NOBARTV NEWS – Jerusalem Post menurunkan sebuah berita terkait penolakan terhadap kedatangan Timnas Israel di Piala Dunia U-20 di Indonesia. Media tersebut menyebut Indonesia negara terbelakang yang masih dibutakan oleh prasangka buruk kepada Israel.
Seperti yang diketahui, Indonesia sejatinya akan menjadi tuan rumah untuk even besar Piala Dunia U-20 2023. Even sepak bola dunia untuk kelompok umur itu bakal tersaji pada 20 Mei sampai 11 Juni mendatang. PSSI dan Pemerintah RI juga sudah menyiapkan sarana dan prasarana – bahkan, persiapan tersebut sudah mencapai angka 98 persen.
Namun sayangnya, FIFA pada minggu lalu resmi membatalkan Piala Dunia U-20 dilakukan di Indonesia. Alhasil, segala persiapan yang sudah dikebut demi menyemarakkan even ini tak memiliki arti apa-apa lagi. Bahkan, skuad Garuda muda yang sudah dipersiapkan sejak dua setengah tahun yang lalu kini dibubarkan. Tak ada alasan lagi untuk dikumpulkan setelah Piala Dunia U-20 batal di Indonesia.
Beberapa kalangan menyebut pembatalan status tuan rumah Piala Dunia U-20 ini disebabkan karena berbagai penolakan terhadap kedatangan salah satu kontestan yakni Timnas Israel. Oleh sebab itu, konon, FIFA menganggap ini sebagai sebuah intervensi politik sehingga mereka – dengan segala haknya mencabut keikusertaan Indonesia.
Pembatalan ini kemudian menjadi pembicaraan banyak orang. Pelatih Israel U-20, Duta Besar Israel untuk Singapura, dan kini media asal Israel Jerusalem Post ikut-ikutan membahas penolakan yang menjadi sebab awal Indonesia gagal menjadi tuan rumah.
Jerusalem Post menyebut batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia merupakan kegagalan pemerintah RI dan PSSI memperbaiki citranya usai tahun lalu sempat terjadi sebuah tragedi mematikan di sepak bola tanah air. Tragedi yang dimaksud adalah Tragedi Kanjuruhan yang saat itu menyebabkan ratusan jiwa melayang.
“Indonesia melewatkan kesempatan itu (memperbaiki citra pasca tragedi Kanjuruhan) karena prasangka anti-Israel yang tertanam kuat,” tulis Jerusalem Post.
Oleh sebabnya, Indonesia kini dibayangi hukuman atau sanksi dari FIFA.
“Indonesia menghadapi hukuman FIFA karena prasangka anti-Israel, Rabu pekan lalu, FIFA, organisasi badan sepakbola dunia, secara resmi mengumumkan pencabutan hak Indonesia untuk menjadi tuan rumah turnamen ini karena keberatan Indonesia atas partisipasi Israel,” lanjut media tersebut.
“Israel adalah satu dari hanya 24 negara yang lolos ke turnamen yang pertama kalinya Israel melakukannya.”
Secara blak-blakan, Jerusalem Post menyebut kebencian (Indonesia) terhadap Israel ini membuatnya seperti bukan sebagai bangsa yang modern dan berwawasan. Bahkan, dalam kalimat selanjutnya, Indonesia diklaim sebagai negara terbelakang karena masih dibutakan oleh prasangka buruk terhadap bangsa Israel.
“Akibatnya, citra yang diproyeksikan Indonesia bukanlah sebagai bangsa yang modern dan berwawasan ke depan, melainkan sebagai negara terbelakang yang masih dibutakan oleh prasangka anti-Israel,” tutup media tersebut.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini: