NOBARTV NEWS – Saat ini, pelatih Persija Thomas Doll sedang berada di kampung halamannya. Kepada media Jerman, Doll menceritakan pengalamannya menjadi pelatih di salah satu klub Indonesia tersebut.
Sebagaimana diketahui, Doll merupakan satu dari banyaknya pelatih asing di Liga 1 musim kemarin. Selain dirinya, ada Bernardo Tavares (Portugal) yang di musim lalu sukses membawa PSM Makassar menjuarai Liga 1. Adapula Luis Milla (Spanyol) yang di mana merupakan eks pelatih Timnas Indonesia yang kini membesut Persib Bandung. Dari Bali United, mereka juga memiliki sosok Stefano Cugurra (Brasil). Jumlah tersebut belum ditambah dengan beberapa pelatih lainnya.
Musim 2022-2023 kemarin, Thomas Doll berhasil membawa tim ibukota tersebut finis di posisi kedua di bawah PSM Makassar. Musim depan (2023-2024), ia ditargetkan untuk membawa Macan Kemayoran untuk finis di posisi pertama alias meraih gelar juara.
Sebelum target tersebut dimulai, Thomas Doll memutuskan pulang ke kampung halamannya di Jerman. Kesempatan berada di tanah kelahirannya dimanfaatkan oleh eks pelatih Borrusia Dortmund dan Hannover 96 itu untuk bertemu dengan rekan seprofesinya. Dari foto yang beredar, Doll tampak melakukan pertemuan dengan Wakil Presiden Hamburg SV, Bernd Wehmeyer, eks dokter Hamburg SV, dr. Gerold Schwartz, hingga mantan pemain Hamburg SV, Carsten Kober.
Di kesempatan itu (pulang kampung), Doll juga bercerita banyak hal terkait kesannya ketika melatih di Indonesia. Cerita itu ia ungkapkan kepada media Jerman Bild.
“Mantan pemain Timnas Jerman itu memberitahu teman-temannya bagaimana rasanya ketika tempat tinggalnya yang berjumlah 60 lantai terkena gempa dan harus keluar secepat mungkin melalui tangga,” tulis media Jerman Bild.
“Atau bagaimana Persija tiba-tiba dibawa ke bandara oleh petugas keamanan dengan kendaraan lapis baja setelah tragedi Kanjuruhan di Malang,” lanjut pemberitaan tersebut.
“Sungguh luar biasa bisa berbagi kenangan dengan teman-teman saya,” kata Thomas Doll dilansir dari Bild.
“Setelah musim lalu berada di posisi kedua, kami ingin menjadi juara. Kami pasti akan memiliki tim yang lebih kuat,” tuturnya lagi.
Selain itu, Doll blak-blakan dirinya sering mengungkapkan rasa protes akan sistem sepak bola di Indonesia. Ketidakpuasan itu seringkali ia sampaikan lewat konferensi pers. Salah satu yang paling terkenal mungkin ketika Doll mengkritik keras kebijakan Shin Tae-yong untuk melakukan pemusatan latihan jangka panjang di Timnas Indonesia.
“Saya harus bisa mengungkapkan ketidakpuasan saya terhadap hal-hal atau struktural dalam olahraga. Begitulah saya dan itu hal yang baik di klub saya,” tutup Thomas Doll.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini: