NOBARTV NEWS – Klub kasta kedua Liga Jepang Tokyo Verdy dipastikan promosi ke J1 League mulai musim depan. Sayangnya, di laga penentu kemarin, bek sayap Timnas Indonesia Pratama Arhan tidak tampil.
Seperti yang diketahui, pada siang hari kemarin, Tokyo Verdy memainkan laga krusialnya melawan Shimizu S-Pulse. Laga melawan Shimizu S-Pulse merupakan laga penentuan bagi tim asal kota Tokyo itu. Ya, bagaimana tidak, hasil dari pertandingan tersebut akan sangat menentukan nasib mereka di musim depan.
Ya, sejak musim ini, ada perubahan terkait promosi dan degradasi di kasta pertama dan kedua Liga Jepang. Untuk musim 2023-2024, hanya satu tim dari peringkat terbawah J1 League yang akan turun kasta ke J2 League. Sementara itu, dari J2 League, akan diambil tiga tim terbaik yang berhak untuk promosi ke kasta tertinggi Liga Jepang itu.
Tiga tim tersebut adalah peringkat pertama dan kedua klasemen akhir J2 League. Serta satu tiket harus direbut lewat babak play off oleh empat tim lain.
Dalam hal ini, klub Pratama Arhan, Tokyo Verdy maju melalui babak play off tersebut. Di klasemen akhir J1 League musim 2023-2024, Tokyo Verdy finis di peringkat 3. Hasil itu membuat Pratama Arhan dkk berhak untuk mengejar tiket promosi ke divisi utama Liga Jepang itu.
Oleh karenanya, begitu kompetisi reguler J2 League berakhir, Verdy dihadapkan dengan JEF United dalam semifinal play off J2 League. Diketahui, JEF United finis di peringkat 6 klasemen akhir. Sementara itu, dalam laga semifinal play off lainnya, Shimizu S-Pulse (4) berjumpa dengan Montedio Yamagata (5).
Di laga semifinal tersebut, Verdy dan Shimizu berhasil mengalahkan lawan-lawannya. Dengan demikian, kedua tim pada akhirnya dipertemukan dalam partai krusial. Laga tiket promosi itu digelar pada Sabtu 2 Desember 2023 di Japan National Stadium. Sayangnya, di pertandingan ini, Tokyo Verdy tidak membawa bek sayap Timnas Indonesia Pratama Arhan.
Pada babak pertama, kedua tim bermain sama kuat 0-0. Namun sayangnya, petaka datang bagi skuad Verdy pada babak kedua. Tepat di menit ke-63, Shimizu mendapatkan hadiah penalti. Dengan cermat, Thiago Santana menuntaskan pekerjaannya dengan sangat baik.
Setelah gol tersebut, beberapa pergantian pemain dilakukan oleh kedua kubu. Skuad Shimizu berusaha untuk mempertahankan kedudukan sedangkan Tokyo Verdy mati-matian mencari gol balasan.
Tepat di penghujung babak kedua, bak durian runtuh, skuad Verdy juga mendapat hadiah penalti. Sang algojo Itsuki Sumeno berhasil memperdaya penjaga gawang Shimizu. Hasil imbang pun bertahan hingga peluit panjang dibunyikan. Dengan hasil itu, Verdy menang secara dramatis sekaligus mengunci satu tiket ke J1 League mulai musim depan.
Lantas, mengapa dengan hasil imbang itu Verdy justru dinyatakan lolos? Hal itu dikarenakan di musim reguler, Verdy berada di peringkat yang lebih baik (3) dibandingkan Shimizu S-Pulse (4). Maka dengan demikian, berapapun hasil pertandingan di final play off selama itu imbang, maka peringkat yang lebih tinggi lah yang akan promosi.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini: