NOBARTV NEWS Sales properti terkadang tidak menyebutkan secara gamblang lokasi rumah yang dijual. Mereka akan menyebutkan salah satu lokasi daerah yang dekat dengan lokasi rumah, misalnya rumah yang dijual ada di Sawangan, Depok tetapi ditulisnya di Selatan Jakarta. Apakah hal seperti itu boleh dilakukan?
Menurut Ketua Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (AREBI), Lukas Bong, hal itu merupakan salah satu strategi marketing para developer atau pengembang perumahan dan sudah umum dilakukan. Walau demikian, tata cara penulisannya harus hati-hati agar tidak dianggap penipuan.
“Itu strategi marketing kok. Hati-hati sih, pemakaian kata dan kalimatnya hati-hati ya,” ujar Lukas Bong saat dihubungi detikcom, Rabu (21/8/2024).
Lukas Bong mengatakan, penulisan lokasi rumah yang dijual tidak boleh disebut sebagai daerah lain. Sebagai contoh, rumah yang dijual di wilayah Karawaci tetapi disebutnya berada di Jakarta Barat atau seperti kasus yang sempat terjadi beberapa lalu, sales perumahan di Jawa Timur menyebutkan bahwa lokasi rumah yang dijual ada di Surabaya Utara, padahal ada di Bangkalan, Madura.
“Dia nggak boleh bilang Surabaya Utara. Itu kalau di Bangkalan nggak boleh disebut Surabaya Utara, harusnya disebut Utaranya Surabaya. Jadinya beda ya, Jakarta Utara sama Utara Jakarta beda, Jakarta Barat sama baratnya Jakarta beda. Kalau Jakarta Barat sudah masuk wilayah Jakarta tapi kalau baratnya Jakarta itu nggak masuk wilayah Jakarta,” jelas Lukas Bong.
“Saya rasa dia memang salah, kalau dibilang Surabaya Utara itu masih masuk Surabaya, tapi kalau disebut Utara Surabaya itu masih bisa. Mungkin salahnya di situ saja,” tambah Lukas Bong.
Sebelumnya, sempat ada kasus ratusan warga kena prank promosi perumahan di Surabaya, Jawa Timur. Dalam sebuah promo disebutkan perumahan berada di Surabaya Utara, padahal aslinya ada di Bangkalan, Madura.
Sempat ramai di media sosial ratusan warga ramai-ramai berkumpul di sekitar Jalan Tambak Wedi dan di depan SDN Kedung Cowek I Surabaya. Dalam caption video itu disebutkan bahwa warga terkena prank dari developer perumahan yang menyebut perumahannya berlokasi di Surabaya Utara padahal ada di Bangkalan.
‘Sing lagi rame rek. Masyarakat infone merasa kena prank Karo promo sebuah developer. Promone bilang perumahan e di Surabaya Utara, ternyata faktane di Bangkalan’ tulis caption di media sosial, dilihat Senin (19/8/2024).
Dari data yang dihimpun detikJatim, para warga sengaja diundang oleh sales perumahan agar berkumpul di Jalan Tambak Wedi. Rencananya, sales akan mengajak warga yang sudah berkumpul ke Bangkalan, lokasi perumahan berada.
Padahal dalam promo yang beredar, lokasi perumahan disebut ada di Surabaya Utara. Belum diketahui seperti apa spesifikasi perumahan yang ditawarkan.
Penyebutan lokasi yang tidak terlalu gamblang telah menjadi salah satu strategi marketing untuk menggaet calon pembeli. Walau demikian, sebaiknya dalam penulisan kalimat pemasaran harus lebih hati-hati agar tidak dianggap sebagai penipuan.
Lantas, Bagaimana Penulisan Promo Jualan Rumah yang Jujur dan Menarik Terkait Lokasinya?
Penulisan promo untuk rumah yang dijual harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak dianggap penipuan. Berikut adalah beberapa tips untuk membuat promosi yang jujur dan menarik:
1. Sebutkan Lokasi dengan Detail
Gunakan deskripsi yang jelas dan akurat tentang lokasi rumah. Sebutkan nama jalan, kecamatan, atau landmark terdekat. Hindari klaim berlebihan seperti “hanya beberapa menit dari pusat kota” tanpa memberikan jarak yang konkret.
2. Sertakan Fasilitas Sekitar
Jelaskan fasilitas yang ada di sekitar rumah, seperti pusat belanja, sekolah, atau transportasi umum. Ini memberi calon pembeli gambaran yang realistis tentang lingkungan.
3. Gunakan Foto dan Peta
Lampirkan foto aktual dari lingkungan dan peta lokasi untuk mendukung klaim. Ini membantu calon pembeli memverifikasi informasi dan menghindari kesan menyesatkan.
4. Transparansi Informasi
Hindari menggunakan istilah yang ambigu atau klaim yang tidak dapat dipastikan. Selalu berikan informasi yang jujur dan dapat diverifikasi untuk membangun kepercayaan calon pembeli.
Dengan pendekatan ini, promosi akan lebih kredibel dan menarik tanpa menimbulkan kesan penipuan.
