NOBARTV NEWS – Beberapa waktu lalu, Erick Thohir menyoroti kekurangan Jakarta Internasional Stadium yang disebut-sebut bakal menjadi venue Piala Dunia U-17 2023. Namun JakPro selaku pembangun sekaligus pengelola JIS mengkalim stadion tersebut sudah berstandar FIFA.
Seperti yang diketahui, dalam lini masa media sosial beberapa hari terakhir, JIS atau Jakarta Internasional Stadium menjadi salah satu topik yang sering mendapat sorotan. JIS disorot karena stadion tersebut dirumorkan akan menjadi salah satu venue untuk ajang sepakbola internasional bertajuk Piala Dunia U-17 2023.
Ya, beberapa waktu lalu, FIFA lewat laman resminya telah menetapkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17 menggantikan posisi Peru. Awalnya, Peru diminta oleh FIFA sebagai tuan rumah untuk even tersebut.
Tapi sayangnya, Peru beberapa waktu lalu dilanda bencana alam ditambah dengan krisis ekonomi sehingga membuat mereka gagal mempersiapkan diri dengan maksimal jelang pelaksanaan even. Alih-alih melakukan persiapan dari segi infrastruktur maupun Sumber Daya Manusia (untuk Piala Dunia U-17), Pemerintah Peru lebih memilih untuk memulihkan bencana. Alhasil, Peru dinyatakan batal sebagai tuan rumah dan FIFA memilih Indonesia.
Begitu Indonesia terpilih sebagai tuan rumah, sempat tersiar kabar kalau Jakarta Internasional Stadium akan menjadi salah satu lokasi penyelenggaraan pertandingan. Hal itu dikarenakan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta di waktu pelaksanaan even tersebut, juga akan menggelar acara lainnya.
Jadi, even Piala Dunia U-17 akan digelar pada 10 Nopember hingga 2 Desember 2023. Sementara pada tanggal 15 Nopember, di Stadion Gelora Bung Karno, akan dihelat konser musik band asal Inggris Coldplay. Mengingat promotor lebih dulu memesan lokasi tersebut sebagai acara konser, maka PSSI tentu tidak bisa seenaknya untuk mengubah jadwal semena-mena. Oleh sebab itu, PSSI pun disebut-sebut bakal menggunakan JIS sebagai pengganti GBK.
Akan tetapi, berdasarkan pantauan Ketua Umum PSSI Erick Thohir beberapa waktu lalu, JIS disebutnya memiliki beberapa kekurangan. Menurutnya, JIS memiliki kekurangan dalam akses masuk dan parkir.
“Stadion JIS juga pasti kita akan cek. Yang pasti menjadi catatan, kemarin kendalanya itu parkir sama akses penonton. Yang harusnya ada empat pintu, baru terbuka satu pintu. Ini yang tentu harus kita antisipasi keselamatan daripada suporter,” kata Erick Thohir.
Namun tak lama kemudian, JakPro selaku pembangun stadion tersebut mengklaim JIS sudah memiliki standar FIFA. Hal itu diutarakan oleh Project Director JIS, Arry Wibowo Senin kemarin.
“JIS ini dari awal perencanaan sudah mengacu pada standar FIFA, karena di situ banyak requirement dan rekomendasi yang atur detail tidak hanya di lapangan, tapi semua fasilitas dan 1 kawasan. Kita berdiri di field of play, lapangan utama, dari ukuran sudah memenuhi standar FIFA. Karena di JIS semua mulai dari pemilihan lokasi, akses, dan penempatan,” kata Arry Wibowo.
“Akses utama JIS, penonton masuk melalui ram barat dan timur. Terhubung langsung dengan concourse stadium di mana ada kurang lebih 53 pintu. Timur selatan barat dan utara. Kami desain sesuai ketentuan. Kami kan saat rancang pake pedoman dari FIFA. Tapi perencanaan juga diuji tim ahli bangunan gedung DKI. Pintu, konfigurasi penempatan untuk bench pemainnya. Lorong untuk darurat, sudah di-challange sebelumnya. Standar keamanan sangat kami perhatikan, standar FIFA, dan di DKI lulus dari PTSP,” katanya menambahkan.
“Pintu masuk sudah saya jelaskan, akses keluar masuk di stadium sudah sesuai standar FIFA yang menyangkut safety. Di dunia tak banyak kapasitas di atas 60 ribu. Tadi sudah jelas, dan perhitungannya jelas 8 menit harus keluar,” ujarnya memungkasi.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini:
Saling klaim sendiri