NOBARTV NEWS – PSSI akan mengajukan banding terkait sanksi yang diberikan kepada pemain dan staf Timnas Indonesia U-22 pasca rusuh di final SEA Games 2023.
Sebagaimana diketahui, beberapa waktu lalu, di final SEA Games 2023 antara Timnas Indonesia versus Timnas Thailand, terjadi beberapa kali insiden di luar lapangan. Insiden tersebut lebih tepatnya disebut kericuhan antara kedua tim.
Jadi, staf pelatih dan pemain Timnas Indonesia U-22 terlibat bentrok di depan bench melawan staf pelatih dan pemain lawan (Timnas Thailand U-22). Bentrok tersebut disebabkan karena kedua tim saling ejek pasca saling berbalas gol. Ketika Timnas Indonesia U-22 mencetak gol, para pemainnya melakukan selebrasi di depan bench lawan – begitupula dengan pemain lawan. Sampai-sampai, menajer Timnas Indonesia U-22 Sumardji menjadi korban dari bentrok tersebut. Hendak meredakan emosi kedua tim, Sumardji justru menjadi korban. Bibir sang manajer luka dan mengeluarkan darah. Ia sampai harus dibopong oleh dua orang untuk mengindari kerumunan.
Akibatnya, wasit yang memimpin pertandingan mengeluarkan banyak sekali kartu merah dan kuning. Kartu merah tersebut lebih banyak menyasar kepada pemain dan staf pelatih Timnas Thailand U-22. Dengan keunggulan jumlah pemain, anak asuh Indra Sjafri itu pun berhasil mencetak tiga gol tambahan di babak extra time sehingga skor 5-2 menjadi akhir dari pertandingan. Juara yang sudah dinanti-nantikan selama 32 tahun akhirnya kembali ke tanah air.
Tapi sayangnya, di balik kemenangan besar itu, final SEA Games 2023 menjadi sedikit tercoreng dengan insiden yang disebutkan tadi. AFC sampai FIFA sama-sama mengutuk kejadian tersebut. Bahkan, baru-baru ini, AFC mengeluarkan sanksi terhadap kedua tim buntut kericuhan beberapa waktu lalu itu.
Tiga pemain Timnas Indonesia U-22 beserta beberapa staf tak luput dari sanksi yang diberikan. Selain larangan bermain, beberapa di antaranya juga mendapat sanksi berupa denda. Tiga pemain yang mendapat sanksi adalah Komang Teguh, Taufany Muslihuddin, dan Titan Agung. Adapun untuk staf, salah satunya yang terkena sanksi adalah Sahari Gultom. Sahari merupakan pelatih kiper Timnas U-22.
Begitu sanksi tersebut keluar, PSSI akan melakukan banding kepada AFC. Hal tersebut disampaikan oleh Exco PSSI yang juga manajer Timnas Indonesia Sumardji.
“Sanksi kepada Timnas Indonesia U-22 yang di SEA Games 2023 akan kami lakukan banding,” kata Sumardji.
Lebih lanjut, kata Sumardji lagi, ia menilai AFC salah memberikan hukuman kepada Sahari Gultom. Sebab pelatih yang biasa disapa Ucok itu tak terlibat sama sekali dalam kericuhan. Atas hal itu, Sumardji pun ingin PSSI melakukan banding kepada Asosiasi Sepakbola Asia tersebut.
“Karena memang ada beberapa ofisial yang semestinya tidak terlibat contohnya seperti coach Ucok itu mestinya tidak terlibat sama sekali,” ucap Sumardji menambahkan.
“Tetapi, dia juga dikenakan sanksi. Ini yang sedang kami ajukan untuk banding.”
Sedangkan untuk denda serta sanksi yang dijatuhi kepada pemain lainnya, Sumardji memastikan PSSI akan membayar semuanya.
“Soal sanksi denda, PSSI yang membayar semuanya. Soal skorsing, akan kami tanyakan berlaku untuk di pertandingan apa saja,” katanya memungkasi.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini:
Banyak yg salah sasaran