NOBARTV NEWS – Ketua Umum PSSI Erick Thohir memberikan penjelasan di balik alasan FIFA membatalkan Timnas Indonesia U-17 main di Jakarta Internasional Stadium pada Piala Dunia U-17 mendatang.
Diketahui, skuad Timnas U-17 akan tampil di ajang bergengsi bertajuk Piala Dunia U-17 2023. Di even bertaraf internasional ini, anak asuh Bima Sakti itu akan bertindak sebagai tuan rumah. Oleh karenanya, mereka mendapatkan hak istimewa untuk tampil di even tersebut tanpa mengikuti babak kualifikasi seperti 23 kontestan lainnya.
Saat ini, para punggawa Timnas Indonesia U-17 itu sedang berada di Jerman. Mereka tengah melakukan pemusatan latihan dan dijadwalkan akan melakukan beberapa laga uji coba. Untuk lokasi TC tersebut, Arkhan Kaka dkk melakukannya di dua tempat berbeda. Pertama di markas Borrusia Monchengladbach dan nantinya akan pindah ke Borrusia Dortmund. Pemusatan latihan di luar negeri dan uji coba di sana diharapkan membuat skuad Garuda Asia lebih matang jelang keikutsertaannya di even ini. Sebab diketahui, di drawing Piala Dunia U-17 kemarin, skuad Garuda tergabung dalam grup yang cukup sulit. Berada di grup A, skuad Timnas Indonesia U-17 akan bertarung dengan skuad Ekuador U-17, Timnas Maroko U-17, dan Timnas Panama U-17.
Adapun PSSI, untuk menggelar Piala Dunia U-17 ini, Federasi Sepakbola Indonesia itu sudah menyiapkan empat stadion berbeda bertaraf internasional. Pertama adalah Jakarta Internasional Stadium (JIS), lalu ada Stadion Si Jalak Harupat Kabupaten Bandung, Stadion Manahan Solo, dan terakhir adalah Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya.
Awalnya, skuad Garuda yang akan tampil di partai pembuka dijadwalkan akan melakoni laga tersebut di Jakarta Internasional Stadium atau JIS. JIS dipilih dengan pertimbangan bahwa stadion tersebut terletak di ibukota dan animo masyarakat yang akan menyaksikan tentunya akan lebih besar dibandingkan kota-kota lainnya.
Tapi ternyata, dari keterangan Erick Thohir kemarin, skuad Garuda Asia dinyatakan batal tampil di sana (JIS). Kabar tersebut sebelumnya diunggah oleh FIFA lewat laman resminya. Dalam keterangan tertulis, Federasi Sepakbola Dunia itu menyebut seluruh laga Timnas Indonesia U-17 di fase grup Piala Dunia U-17 akan digelar di kota Surabaya atau Stadion Gelora Bung Tomo.
Keputusan untuk memindahkan venue dari JIS ke GBT bukanlah keinginan PSSI. Akan tetapi, hal tersebut berdasarkan pertimbangan dari FIFA sendiri. Hal tersebut kemudian disampaikan oleh Erick Thohir di balik alasan keputusan FIFA tersebut.
“Kita itu ada target dari FIFA kurang lebih 10 ribu sampai 18 ribu penonton untuk setiap pertandingannya. Dan itulah kenapa sejak awal FIFA bersama PSSI mendiskusikan pembagian tentu hasil daripada undian, karena kan kalau undian kita tidak bisa mengatur,” kata Erick Thohir beberapa waktu lalu.
“Terlihat setelah mendapat undian bahwa memang ya terimakasih juga kita mendapatkan grup yang baik ya, tidak ringan ya, yang baik. Di situ ada Panama, Maroko dan ada Ekuador. tentu daya dongkrak daripada penonton yang ada di timnas itu menjadi penting juga untuk pemerataan daripada penjualan ticketing,” tambah pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN itu.
“Hasil keputusan FIFA sendiri dan (Timnas U-17) ditempatkan di Surabaya di grup sendiri, jadi benar benar sendirian kita di situ, tetapi dua grup lain seperti di Jakarta itu kalau tidak salah ada Brazil, ada Prancis, ada Inggris, lalu Korea itu memang akhirnya di Jakarta,” tutur Erick Thohir lagi.
“Karena kurang lebih di Jakarta sudah ada lima tim besar, itu baru empat yang saya sebutkan masih ada satu lagi. Lalu di Bandung sendiri ada Argentina, ada Jepang, Jerman dan ada juga tim yang kuat seperti Senegal, makannya alokasinya dua grup di situ.”
“Nah kalau di Solo sendiri ada Spanyol tetapi sama konteksnya yang membedakan Solo dan Surabaya itu kan Solo sampai semifinal – final di solo. Nah disitu lah hitung-hitungan kenapa dari hasil pertimbangan setelah drawing baru FIFA mengumumkan tempat daripada pembukaan dan tentu (venue) tim nasional berada,” katanya menutupi.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini: