NOBARTV NEWS – Agen Pratama Arhan Dusan Bogdanovic melempar kritik pedas terkait banyaknya kompetisi sepakbola di Asia Tenggara. Sebut saja seperti SEA Games hingga Piala AFF yang diikuti oleh tim nasional berbagai kelompok umur. Katanya, kompetisi-kompetisi tersebut menganggu perkembangan pemain Timnas Indonesia yang berkarier di luar negeri.
Sepakbola adalah salah satu olahraga favorit yang jamak kita temui di wilayah-wilayah Asia Tenggara. Olahraga favorit ini menjadi primadona dan tontonan menarik yang tak pernah sepi penonton. Malaysia, Indonesia, Vietnam, dan Thailand merupakan empat dari beberapa negara Asia Tenggara yang sangat familiar dengan olahraga tersebut.
Oleh karena itu, karena banyaknya antusias masyarakat kepada olahraga ini, maka dibuatlah sebuah turnamen yang mempertemukan antara negara se-Asia Tenggara. Ada yang bernama SEA Games hingga Piala AFF.
SEA Games adalah multi olahraga yang mempertemukan negara-negara Asia Tenggara dalam banyak cabang olahraga. Salah satunya yang tentunya menjadi favorit adalah sepakbola. Biasanya, SEA Games digelar dalam satu kali setiap dua tahun.
Sementara Piala AFF, even ini khusus untuk ajang sepak bola saja. Mirip seperti SEA Games, Piala AFF juga digelar tiap dua tahun sekali. Akan tetapi, ajang ini tidak hanya diikuti oleh tim senior saja. Dari kelompok umur sampai timnas inti turut serta. Oleh karenanya, kita mengenal yang namanya Piala AFF U-16, U-19, U-23, sampai penyebutan Piala AFF saja untuk tim senior.
Sayangnya, walaupun even sepak bola ini diminati bahkan menarik perhatian banyak suporter Timnas Indonesia, akan tetapi tidak halnya dengan salah satu agen bernama Dusan Bogdanovic. Dusan Bogdanovic adalah agen yang menaungi beberapa pemain Timnas Indonesia – yang salah satunya adalah Pratama Arhan.
Kata Dusan, banyaknya kompetisi di Asia Tenggara membuat pesepakbola abroad sulit berkembang. Hal itu dikarenakan mereka harus pulang hanya untuk mengikuti turnamen itu – yang padahal kompetisi di klub juga sedang berjalan. Selain itu, Piala AFF atau cabor sepak bola dalam SEA Games adalah dua turnamen yang tak masuk dalam kalender pertandingan resmi FIFA. Akibatnya, berbagai pro dan kontra selalu datang ketika dua even ini akan digelar.
“Kadang-kadang kita harus sadar, kompetisi di Asia Tenggara sangat banyak, pemain kita harus pulang terus dari luar negeri,” kata Dusan Bogdanovic.
“Dan di tim seperti Jepang dan Korea, mereka konsentrasi dari hari ke hari, membangun taktik dan kerjasama tim,” ujarnya menambahkan.
“Kadang-kadang hal ini jadi salah satu yang sangat mengganggu proses perkembangan pemain kita di luar negeri.”
Kendati demikian, Dusan berharap agar skuad Garuda bisa berbicara banyak di even-even sepakbola tersebut. Namun ia juga tetap berharap agar agenda-agenda itu disesuaikan demi perkembangan pemain abroad itu sendiri.
“Saya paling senang kalau timnas Indonesia ada hasil di ASEAN, Asia dan dunia. Saya berharap ke depan kalau bisa sesuaikan agenda Asia Tenggara, Asia dan dunia. Mungkin tidak mungkin 100 persen pas, at least 80 persen lah.”
“Biar anak-anak konsentrasi program-program di luar negeri. Karena pemain kita seperti Arhan, mereka tampil di kompetisi elite, bukan akademi, ini adalah sepak bola profesional,” ujarnya memungkasi.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini: