NOBARTV NEWS – Kapten Timnas Indonesia U-17 Iqbal Gwijangge mengungkapkan kelemahan tim-nya usai melakukan pemusatan latihan jangka panjang di Jerman.
Seperti yang diketahui, skuad Garuda Asia (julukan Timnas Indonesia U-17) baru saja menyelesaikan serangkaian pemusatan latihannya di Jerman. Pemusatan latihan tersebut sudah berjalan kurang lebih selama satu bulanan ini. Bertempat di dua lokasi, selain latihan, Arkhan Kaka dkk juga melakukan tujuh laga uji coba di negara Eropa tersebut.
Dalam tujuh uji coba yang dimainkan, anak asuh Bima Sakti itu hanya mampu mengemas dua kemenangan saja. Sementara satu laga lainnya berakhir dengan hasil imbang serta sisanya (4 laga) berakhir dengan kekalahan. Meskipun hanya mendapatkan sedikit hasil baik, namun setidaknya pengalaman mereka bermain di luar negeri adalah sesuatu hal yang berharga jelang tampil di Piala Dunia U-17 2023.
Ya, di Piala Dunia U-17 yang akan dihelat pada 10 Nopember hingga 2 Desember mendatang, skuad Timnas Indonesia U-17 tergabung dalam grup A bersama Timnas Ekuador U-17, Timnas Maroko U-17, dan Timnas Panama U-17. Uji coba selama satu bulanan di Jerman kemarin adalah bentuk persiapan mereka sebelum menghadapi ketiga tim tersebut – atau bahkan tim-tim lain yang lebih kuat nanti.
Namun sayangnya, dari keterangan yang disampaikan oleh Iqbal Gwijangge, timnya masih memiliki kekurangan yang cukup serius selama TC tersebut. Hal itu diungkapkan Iqbal baru-baru ini setelah TC di Eropa tersebut rampung. Pemain muda dengan posisi bek tengah itu menyebut lini depan tim-nya masih tumpul.
“Alhamdulillah kita banyak pelajaran yang bisa diambil setelah TC di Jerman, dan tujuh kali uji coba. Terutama saat beruji coba dengan tim-tim kuat disana. Seperti Frankfurt dan Mainz, agar kita tahu kekurangan, kelemahan dan kelebihan kita,” kata Iqbal Gwijangge.
“Apa yang harus kita tingkatkan lagi, agar nanti di Piala Dunia U-17 Indonesia kita bisa memberikan hasil yang maksimal,” tambah pemain yang merumput di Barito Putera FC itu.
“Kita masih harus matangkan lagi di attacking, final third dari tengah ke depan. Attacking position juga kita harus tingkatkan lagi saat di Indonesia nanti,” jelasnya lagi.
“Supaya lebih efektif dan efisien bermain bolanya waktu kita nanti menghadapi tim-tim seperti Ekuador, Panama dan Maroko.”
Lebih lanjut, kata Iqbal lagi, ia berharap TC di Jerman kemarin bisa dijadikan pelajaran terkait bagaimana cara bermain tim-tim di Eropa. Sebab tak bisa dipungkiri, walaupun di fase grup Piala Dunia U-17 skuad Garuda tak tergabung dengan tim asal benua biru, namun tak menutup kemungkinan jika di fase berikutnya mereka bertemu dengan salah satu di antara mereka.
“Saya berharap semua pemain bisa mengambil semua pelajaran selama TC di Jerman, bagaimana tim-tim di Eropa bermain bola. Supaya nanti di Piala Dunia saat bermain melawan tim-tim Eropa,” kata Iqbal.
“Kita terbiasa dan sudah tahu bagaimana cara mereka bermain dan mengatasinya,” ucapnya memungkasi.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini: