir latihan fisik itu hanya tim saja, satu tim latihan bersama supaya fisiknya meningkat,” paparnya memungkasi.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini: