NOBARTV NEWS – Pengamat sepak bola nasional Muhamad Kusnaeni atau Bung Kus menilai mental skuad Garuda muda harus dipulihkan usai gagal tampil di Piala Dunia U-20 2023.
Seperti diketahui, Hokky Caraka dkk dipastikan gagal tampil di Piala Dunia U-20 tahun ini. Sejatinya, mereka akan berpartisipasi dalam even tersebut dengan statusnya sebagai tuan rumah. Jadi, di antara 24 kontestan Piala Dunia U-20, Indonesia menjadi salah satu wakil Asia yang lolos lewat jalur tuan rumah.
Terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah sudah diputuskan sejak bertahun-tahun lalu. Awalnya, Piala Dunia U-20 akan dilangsungkan pada tahun 2021. Akan tetapi, karena covid 19 melanda, even tersebut akhirnya diundur hingga tahun 2023.
Namun pada akhirnya, menjelang kurang dari dua bulan even tersebut digelar, sebuah kabar buruk menimpa mereka (skuad Garuda muda). Setelah persiapan 98% untuk menjadi tuan rumah even sepak bola terbesar kedua di dunia itu rampung, FIFA memutuskan untuk menarik status Indonesia sebagai tuan rumah. Dengan demikian, skuad Garuda muda yang sudah dipersiapkan sejak jauh-jauh hari itu pun juga dipastikan gagal tampil di even tersebut. Sebab statusnya sebagai tuan rumah akan diganti oleh tim lainnya. Sementara itu, Indonesia tak mampu lolos lewat jalur kualifikasi.
Mirisnya lagi, persiapan Hokky Caraka dkk untuk tampil di even tersebut tidaklah sepele. Lebih dari dua tahun lalu, mereka sudah dikumpulkan. Lalu mengikuti pemusatan latihan dengan jangka waktu yang cukup panjang. Dari dalam hingga luar negeri. Dari Korea Selatan hingga Turki dan Spanyol. Tenaga dan tekad untuk tampil membela lambang Garuda sudah menggebu, sayang kesempatan itu hancur seketika gara-gara dicabutnya status tuan rumah tersebut.
Oleh karenanya, wajar saja jika para pemain meluapkan emosinya ketika mereka dipastikan gagal tampil di Piala Dunia U-20. Saat itu, para pemain ramai-ramai mengomentari dan mengaku kesal kepada pihak yang disinyalir menjadi penyebab dibatalkannya status Indonesia tersebut.
Secara emosi dan juga mental, skuad Garuda muda bisa dibilang hancur saat itu. Maka daripada itu, Bung Kus selaku pengamat sepak bola nasional menyebut skuad Garuda muda harus mendapatkan pendampingan psikolog. Tak mudah bagi mereka untuk menjalani kehidupan setelah apa yang mereka dapatkan di saat seperti ini.
“Yang pertama perlu memulihkan mental mereka yang sangat terganggu setelah dihentakkan. Kemudian PSSI harus memikirkan event sebagai obat pelipur lara meskipun itu tidak akan bisa jadi pengganti,” kata Bung Kus.
Lebih lanjut, Bung Kus berharap di kemudian hari PSSI membuat sebuah kompetisi yang bakal menaungi mereka. Seperti halnya di Liga Inggris yang memiliki sebuah kompetisi dengan nama Liga Premier Inggris 2. Di kompetisi tersebut, para pemain merupakan skuad muda di bawah usia 20 tahun.
“Buatkan program yang jelas untuk anak-anak ini. Makanya saya dukung ada kompetisi di bawah Liga 1 itu ada Liga U-20 jadi mereka punya ruang untuk mengukur. Jangan kita fokus hanya memikirkan Liga 1 tapi pemain usia muda dipikirkan juga karena pemain-pemain muda sekarang ini banyak sekali,” ujarnya menambahkan.
“Jadi pikirkan kompetisi bagi mereka, pak Erick juga harus memikirkan ini karena transformasi itu bagiannya juga kompetisi,” ujarnya memungkasi.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini:
Kita saja sebagai suporter sangat terpukul, apalagi pemain