NOBARTV NEWS – APPI khawatir dengan regulasi baru terkait kuota pemain asing di Liga 2. Kekhawatiran tersebut adalah – jika kuota pemain asing tetap ada, maka kesempatan pesepakbola Indonesia untuk bermain akan semakin kecil.
Seperti yang diketahui, untuk menyambut Liga 2 musim 2023-2024 mendatang, PSSI dan PT LIB memberlakukan perubahan terkait regulasi pemain asing. Mirip dengan kompetisi tertinggi di Indonesia yakni Liga 1, Liga 2 pada musim depan juga memberlakukan regulasi yang sama.
Untuk Liga 1, PSSI dan PT LIB sepakat untuk memberikan kewenangan untuk masing-masing klub merekrut enam pemain asing. Namun dengan syarat, salah satu di antara mereka wajib berasal dari Asia Tenggara. Langkah ini memiliki motif yang cukup strategis. Dengan ekspansinya pemain dari negara tetangga, maka sudah pasti Liga 1 akan semakin dikenal. Terlebih pemain yang direkrut bukanlah sembarang orang.
Elias Dolah, Song Ui Yong, Gali Freitas, hingga Kiko Linares merupakan pemain berlabel tim nasional. Elias Dolah merupakan bek asal Timnas Thailand, Song Ui Yong adalah gelandang Timnas Singapura, Gali Freitas adalah sosok wonderkid Timor Leste, sedangkan Kiko Linares juga andalan dari Timnas Filipina.
Dengan kehadiran mereka (di Liga 1), maka fans negara tetangga otomatis akan mencari tahu tentang Liga Indonesia. Dan secara tak langsung, mereka akan mengikuti kompetisi tersebut.
Dan rencananya, hal yang sama juga akan ditetapkan untuk Liga 2. Liga 2 untuk musim depan memperbolehkan bagi setiap klub untuk mengontrak dua pemain asing. Satu bebas dan satu wajib berasal dari benua Asia.
Hingga berita ini dimuat, beberapa klub Liga 2 diketahui sudah merekrut pemain asingnya. Tapi sayangnya, ketika beberapa pemain sudah mulai berdatangan – serta beberapa saat menjelang kick off Liga 2, muncul sebuah protes dari APPI atau Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia terkait regulasi tersebut.
Mereka menolak kehadiran pemain asing di Liga 2. Meskipun tidak secara langsung mengatakan ‘tolak,’ namun APPI meminta operator Liga dan PSSI untuk meninjau ulang rencana pengadaan pemain asing tersebut.
“Sehubungan dengan adanya rencana untuk menggunakan pemain asing pada Liga 2 musim kompetisi 2022/2023 yang akan digulirkan pada bulan September nanti, yakni setiap klub diperbolehkan untuk menggunakan 2 (dua) pemain asing (1 (satu) pemain dari Asia),” tulis APPI dalam keterangan tertulisnya.
“Melalui surat ini, kami bermaksud meminta PSSI untuk dapat meninjau rencana diterapkannya peraturan tersebut,” lanjut pernyataan tersebut.
Lebih lanjut, APPI menyebut kehadiran pemain asing berpotensi buruk terhadap pemain lokal. Dikarenakan Liga 1 sudah menerapkan pemain asing – dan kini diikuti wacana untuk Liga 2, maka pesepakbola lokal rentan untuk kehilangan pekerjaannya.
“Hal ini dikarenakan adanya dampak secara langsung dirasakan oleh para pesepakbola Indonesia. Dimana sebelumnya telah dilakukan penambahan kuota pemain asing pada Liga 1 2023/2024.”
“Dengan demikian jika rencana penggunaan pemain asing pada Liga 2 dijalankan, maka akan menambah banyaknya pesepakbola Indonesia yang kehilangan pekerjaannya, terutama mereka yang sebelumnya bermain di Liga 2. Hal ini akan memicu timbulnya masalah lain dikemudian hari dan juga mengelimir makna sepakbola yang telah dianggap sebagai suatu penghidupan,” tutup APPI.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini:
Takut kalah saingan