Anak Erick Thohir Mundur dari Persis Solo: Untuk Menghindari Konflik!

NOBARTV NEWS – Anak Erick Thohir yang juga pemilik saham di Persis Solo Mahendra Agakhan Thohir mundur dari jabatannya. Keputusan itu diambil Aga demi menghindari konflik internal.

Seperti yang diketahui, kick off Liga 1 musim 2023-2024 akan segera dilangsungkan tak lama lagi. Berbagai klub sudah berbenah menjelang perhelatan kompetisi sepakbola tertinggi di Indonesia itu.

Klub-klub sudah mulai mendatangkan pemain terbaik yang akan dimainkannya di kompetisi nanti. Begitupun dengan manajemen klub yang beberapa di antaranya juga mengontrak pelatih yang akan menahkodai tim selama satu musim ke depan.

Namun sayangnya, berbeda halnya dengan tim asal Jawa Tengah Persis Solo. Di tengah-tengah persiapannya jelang Liga 1 musim depan, Presiden Komisaris PT Persis Solo Saestu (PSS) Mahendra Agakhan Thohir resmi memundurkan diri. Selain bertindak sebagai Presiden Komisaris, Aga juga berstatus sebagai salah satu pemilik saham di PT Persis Solo Saestu tersebut. Selain dirinya, ada nama Kevin Nugroho dan Kaesang Pangarep.

Ketiga sosok muda tersebut menjadi pemilik Persis Solo sejak Laskar Sambernyawa masih berada di divisi kedua Liga Indonesia tahun 2021 lalu. Mereka juga menjadi sosok di balik keberhasilan Persis promosi ke divisi utama Liga 1. Namun sayangnya, baru-baru ini, Aga yang memiliki 20 persen saham di PT tersebut telah mantap untuk tidak menjabat sebagai apapun di klub yang bermarkas di Stadion Manahan Solo itu.

Usut punya usut, keputusan Aga untuk meninggalkan Persis tak lepas dari jabatan yang kini diemban oleh sang ayah Erick Thohir. Sejak KLB (Kongres Luar Biasa) PSSI bulan Pebruari lalu, Erick terpilih untuk memimpin PSSI. Ia menang telak atas para pesaingnya di pemilihan Ketua Umum tersebut.

Oleh sebab itu, Aga memutuskan untuk pergi dari Persis Solo demi menghindari konflik internal di tubuh Liga 1 maupun Federasi Sepakbola Indonesia (PSSI) nanti. Kata Aga, sebelum dirinya mantap untuk meninggalkan Persis, ia terlebih dahulu berkonsultasi dengan sang ayah.

“Alasan utamanya untuk menghindari konflik kepentingan karena bapak kini ketum PSSI. Sebenarnya sayang juga karena baru dua tahun di Persis. Tapi ini demi kebaikan semua, dan saya sudah berkonsultasi dengan bapak saya bahwa ini jalan terbaik,” kata Aga Thohir.

“Bukan hanya bagi Persis dan PSSI, tapi terpenting bagi sepakbola Indonesia sehingga lebih transparan, bersih, dan makin profesional,” ujarnya menambahkan.

“Saya tetap ingin mengikuti jejak bapak saya membantu memajukan industri olahraga di Indonesia. Bagi saya, membangun industri olahraga bisa dari mana saja,” katanya menutupi.